Dalam permasalahan optimasi, langkah pertama adalah menentukan fungsi tujuan dimana variabel tidak bebas merupakan objek maksimisasi atau minimisasi
dan  kelompok  variabel  bebas  merupakan  objek –  objek  yang  besarnya  dapat
dipilih  untuk  tujuan  optimalisasi.Kelompok  variabel  bebas  disebut  juga  variabel keputusan.Setelah  fungsi  tujuan  kemudian  menentukan  metode  yang  akan
menjelaskan  optimasi  berkendala  ini,  salah  satu  metode  yang  dapat  digunakan adalah program linear.
2.3  Penelitian Terdahulu
Penelitian – penelitian mengenai optimalisasi produksi khususnya dengan
memakai  metode  Linear  Programming  telah  banyak  dilakukan  oleh  peneliti –
peneliti  sebelumnya  sebagai  karya  ilmiah.Secara  umum,  tujuan  dari  penelitian  - penelitian yang telah dilakukan tersebut adalah untuk mencari kombinasi produksi
yang  memaksimumkan  laba.Di  antara  penelitian –  penelitian  tersebut  terdapat
beberapa persamaan dan perbedaan mengenai aspek – aspek yang diteliti.
Beberapa  penelitian  terdahulu  dan  laporan  ilmiah  yang  menjadi  rujukan karena mengangkat permasalahan pada optimalisasi produk akhir karet olahan, di
antaranya  adalah  Sugiharto  2001  dalam  penelitiannya  tentang  optimalisasi produk akhir RSS Ribbed Smoked Sheet, TPC Thin Pale Crepes, lateks pekat
dan  karet  remah,  penelitian  Yovina  2002  tentang  optimalisasi  Crumb  Rubber serta  Hafnar  2003  mengenai  optimalisasi  produksi  karet  olahan  RSS  Ribbed
Smoked  Sheet  dan  SIR  Standard  Indonesian  Rubber.Sedangkan  penelitian optimalisasi  produksi  dengan  komoditi  yang  berbeda  terdapat  pada  penelitian
Lathifah 2006 mengenai optimalisasi produksi Cocoa Butter dan Cocoa Powder.
Perbedaan  antara  kedua  penelitian  tersebut  dengan  penelitian  kali  ini adalah  jenis  produk  akhir  karet  yang  diteliti.Sugiharto  meneliti  tentang  produk
akhir  karet  diantaranya  RSS  Ribbed  Smoked  Sheet,  TPC  Thin  Pale  Crepe, lateks  pekat  dan  karet  remah.  Yovina  dan  Yenny  meneliti  tentang  produk  karet
olahan Crumb Rubber, Hafnar meneliti produk karet olahan RSS Ribbed Smoked Sheet  dan  SIR  Standard  Indonesian  Rubber  sedangkan  penelitian  ini  meneliti
produk  karet  olahan  RSS  Ribbed  Smoked  Sheet  beserta  produk –  produk  off
grade lain seperti Cutting A. Sugiharto  2001  menyimpulkan  bahwa  meningkatnya  pasokan  bahan
baku  menyebabkan  semakin  banyaknya  pilihan  komposisi  produk  akhir  yang dapat diproduksi. Selain pilihan komposisi yang semakin banyak, adanya kegiatan
pengadaan  bahan  baku  dari  perkebunan  seinduk,  mengakibatkan  tingkat  produk akhir  optimal  yang  dapat  dihasilkan  juga  menjadi  relatif  lebih  tinggi.  Komposisi
produk  akhir  berdasarkan  analisis  sensitivitas,  tidak  peka  terhadap  penurunan bahan  baku,  tetapi  terhadap  kenaikan  harga  bahan  baku  terutama  terhadap
kenaikan harga bahan baku lateks dari kebun sendiri dan harga bahan baku lump yang berasal dari perkebunan Wangunreja.
Yovina  2002  melakukan  penelitian  berjudul  Optimalisasi  Produksi Crumb  Rubber  kasus  :  Pabrik  Crumb  Rubber  kebun  Tanah  Besih  PT  Soefin
Indonesia.  Melalui  analisis  optimalisasi  produksi  dengan  bantuan  program aplikasi  LINDO,  disimpulkan  bahwa  untuk  mencapai  keuntungan  maksimum,
kombinasi produk yang optimum pada triwulan I dan II adalah memproduksi SIR 3  CV-50  Tanah  Besih,SIR  10  Tanah  Besih,  SIR  3  CV-50  Lima  Puluh,  SIR  10
Lima Puluh, beserta seluruh produk off grade yang menjadi produk ikutan dalam
proses pengolahan. Sedangkan untuk triwulan III dan IV 2002, kombinasi produk optimum  meliputi  SIR  10  Tanah  Besih,  SIR  3  CV-50  Tanjung  Maria,  SIR  10
Tanjung Maria, SIR3 CV-60 Lima Puluh, SIR 10 Lima Puluh dan produk ikutan. Pada  Triwulan  III  dan  IV  2002  terdapat  alternatif  solusi,  perusahaan  dapat
memproduksi  SIR  3  CV-60  asal  kebun  Tanah  Besih  tanpa  mengurangi keuntungan jika salah satu produk off grade lateks dari kebun Tanah Besih pada
triwulan  tersebut  dipaksa  untuk  diproduksi.  Keuntungan  maksimum  sebesar  Rp 2.828.856.000,00 diperoleh pada iterasi ke-22.
Penelitian Hafnar 2003  adalah mengenai optimalisasi komposisi produk akhir  pada  produk  RSSRibbed  Smoked  Sheet  dan  SIRStandard  Indonesian
Rubber di Perkebunan Sarang Ginting, PTPN III, Sumatera Utara dengan tujuan untuk  memaksimalkan  penerimaan  bagi  perusahaan.  Dengan  menggunakan
aplikasi  dari  program  LINDO,  dapat  disimpulkan  bahwa  Kebun  Sarang  Ginting mampu  mendapatkan  penerimaan  optimal  yang  dicapai  pada  iterasi  ke
–  42 dengan  nilai  sebesar  Rp  14.308.908.601,-.  Dan  produk  turunan  lateks  yang
disarankan untuk  diproduksi dalam empat triwulan adalah RSS  I dan RSS 3 dan untuk  produk  turunan  lump,  produk  SIR  10  dan  SIR  20  menjadi  pilihan  untuk
diproduksi karena kontribusi keuntungan yang paling menarik. Penelitian  optimalisasi  produksi  dengan  komoditi  yang  berbeda  terdapat
pada  Lathifah  2006  mengenai  penelitian  tentang  Optimalisasi  Produksi  Cocoa Butter dan Cocoa Powder pada PT Cacao Wangi Murni, Tangerang. Penelitian ini
menggunakan  linear  programming  untuk  mencapai  tujuan  maksimalisasi keuntungan  dengan  menggunakan  dua  variabel  keputusan.Fungsi  kendala  dalam
model  optimasi  terdiri  dari  kendala  bahan  baku,  kendala  jam  kerja  mesin  yang
dibedakan  menjadi  sembilan  jenis  kendala  mesin  berbeda,  dan  kendala  tenaga kerja  langsung  TKL.  Pada  kondisi  optimal  keuntungan  perusahaan  dapat
ditingkatkan  sebesar  Rp  1.778.778.011  dari  keuntungan  aktual  sekarang. Sumberdaya yang menjadi pembatas adalah jam kerja tenaga langsung
Perbedaan  lain  penelitian  ini  dengan  penelitian –  penelitian  karet
sebelumnya  yang  terletak  pada  daerah  penelitian  dan  skala  usaha  produk  karet olahan  yang  diteliti.  Penelitian  Sugiharto  2001  dan  Hafnar  2003  dilakukan
pada PTPN di Sumatera Utara, dan Yovina 2002 yang dilakukan di Tanah Besih di  Riau.Penelitian  ini  dilaksanakan  di  daerah  Jember,  Jawa  Timur  dengan
pertimbangan sebelumnya belum ada penelitian karet olahan yang dilaksanakan di daerah  Jember.Diharapkan  dengan  adanya  penelitian  ini  dapat  memberikan
informasi bagi para pengusaha karet olahan untuk mengetahui kombinasi optimal yang  dapat  memaksimisasi  keuntungan  dengan  adanya  kendala
–  kendala  yang dihadapi.Selain  itu  diharapkan  Kabupaten  Jember  dapat  mempertahankan  dan
mengembangkan  posisinya  sebagai  daerah  perkebunan  yang  berpotensi  di  Pulau Jawa  khususnya  sebagai  daerah  sentra  produksi  karet  olahan  di  Indonesia  dan
Pulau Jawa khususnya.
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN