III  KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1. Industri Jasa
Jasa merupakan suatu fenomena yang rumit Gronroos 1990, diacu dalam Jasfar 2005. Kata jasa mempunyai banyak arti dan ruang lingkup, dari pengertian
yang paling sederhana, yaitu hanya berupa pelayanan dari seseorang kepada orang lain,  bisa  juga  diartikan  sebagai  pelayanan  yang  diberikan  oleh  manusia,  baik
yang dapat dilihat explicit service maupun yang tidak dapat dilihat, yang hanya bisa dirasakan implicit service sampai kepada fasilitas-fasilitas pendukung yang
harus tersedia dalam penjualan jasa dan benda-benda lainnya. Jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak  kepada  pihak  lain,  yang  bersifat  tidak  berwujud  fisik  intangible,  dimana konsumen  terlibat  secara  aktif  dalam  proses  produksi  dan  tidak  menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Karakteristrik utama yang membedakan jasa dengan produk adalah  sifat  jasa  yang  tidak  dapat  dilihat  tidak  nyata  di  samping  keterlibatan
konsumen  secara  aktif  dalam  proses  penyampaian  jasa.  Peran  tenaga  manusia, dalam  hal  ini  kontak  personel,  sangat  penting  artinya  karena  mereka  yang
menentukan apakah penyampaian jasa ini berhasil atau tidak. Jasfar 2005. Kotler 2007 menyatakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan
yang  dapat  ditawarkan  oleh  satu  pihak  kepada  pihak  lain,  yang  pada  dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa dapat
dikaitkan  atau  tidak  dikaitkan  dengan  suatu  produk  fisik.  Sifat  perusahaan  yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam
gudang,  seperti  barang-barang  lainnya,  saat  sambil  menunggu  penjualan  Alma 2002.
Menurut Jasfar 2005, sektor jasa dalam  perekonomian berkembang dari tahun  ke  tahun.  Dalam  perhitungan  pendapatan  nasional  yang  termasuk  sektor
jasa adalah sebagai berikut: a  Jasa perdagangan besar grosir, eceran, restoran, dan hotel
b  Jasa  pengangkutan,  pergudangan,  dan  komunikasi  misalnya:  kereta  api, angkutan darat, air, udara, telepon, radio, televisi, dan jasa pos.
c  Jasa  keuangan,  asuransi,  perumahan,  dan  bisnis  jasa  lainnya  seperti perbankan,  berbagai  jenis  asuransi,  jasa  hukum,  jasa  akuntansi,  jasa  arsitek,
jasa konsultan, iklan, penelitian dan pengembangan. d  Jasa  publik,  sosial  maupun  jasa  pribadi  misalnya,  pendidikan,  kesehatan,
rekreasi  dan  pariwisata,  budaya,  jasa  laundry  dan  kebersihan,  perusahaan leasing.
e  Jasa pemerintahan misalnya, pertanahan, jalan, kesehatan, keamanan, listrik, air bersih.
f  Penghasil  jasa  lain.  Seperti  Lembaga  Swadaya  Masyarakat  LSM  dan lembaga-lembaga keagamaan.
3.1.2. Pariwisata