Kerangka Pemikiran Operasional Positioning pada Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

3 Positioning yang membingungkan confused positioning Konsumen bisa mengalami keragu-raguan karena pemasar menekankan terlalu banyak atribut. 4 Positioning yang meragukan doubtful positioning Positioning ini diragukan kebenarannya karena tidak didukung bukti yang memadai. Konsumen tidak percaya, karena selain tidak didukung bukti yang kuat, mereka mungkin memiliki pengalaman tertentu terhadap merek tersebut, atau marketing mix yang diterapkan tidak konsisten dengan keberadaan produk.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Bertambahnya jumlah pemancingan terutama pemancingan galatama di daerah Bogor dan sekitarnya membuat konsumen harus cermat dalam memilih tempat penyaluran hobi memancing mereka. Bertambahnya jumlah pemancingan membuat persaingan diantara pengusaha pemancingan menjadi tinggi. Persaingan ini menjadikan pengusaha pemancingan harus mengkomunikasikan dan membuat usahanya berbeda di mata konsumen sehingga produk mereka mempunyai keistimewaan bagi konsumen. Salah satu pemancingan galatama di daerah Bogor adalah wisata mancing Fishing Valley. Analisis karakteristik konsumen digunakan untuk mengetahui konsumen wisata mancing Fishing Valley Bogor secara umum sehingga dapat dilihat bagaimana konsumen yang mempunyai karekteristik tertentu memposisikan perusahaan. Analisis tentang karakteristik ini dibagi menjadi analisis berdasarkan karakteristik demografi dan proses keputusan pembelian. Karakteristik berdasarkan demografi terdiri atas usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, status penikahan. Sedangkan proses keputusan pembelian digunakan untuk melihat bagaimana konsumen melakukan tahapan pembelian perusahaan dapat menentukan target yang akan dapat menentukan posisi produk perusahaan dimata konsumen. Tahapan pembelian terdiri dari lima tahapan, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, proses pembelian, evaluasi hasil pembelian. Positioning adalah bentuk dari strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk dan merek yang ditawarkan mengandung arti 30 tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek dalam hubungan asosiatif. Dengan demikian, positioning berkaitan dengan bagaimana seorang produsen memposisikan produk atau mereknya diantara pesaing dan memposisikan produknya dengan merek di benak konsumen atau pelanggan Kasali 2003. Positioning pada wisata mancing Fishing Valley Bogor dianalisis dengan menggunakan analisis Biplot. Setelah mengetahui bagaimana positioning pemancingan Fishing Valley maka dapat dirumuskan kebijakan manajerial pemancingan Fishing Valley yang tepat saat ini. Bagan alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1. 31 Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Persaingan Meningkat di Antara Pengusaha Pemancingan Masing-masing Pengusaha Pemancingan Mengkomunikasikan Perbedaan dan Keistimewaan Produknya Agar Berbeda di Mata Konsumen Persepsi konsumen terhadap atribut wisata mancing Fishing Valley Bogor Positioning Fishing valley Implikasi Terhadap Kebijakan Manajerial Bertambahnya Jumlah Pemancingan Khususnya Pemancingan Galatama di Bogor dan Sekitarnya Salah Satu Pemancingan yang menyediakan sistem galatama di Bogor adalah Wisata Mancing Fishing Valley Karakteristik Demografi : Usia, jenis kelamin, tempat tinggal,pendidikan, pekerjaan, pendapatan, jumlah anggota keluarga, status penikahan Proses Keputusan Pembelian : 1. Pengenalan Kebutuhan 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Pembelian 5. Evaluasi Hasil Pembelian Karakteristik Konsumen 32 IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini membahas tentang positioning pada wisata mancing Fishing Valley Bogor. Lokasi penelitian terletak di wisata mancing Fishing Valley Bogor, Jalan Raya Pemda No. 107, Cibinong, Bogor Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive karena Fishing Valley dikenal sebagai wisata mancing terbesar di Bogor dan merupakan salah satu pemancingan yang menyediakan sistem galatama serta ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap tidak hanya kolam pemancingan tetapi juga terdapat restoran, bom-bom boat, horse riding, dan fasilitas untuk outbond. Waktu penelitian berlangsung mulai bulan Maret hingga Agustus 2009.

4.2. Metode Penentuan Sampel