Perikanan dan Memancing Menurut Undang-Undang No. 31 tahun 2004, perikanan merupakan Lokasi Perikanan

Secara umum, ruang lingkup dan potensi agrowisata yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut : 1 Kebun Raya Objek wisata berupa kebun raya memiliki kekayaan berupa tanaman yang berasal dari berbagai spesies. Daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan mencakup kekayaan flora yang ada, keindahan pemandangan di dalamnya, dan kesegaran udara yang memberikan rasa nyaman. 2 Perkebunan Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata antara lain : a Daya tarik historis dari perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama b Lokasi beberapa wilayah perkebunan yang terletak di pegunungan memberikan pemandangan indah serta udara segar c Cara-cara tradisional dalam pola tanam, pemeliharaan, pengelolaan, dan prosesnya d Perkembangan teknik pengelolaan yang ada. 3 Tanaman pangan dan Holtikultura Lingkup usaha wisata tanaman pangan meliputi usaha tanaman padi dan palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur, dan jamu-jamuan. 4 Perikanan ruang lingkup kegiatan wisata perikanan dapat berupa kegiatan budidaya perikanan sampai proses pascapanen. Daya tarik perikanan sebagai sumber daya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain, misalnya memancing ikan. 5 Peternakan Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola peternak, cara tradisional dalam peternakan, serta budidaya hewan ternak.

3.1.4. Perikanan dan Memancing Menurut Undang-Undang No. 31 tahun 2004, perikanan merupakan

Semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. 18 Memancing secara luas adalah suatu kegiatan menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga diluar ruang outdoor atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang atau beberapa pemancing 6 . Menurut Tirtawinata dan Fachruddin 1996, beberapa objek menarik dari sektor perikanan yang berpotensi untuk mengundang wisatawan, antara lain budidaya perikanan dan pengolahannya, pemancingan ikan, oceanarium, dan Taman Akuarium Air Tawar TAAT.

3.1.5. Lokasi Perikanan

Pengertian lokasi perikanan menurut Wudianto 1999, diacu dalam Vidia 2008 terdiri atas perairan umum dan kolam khusus. Perairan umum open waters adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi air air tawar, air payau, dan air laut dari garis pasang surut terendah kearah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami atau buatan. Perairan ini kepemilikannya bersifat umum, bukan milik perseorangan, contohnya : sungai, danau, situ, rawa, waduk atau bendungan, laut, dan genangan yang bersifat sementara sedangkan kolam khusus yaitu kolam yang secara teknis merupakan suatu perairan buatan yang luasnya terbatas, dibuat manusia dan mudah dikuasai diisi air, dikeringkan, diatur menurut kehendak kita. Pada setiap tempat pemancingan terdapat istilah kolam sewa kolam. Menurut Wudianto dalam Vidia 2008 sistem penyewaan kolam yang umum adalah : 1 Sewa lapak Lapak adalah tempat pijakan pada saat memancing. Biasanya lapak terbuat dari bambu atau papan dan dipasang dipinggirantepian kolam pemancingan. Pemancing menyewa tempat di kolam pemancingan yang telah diisi ikan oleh pengelola pemancingan untuk periode waktu tertentu. ____________________ 6 http:id.wikipedia.org [18 Maret 2009] 19 2 Sistem borong kolam Pemancingan menyewa kolam sendiri atau bersama-sama untuk periode waktu tertentu. Lama waktu, jumlah, dan jenis ikan yang diisikan ke dalam kolam sesuai dengan kesepakatan pemancingan dengan pemilik kolam. 3 Sistem kiloan Pemancingan di kolam dengan biaya besar tergantung pada jumlah kilogram yang tertangkap dan sesuai dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Budidaya kolam merupakan budidaya perikanan tertinggi kedua setelah tambak. Peningkatan konsumsi ikan dapat meningkatkan stimulus para wirausaha untuk membuka objek wisata memancing. Kolam ialah arealbidang tanah yang digenangi air dan dibudidayakan dengan jenis pengusahaan berupa : kolam air tawar, tambak, dan kolam penggaraman. Sistem pemancingan yang sering digunakan oleh para pengelola pemancingan ikan air tawar dalam lokasi kolam buatan dikelompokkan sebagai berikut Wudianto 1999, diacu dalam Vidia 2008 : 1 Kolam pancing harian Tempat khusus yang disediakan untuk pemancingan dengan cara pemancing membayar harga lapak sewa lapak berikut ikannya baru kemudian memancing. Kegiatan memancingnya dapat dilakukan setiap hari bahkan ada yang bukanya sampai 24 jam. 2 Kolam pancing kiloan Pemancingan yang menggunakan sistem dengan cara menimbang hasil tangkapan yang diperoleh, kemudian pemancing membayar harga sesuai dengan perolehannya. 3 Kolam pancing borongan Pemancingan ini menggunakan sistem dengan cara pemancing atau kelompok pemancing menyewa kolam pancing yang waktu memancingnya, jumlah ikan yang diisikan di kolam pancing berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak atau dapat juga sekelompok pemancing menawar isi kolam pancing milik petani budidaya, baru dilaksanakan kegiatan memancing. 20 4 Kolam pancing lomba Pemancingan yang dikhususkan untuk para pemancing yang akan mencoba ketangguhannya dengan menerapkan pengetahuan dan pengalamannya terhadap pemancing lain tanpa mengurangi keakraban sesamanya. Pada sistem pancing lomba biasanya penyelenggara telah mengisikan sejumlah ikan terlebih dahulu dan menyediakan sejumlah hadiah-hadiah bagi pemenangnya. kriteria pemenang ditentukan berdasarkan perolehan terberat 5 Kolam pancing galatama Sistem pemancingan yang hendak mengasah keterampilan konsumen dalam memancing karena ikan hasil tangkapan tidak dibawa pulang seperti pada sistem pemancingan lainnya. Ikan yang ditebar pada kolam pemancingan jumlahnya sangat banyak. Kegiatan memancing dilakukan setiap hari dan bersifat perlombaan karena memiliki hadiah sebagai penghargaan untuk pemenangnya. Hadiah umumnya berupa uang yang jumlah nominalnya tergantung dari jumlah peserta. Jika uangnya sudah terkumpul terlebih dahulu dikurangi oleh bagian yang menjadi hak panitia. Kriteria pemenang sesuai kesepakatan bersama, biasanya seperti juara ikan terberat, juara ikan berwarna merah, juara total berat perolehan berat ikan dan juara total perolehan jumlah satuan ikan. Dalam setiap harinya lomba terbagi dalam beberapa babak, yang lamanya antara 2-3 jam per babak. Dalam setiap babak didapatkan hasil penentuan juara. Ikan yang diperoleh dilepaskan saat itu juga setelah penimbangan. Dalam sistem pemancingan yang lainnya selain perbedaan utama “tombang lepas” peraturan lain yang berbeda yaitu : a Joran yang digunakan hanya sebuah joran saja kecuali pada empang galatama tertentu yang boleh menggunakan hingga dua buah joran. b Melarang penggunaan umpan hidup cacing, kroto, dan lain-lainnya, umpan yang berbahan dasar nasi dan umbi-umbian, umpan yang dapat mengambang roti kering, pellet, dan lain-lain. c Rangkaian pancing yang digunakan adalah rangkaian glosor tanpa pelampung dengan menggunakan tali pandu berpemberat yang disebut bemper. Rangkaian kail yang digunakan sebanyak maksimal satu rangkai yang berisi tiga mata kail dengan ukuran mata kail bebas. 21

3.1.6. Teori keputusan pembelian