Perumusan Masalah Positioning pada Wisata Mancing Fishing Valley Bogor

Sistem kiloan merupakan sistem pemancingan dimana ikan yang telah didapatkan ditimbang lalu dibayar sesuai dengan berat ikan yang didapat. Sistem harian merupakan sistem pemancingan dimana pemancing membayar sejumlah uang untuk berat ikan yang diinginkan terlebih dahulu, baru setelah itu kegiatan memancing dilakukan. Dan sistem borongan merupakan sistem pemancingan yang biasanya digunakan untuk acara gathering atau ulang tahun suatu perusahaaninstansi dimana penyewa membayar sejumlah uang untuk sejumlah ikan yang akan dimasukan kedalam kolam sewa sesuai dengan kesepakatan masing-masing.

1.2. Perumusan Masalah

Salah satu objek wisata mancing yang ada di Bogor adalah wisata mancing Fishing Valley Bogor. Fishing Valley merupakan wisata mancing terbesar di Kabupaten Bogor dengan luas lahan 3,5 hektar sekaligus tempat rekreasi keluarga. Tempat ini menyediakan tiga sistem pemancingan yaitu sistem galatama yang merupakan produk utamanya, sistem kiloan, dan sistem borongan. Wisata mancing Fishing Valley mempunyai konsep yang berbeda dari pemacingan sejenis lainnya. Perbedaan ini terletak pada suasana dan pemandangan alam gunung Salak Bogor serta fasilitas tambahan yang disediakan oleh Fishing Valley yaitu berupa arena bermain anak bom-bom boat, flying fox, dan lain sebagainya, saung-saung yang disediakan untuk tempat berkumpul sekaligus makan, dan restoran. Selain itu, kemudahan konsumen dalam menjangkau pemancingan Fishing Valley karena pemancingan ini berada pada jalur yang dikelilingi oleh perumahan-perumahan masyarakat, dekat dengan tol antar kota, dan dekat dengan Kantor Pemerintah Kabupaten Bogor, juga merupakan keunggulan Fishing Valley dibandingkan pemancingan lainnya. Hal ini membuat tidak hanya orang yang hobi memancing saja yang berkunjung ke Fishing Valley, tetapi juga orang yang hanya sekedar berekreasi dengan keluarga dan teman pun dapat berkunjung ke Fishing Valley. 4 Banyaknya pemancingan yang ada saat ini mengakibatkan relatif tingginya tingkat persaingan antar pemancingan. Jika Fishing Valley tidak mampu mengantisipasi tingginya tingkat persaingan tersebut, maka persaingan ini akan menjadi ancaman persaingan terutama datang dari kesamaan sistem pemancingan yang ditawarkan yaitu sistem galatama. Selain itu, kedekatakan lokasi pemancingan lainnya juga menjadi suatu ancaman persaingan bagi Fishing Valley baik yang berada di Bogor maupun yang berada di daerah sekitarnya seperti pemancingan di daerah Jakarta Telaga Mina, Telaga Cibubur, Telaga Arwana, Pemancingan KFT, pemancingan MBAU, pemancingan puspita, dan lain sebagainya, Bogor Telaga Fajar, Lagena, pemancingan Pemagar Sari, dan lain sebagainya, Depok pemancingan Permata Buana, dan Tangerang pemancingan Telaga Nilam Gondrong Petir. Di Kabupaten Bogor sendiri berdasarkan data Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor 2008, hanya ada 10 pemancingan yang terdaftar Telaga Fajar, Rindu Jaya, Fishing Valley, Cibeureum Indah, Bina Citra, Lembah Hijau, Maman, Jeff, Maing, dan Basuki dan masih banyak pemancingan yang belum terdaftar. Hal tersebut memperlihatkan bahwa persaingan yang terjadi dengan Fishing Valley tidak hanya kepada pemancingan galatama saja namun juga kepada pemancingan yang menyediakan sistem pemancingan selain sistem galatama. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan sebelum penelitian, ada empat pemancingan galatama besar selain Fishing valley yang menjadi prioritas konsumen untuk dikunjungi. Keempat pemancingan tersebut yaitu Telaga Fajar Bogor, Telaga Cibubur dan Telaga Arwana Cibubur, Jakarta Timur, serta Telaga Mina TMII, Jakarta Timur. Hal ini menimbulkan persaingan diantara pemancingan tersebut. Persaingan ini timbul karena lokasi masing-masing pemancingan yang tidak jauh dan mudah dijangkau oleh konsumen serta produk yang ditawarkan masing-masing pemancingan sama yaitu sistem galatama. Perbedaan fasilitas yang ditawarkan oleh keempat pemancingan tersebut dapat dilihat pada tabel 3 5 Tabel 3. Perbedaan Fasilitas yang ditawarkan Masing-masing Pemancingan Keterangan FV TF TC TM TA Lokasi Bogor Bogor Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jenis ikan Mas, Lele, Patin, Bawal, dan Mujair Mas Mas Mas Mas Ukuran ikan 2-11 Kg 2-7 Kg 2-12 Kg 2-12 Kg - ε lapak 62 lapak 64 lapak 100 lapak 100 lapak 100 lapak Produk Galatama, kiloan, dan borongan Galatama dan harian Galatama Galatama Galatama Fasilitas pendukung Arena bermain anak, outbond, saung-saung, dan restoran Kantin Kantin Kantin Arena bermain, dan tempat pembibitan arwana Harga per ronde galatama Rp 150.000- Rp 200.000 Rp 100.000- Rp 300.000 Rp 200.000- Rp 300.000 Rp 200.000- Rp 300.000 Rp 200.000- Rp 300.000 Sumber : Hasil Wawancara dengan Pihak Pengelola Bapak Ramly dan Konsumen Pemancingan Fishing Valley Bogor, Pengelola Pengelola Telaga Fajar Bapak Toha, dan Salah Satu Karyawan Pemancingan Telaga Fajar Wisata mancing Fishing Valley Bogor merupakan pemancingan yang tidak hanya menyediakan jasa pemancingan sistem galatama saja, namun juga menawarkan sistem pemancingan lain seperti kiloan dan rombongan serta menyediakan fasilitas lain seperti arena bermain untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen. Hal ini juga terdapat pada pemancingan Telaga Arwana, hanya saja pada pemancingan ini hanya menyediakan sistem galatama saja serta terdapat tempat pembibitan dan pembesaran ikan arwana sekaligus arena bermain lain seperti kolam renang dan sarana edukasi misalnya bercocok tanam padi dan membajak sawah. Pemancingan Telaga Fajar merupakan pesaing paling dekat dengan Fishing Valley. Pemancingan ini pada bulan mei 2009 baru buka kembali setelah hampir kurang lebih tiga bulan merenovasi tempat pemancingannya dengan menambah jumlah ikan dan memperbaiki fasilitas yang ada serta berencana menambah fasilitas seperti kolam renang dan wisma untuk pemancing. Kembali beroperasinya Telaga Fajar ini berdampak kepada penurunan jumlah pengunjung galatama Fishing Valley sebesar 44,4 yaitu dari 1800 pemancing galatama per bulan menjadi 1000 pemancing galatama per bulan. Hal ini diakui oleh pengelola Fishing Valley, bahwa semenjak pemancingan Telaga Fajar buka kembali jumlah 6 pemancing galatama menurun. Menurut informasi dari konsumen, pemancingan Telaga Fajar juga merupakan pemancingan yang mempunyai kekerabatan erat dengan para konsumennya. Hal ini menjadi keunggulan bagi Telaga Fajar dan dapat menjadi ancaman bagi pemancingan galatama lain khususnya Fishing Valley karena konsumen akan lebih memilih memancing di Telaga Fajar dibandingkan pemancingan lain karena lebih merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan. Lain halnya dengan pemancingan Telaga Cibubur dan Telaga Mina yang menurut konsumen, kedua pemancingan ini merupakan pemancingan yang mempunyai ciri yang hampir sama yaitu sama-sama menyediakan lapak galatama yang cukup banyak yaitu sebanyak 100 lapak dan merupakan salah satu tempat pemancingan favorit bagi pemancing karena ikan pada pemancingan tersebut besar-besar dan banyak jumlahnya. Walaupun terdapat fasilitas tambahan yang ditawarkan oleh pemancingan yang telah dijabarkan pada paragraf sebelumnya, namun terdapat kesamaan jasa utama yaitu sistem galatama yang menjadikan konsumen sulit membedakan antara sistem galatama satu pemancingan dengan pemancingan lainnya. Oleh karena itu, setiap pemancingan yang menyediakan sistem galatama sebagai produk utamanya khususnya dalam hal ini wisata mancing Fishing valley harus mengetahui posisi produk usaha pemancingan mereka dimata konsumen. Penilaian terhadap posisi pemancingan oleh konsumen ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan dan keistimewaaan masing-masing pemancingan yang menyediakan sistem galatama dalam industri pemancingan yang bersaing. Posisi ini dapat dilihat dari penilaian melalui persepsi konsumen terhadap suatu pemancingan Fishing Valley dibandingkan dengan pemancingan pesaing yang menyediakan sistem yang sama yaitu galatama. Hal ini membuat pemancingan Fishing Valley sebagai salah satu pemancingan yang menyediakan sistem galatama perlu melakukan penelitian mengenai positioning pemancingan Fishing Valley dimata konsumen terhadap Pemancingan pesaingnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu : 7 1 Bagaimana karakteristik konsumen pemancingan Fishing Valley? 2 Bagaimana positioning pemancingan Fishing Valley berdasarkan persepsi konsumen? 3 Bagaimana implikasi dari positioning pemancingan Fishing Valley terhadap kebijakan manajerial perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian