Secara  umum,  ruang  lingkup  dan  potensi  agrowisata  yang  dapat dikembangkan adalah sebagai berikut :
1  Kebun Raya Objek  wisata  berupa  kebun  raya  memiliki  kekayaan  berupa  tanaman  yang
berasal dari berbagai spesies. Daya tarik  yang ditawarkan kepada wisatawan mencakup  kekayaan  flora  yang  ada,  keindahan  pemandangan  di  dalamnya,
dan kesegaran udara yang memberikan rasa nyaman. 2  Perkebunan
Daya tarik perkebunan sebagai sumber daya wisata antara lain : a  Daya tarik historis dari perkebunan yang sudah diusahakan sejak lama
b  Lokasi  beberapa  wilayah  perkebunan  yang  terletak  di  pegunungan memberikan pemandangan indah serta udara segar
c  Cara-cara tradisional  dalam  pola tanam,  pemeliharaan, pengelolaan, dan prosesnya
d  Perkembangan teknik pengelolaan yang ada. 3  Tanaman pangan dan Holtikultura
Lingkup  usaha  wisata  tanaman  pangan  meliputi  usaha  tanaman  padi  dan palawija serta holtikultura yakni bunga, buah, sayur, dan jamu-jamuan.
4  Perikanan ruang  lingkup  kegiatan  wisata  perikanan  dapat  berupa  kegiatan  budidaya
perikanan  sampai  proses  pascapanen.  Daya  tarik  perikanan  sebagai  sumber daya wisata diantaranya pola tradisional dalam perikanan serta kegiatan lain,
misalnya memancing ikan. 5  Peternakan
Daya tarik peternakan sebagai sumber daya wisata antara lain pola peternak, cara tradisional dalam peternakan, serta budidaya hewan ternak.
3.1.4. Perikanan dan Memancing Menurut  Undang-Undang  No.  31  tahun  2004,  perikanan  merupakan
Semua  kegiatan  yang  berhubungan  dengan  pengelolaan  dan  pemanfaatan sumberdaya  ikan  dan  lingkungannya  mulai  dari  praproduksi,  produksi,
pengolahan  sampai  dengan  pemasaran,  yang  dilaksanakan  dalam  suatu  sistem bisnis perikanan.
18
Memancing  secara  luas  adalah  suatu  kegiatan  menangkap  ikan  yang  bisa merupakan  pekerjaan,  hobi,  olahraga  diluar  ruang  outdoor  atau  kegiatan  di
pinggir  atau  di  tengah  danau,  laut,  sungai  dan  perairan  lainnya  dengan  target seekor ikan. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa
alat  atau  dengan  menggunakan  sebuah  alat  oleh  seorang  atau  beberapa pemancing
6
. Menurut Tirtawinata dan Fachruddin 1996, beberapa objek menarik dari
sektor  perikanan  yang  berpotensi  untuk  mengundang  wisatawan,  antara  lain budidaya  perikanan  dan  pengolahannya,  pemancingan  ikan,  oceanarium,  dan
Taman Akuarium Air Tawar TAAT.
3.1.5. Lokasi Perikanan
Pengertian  lokasi  perikanan  menurut  Wudianto  1999,  diacu  dalam  Vidia 2008 terdiri atas perairan umum dan kolam khusus. Perairan umum open waters
adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi  air air tawar, air payau, dan air laut dari garis pasang surut terendah kearah daratan
dan  badan  air  tersebut  terbentuk  secara  alami  atau  buatan.  Perairan  ini kepemilikannya  bersifat  umum,  bukan  milik  perseorangan,  contohnya  :  sungai,
danau,  situ,  rawa,  waduk  atau  bendungan,  laut,  dan  genangan  yang  bersifat sementara  sedangkan  kolam  khusus  yaitu  kolam  yang  secara  teknis  merupakan
suatu perairan buatan  yang luasnya terbatas, dibuat manusia dan mudah dikuasai diisi  air,  dikeringkan,  diatur  menurut  kehendak  kita.  Pada  setiap  tempat
pemancingan terdapat istilah kolam sewa kolam. Menurut  Wudianto  dalam  Vidia  2008  sistem  penyewaan  kolam  yang
umum adalah : 1  Sewa lapak
Lapak  adalah  tempat  pijakan  pada  saat  memancing.  Biasanya  lapak  terbuat dari bambu atau papan dan dipasang dipinggirantepian kolam pemancingan.
Pemancing menyewa tempat di kolam pemancingan yang telah diisi ikan oleh pengelola pemancingan untuk periode waktu tertentu.
____________________
6    http:id.wikipedia.org [18 Maret 2009]
19
2  Sistem borong kolam Pemancingan  menyewa  kolam  sendiri  atau  bersama-sama  untuk  periode
waktu  tertentu.  Lama  waktu,  jumlah,  dan  jenis  ikan  yang  diisikan  ke  dalam kolam sesuai dengan kesepakatan pemancingan dengan pemilik kolam.
3  Sistem kiloan Pemancingan di kolam dengan biaya besar tergantung pada jumlah kilogram
yang tertangkap dan sesuai dengan harga yang telah disepakati sebelumnya. Budidaya  kolam  merupakan  budidaya  perikanan  tertinggi  kedua  setelah
tambak. Peningkatan konsumsi ikan dapat meningkatkan stimulus para wirausaha untuk  membuka  objek  wisata  memancing.  Kolam  ialah  arealbidang  tanah  yang
digenangi  air  dan  dibudidayakan  dengan  jenis  pengusahaan  berupa  :  kolam  air tawar, tambak, dan kolam penggaraman.
Sistem  pemancingan  yang  sering  digunakan  oleh  para  pengelola pemancingan  ikan  air  tawar  dalam  lokasi  kolam  buatan  dikelompokkan  sebagai
berikut Wudianto 1999, diacu dalam Vidia 2008 : 1  Kolam pancing harian
Tempat  khusus  yang  disediakan  untuk  pemancingan  dengan  cara  pemancing membayar  harga  lapak  sewa  lapak  berikut  ikannya  baru  kemudian
memancing. Kegiatan memancingnya dapat dilakukan setiap hari bahkan ada yang bukanya sampai 24 jam.
2  Kolam pancing kiloan Pemancingan  yang  menggunakan  sistem  dengan  cara  menimbang  hasil
tangkapan  yang  diperoleh,  kemudian  pemancing  membayar  harga  sesuai dengan perolehannya.
3  Kolam pancing borongan Pemancingan ini menggunakan sistem dengan cara pemancing atau kelompok
pemancing menyewa kolam pancing yang waktu memancingnya, jumlah ikan yang  diisikan  di  kolam  pancing  berdasarkan  kesepakatan  kedua  belah  pihak
atau  dapat  juga  sekelompok  pemancing  menawar  isi  kolam  pancing  milik petani budidaya, baru dilaksanakan kegiatan memancing.
20
4  Kolam pancing lomba Pemancingan  yang  dikhususkan  untuk  para  pemancing  yang  akan  mencoba
ketangguhannya  dengan  menerapkan  pengetahuan  dan  pengalamannya terhadap  pemancing  lain  tanpa  mengurangi  keakraban  sesamanya.  Pada
sistem  pancing  lomba  biasanya  penyelenggara  telah  mengisikan  sejumlah ikan  terlebih  dahulu  dan  menyediakan  sejumlah  hadiah-hadiah  bagi
pemenangnya. kriteria pemenang ditentukan berdasarkan perolehan terberat 5  Kolam pancing galatama
Sistem  pemancingan  yang  hendak  mengasah  keterampilan  konsumen  dalam memancing  karena  ikan  hasil  tangkapan  tidak  dibawa  pulang  seperti  pada
sistem  pemancingan  lainnya.  Ikan  yang  ditebar  pada  kolam  pemancingan jumlahnya  sangat  banyak.  Kegiatan  memancing  dilakukan  setiap  hari  dan
bersifat  perlombaan  karena  memiliki  hadiah  sebagai  penghargaan  untuk pemenangnya.  Hadiah  umumnya  berupa  uang  yang  jumlah  nominalnya
tergantung dari jumlah peserta. Jika uangnya sudah terkumpul terlebih dahulu dikurangi  oleh  bagian  yang  menjadi  hak  panitia.  Kriteria  pemenang  sesuai
kesepakatan  bersama,  biasanya  seperti  juara  ikan  terberat,  juara  ikan berwarna  merah,  juara  total  berat  perolehan  berat  ikan  dan  juara  total
perolehan  jumlah  satuan  ikan.  Dalam  setiap  harinya  lomba  terbagi  dalam beberapa babak, yang lamanya antara 2-3 jam per babak. Dalam setiap babak
didapatkan hasil penentuan juara. Ikan yang diperoleh dilepaskan saat itu juga setelah  penimbangan.  Dalam  sistem  pemancingan  yang  lainnya  selain
perbedaan utama “tombang lepas” peraturan lain yang berbeda yaitu : a  Joran  yang  digunakan  hanya  sebuah  joran  saja  kecuali  pada  empang
galatama tertentu yang boleh menggunakan hingga dua buah joran. b  Melarang  penggunaan  umpan  hidup  cacing,  kroto,  dan  lain-lainnya,
umpan  yang  berbahan  dasar  nasi  dan  umbi-umbian,  umpan  yang  dapat mengambang roti kering, pellet, dan lain-lain.
c  Rangkaian  pancing  yang  digunakan  adalah  rangkaian  glosor  tanpa pelampung  dengan  menggunakan  tali  pandu  berpemberat  yang  disebut
bemper. Rangkaian kail yang digunakan sebanyak maksimal satu rangkai yang berisi tiga mata kail dengan ukuran mata kail bebas.
21
3.1.6. Teori keputusan pembelian