galatama seperti pada tempat pemancingan galatama lainnya. Namun, pada saat penelitian ini berlangsung, tidak ditemukan konsumen perempuan yang
memancing galatama di FV. Tabel 8 memperlihatkan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 8. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
6.1.3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia
Konsumen yang memancing galatama di Fishing Valley FV dibedakan menjadi lima golongan usia. Golongan pertama adalah konsumen yang berusia 17
tahun sampai dengan 23 tahun sebanyak 13 orang 13,68. Golongan kedua adalah konsumen yang berusia 24 tahun sampai dengan 30 tahun sebanyak 14
orang 14,74. Golongan ketiga adalah konsumen yang berusia 31 tahun sampai dengan 40 tahun sebanyak 32 orang 33,69. Golongan keempat adalah
konsumen yang berusia 41 tahun sampai dengan 50 tahun sebanyak 28 orang 29,47. Dan golongan kelima adalah konsumen yang berusia ≽51 tahun yaitu
sebanyak 8 orang 8,42. Konsumen yang memancing di FV khususnya galatama menyebar pada
usia 31 tahun sampai 50 tahun sebanyak 60 orang 63,16. Sedangkan konsumen FV yang paling sedikit jumlahnya adalah konsumen yang berusia ≽ 51
tahun yaitu sebanyak 8 orang 8,421052632. Karakteristik konsumen FV berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 9 di bawah ini
Tabel 9. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia No.
Usia tahun Jumlah orang
Persentase
1. 17-23
13 13,68
2. 24-30
14 14,74
3. 31-40
32 33,69
4. 41-50
28 29,47
5. ≽ 51 8
8,42
Jumlah 95
100 No.
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase
1. Laki-laki
95 100
2. Perempuan
Jumlah 95
100
54
6.1.4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan
Konsumen galatama Fishing Valley FV sebagian besar sudah menikah yaitu sebesar 82,11 78 orang dan belum menikah sebesar 17,89 17 orang
konsumen. Sehingga ada banyak konsumen yang dating bersama keluarganya untuk memancing. Tabel 10 memperlihatkan karakteristik konsumen berdasarkan
status pernikahannya.
Tabel 10. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Status Pernikahan No.
Status Pernikahan Jumlah orang
Persentase
1. Menikah
78 82,11
2. Belum menikah
17 17,89
Jumlah 95
100 6.1.5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Konsumen yang memancing galatama di Fishing Valley FV dibedakan menjadi enam golongan. Golongan tingkat pendidikan yaitu pendidikan terakhir
yang telah diselesaikan konsumen yang terdiri dari : 1 SD; 2 SMP; 3 SMU; 4 AkademikDiploma; 5 Sarjana; 6 Pasca Sarjana.
Pada tabel 11 terlihat bahwa konsumen dengan tingkat pedidikan SMU paling banyak dibandingkan konsumen dengan tingkat pendidikan lainnya.
Persentase dari tingkat pendidikan konsumen galatama FV adalah 3,16 3 orang untuk tingkat pendidikan SD; 8,42 8 orang untuk tingkat pendidikan
SMP; 54,74 52 orang untuk tingkat pendidikan SMU; 11,58 11 orang untuk tingkat pendidikan akademikdiploma; 20 19 orang untuk tingkat
pendidikan Sarjana dan 2,10 2 orang untuk tingkat pendidikan Pasca Sarjana. Berdasarkan hasil penelitian ini, konsumen untuk pemancingan galatama
di FV tingkat pendidikannya menyebar karena setiap tingkat pendidikan terisi konsumen walaupun dengan jumlah yang berbeda. Sehingga konsumen yang
memancing galatama di FV berasal dari berbagai macam tingkat pendidikan. Hal ini memperlihatkan bahwa untuk dapat memancing galatama, tingkat pendidikan
seseorang tidak terlalu berpengaruh. Keahlian memancing didapat konsumen tidak hanya berdasarkan tingkat pendidikan mereka, namun karena kebiasaan dan
kesukaan memancing. Tabel 11 memperlihatkan karakteristik konsumen berdasarkan tingkat pendidikan
55
Tabel 11. Karakteristik konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan No.
Pendidikan Jumlah orang
Persentase
1. SD
3 3,16
2. SMP
8 8,42
3. SMU
52 54,74
4. AkademikDiploma
11 11,58
5. Sarjana
19 20
6. Pasca Sarjana
2 2,10
Jumlah 95
100 6.1.6.
Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Konsumen untuk pemancingan galatama di Fishing Valley FV berdasarkan jenis pekerjaannya dibagi menjadi enam golongan yaitu 1
Mahasiswapelajar; 2 Wiraswasta; 3 Pegawai Swasta; 4 PNS; 5 Ibu Rumah Tangga; 6 Lainnya.
Pada Tabel 12 terlihat bahwa konsumen yang bekerja sebagai wiraswasta paling banyak dibandingkan dengan konsumen dengan pekerjaan lainnya.
Persentase pekerjaan konsumen galatama di FV adalah 3,16 3 orang untuk konsumen yang pekerjaannya MahasiswaPelajar; 46,31 44 orang untuk
konsumen yang bekeja sebagai wiraswasta; 26,32 25 orang untuk konsumen yang bekerja sebagai pegawai swasta; 20 19 orang untuk konsumen yang
bekerja sebagai PNS dan 4,21 4 orang untuk konsumen yang sudah pensiun.
Tabel 12. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan No.
Pekerjaan Jumlah orang
Persentase
1. Mahasiswapelajar
3 3,16
2. Wiraswasta
44 46,31
3. Pegawai Swasta
25 26,32
4. Pegawai Negeri Sipil
19 20
5. Ibu Rumah Tangga
6. Pensiunan
4 4,21
Jumlah 95
100
Pada Tabel 12 diatas terlihat bahwa konsumen galatama di FV sebagian besar adalah konsumen yang bekerja sebagai wiraswasta. Hal ini sejalan dengan
waktu kunjungan konsumen yang bekerja sebagai wiraswasta lebih banyak pada hari kerja. Pada Tabel 13 terlihat bahwa sebanyak 28 orang 50 dari
keseluruhan responden yang berkunjung ke FV pada hari kerja adalah konsumen 56
yang bekerja sebagai wiraswasta. Jumlah ini tidak jauh berbeda pada kunjungan pada hari libur untuk konsumen yang berprofesi sebagai wiraswasta yaitu
sebanyak 16 orang 41 dari jumlah seluruh responden yang berkunjung ke FV pada hari libur. Begitu juga dengan konsumen yang bekerja sebagai pegawai
swasta mempunyai jumlah konsumen yang tidak jauh antara hari keja dan hari libur yaitu sebanyak 14 orang 25 pada hari kerja dan sebanyak 11 orang
28,2. Namun, beda halnya bagi konsumen yang bekerja Pegawai Negeri Sipil PNS, jumlah konsumen yang memancing pada hari libur lebih banyak
dibandingkan pada hari kerja yaitu sebanyak 8 orang 14,2 pada hari kerja dan 11 orang 28,2 pada hari libur.
Tabel 13. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan dengan Waktu Kunjung Konsumen ke FV
No. Pekerjaan
Waktu kunjungan Kerja orang
Libur orang
1. Mahasiswapelajar
3 5,4
2. Wiraswasta
28 50
16 41
3. Pegawai Swasta
14 25
11 28,2
4. Pegawai Negeri Sipil
8 14,2
11 28,2
5. Ibu Rumah Tangga
6. Pensiunan
3 5,4
1 2,6
Jumlah 56
100 39
100 6.1.7.
Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengeluaran
Pendapatan dapat dihitung dengan pendekatan pengeluaran. Hal ini dikarenakan pengeluaran dapat memperhitungkan semua pendapat yang diperoleh
oleh konsumen, tidak hanya pendapatan yang diperoleh konsumen dari gaji namun juga pendapatan lain diluar gaji. Jadi, pendekatan yang digunakan dalam
mewawancarai responden galatama Fishing Valley FV adalah pendekatan pengeluaran. Karakteristik konsumen berdasarkan pengeluaran juga dapat
menunjukkan segmentasi dari konsumen galatama FV. Pada Tabel 14 terlihat bahwa konsumen galatama FV sebagian besar 36
orang atau 37,90 adalah konsumen yang mempunyai pengeluaran per bulan berada diatas Rp 5.000.000. Konsumen galatama FV yang mempunyai
pengeluaran antara Rp 500.000 sampai dengan Rp 1.000.000 berjunlah 20 orang 21,05, konsumen yang mempunyai pengeluaran antara Rp 1.000.001 sampai
57
dengan Rp 2.500.000 berjumlah sebesar 16 orang 16,84, dan konsumen yang mempunyai pengeluaran antara Rp 2.500.001 sampai dengan Rp 5.000.000
berjumlah sebesar 23 orang 24,21. Konsumen galatama FV tidak ada yang pengelurannya dibawah dari Rp 500.000.
Konsumen galatama FV didominasi oleh konsumen yang mempunyai pengeluaran diatas Rp 5.000.000, hal ini sejalan dengan target konsumen dari
wisata mancing Fishing Valley FV Bogor yaitu konsumen menengah ke atas, sehingga bagi konsumen harga pendaftaran sistem galatama di FV relatif murah
dibandingkan dengan pemancingan lainnya yang menjadi pembanding. Hal ini juga dapat dilihat pada hasil analisis Biplot yang memperlihatkan bahwa
konsumen menilai harga sistem galatama di FV relatif murah berdasarkan pada arah vektor atribut harga yang mendekati FV.
Tabel 14. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Pengeluaran No.
Pengeluaran per bulan Jumlah orang Persentase
1. Rp 500.000
2. Rp 500.000 - Rp 1.000.000
20 21,05
3. Rp 1.000.001-Rp 2.500.000
16 16,84
4. Rp 2.500.001-Rp 5.000.000
23 24,21
5. Rp 5.000.000
36 37,90
Jumlah 95
100
Dominasi konsumen yang mempunyai pengeluaran lebih besar dari Rp 5.000.000 ini juga sebanding dengan jumlah kunjungan yang dilakukan oleh
konsumen tersebut. Pada Tabel 15 terlihat bahwa konsumen yang mempunyai pengeluaran lebih dari Rp 5.000.000 lebih banyak memancing di FV
dibandingkan dengan konsumen dengan pengeluaran yang lebih kecil. Kunjungan konsumen dengan pengeluaran lebih dari Rp 5.000.000 ke FV per bulan lebih dari
4x sebanyak 27 orang dari total jumlah konsumen yang berkunjung ke FV lebih dari 4x. Begitu juga untuk kunjungan total ke FV, konsumen yang mempunyai
pengeluaran lebih dari Rp 5.000.000 berkunjung ke FV lebih dari 10 x sebanyak 26 orang dari total jumlah konsumen yang berkunjung ke FV lebih dari 10x.
Hubungan antara pengeluaran konsumen dengan kunjungan ke FV dapat dilihat pada Tabel 15 dibawah ini
58
Tabel 15. Hubungan Antara Pengeluaran Konsumen dengan Jumlah Kunjungan ke FV
Pengeluaran Kunjungan ke FV orang
Per bulan Total
1x 2x
3x 4x
4x 10x 10x
Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000
3 3
14 4
16 Rp 1.000.001-Rp 2.500.000
3 3
4 1
5 7
9 Rp 2.500.001-Rp 5.000.000
3 5
2 3
10 7
16 Rp 5.000.000
7 1
1 27
10 26
6.2. Proses Keputusan Pembelian di Wisata Mancing Fishing Valley Bogor