VI    KARAKTERISTIK KONSUMEN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR
6.1. Analisis  Deskriptif  Karakteristik  Konsumen  Wisata  Mancing  Fishing Valley Bogor
6.1.1. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tempat tinggal
Konsumen  wisata  mancing  Fishing  Valley  FV  Bogor  khususnya  untuk sistem pemancingan galatama berasal dari daerah Bogor, Jakarta, Depok, Bekasi,
dan  Bandung.  Sebagian  besar  73  orang  atau  76,84  konsumen  FV  bertempat tinggal di Bogor, sedangkan konsumen yang bertempat tinggal di daerah Jakarta,
Depok, dan Bekasi masing-masing sebanyak 7 orang 7,38, 13 orang 13,68, dan 1 orang 1,05. Selain berasal dari Jabodetabek, konsumen wisata mancing
Fishing Valley Bogor untuk sistem pemancingan galatama ternyata juga ada yang bertempat  tinggal  di  Bandung  sebanyak  1  orang  1,05.  Hal  ini  selanjutnya
dapat  ditunjukkan  oleh  Tabel  6  mengenai  karakteristik  konsumen  berdasarkan tempat tinggal konsumen.
Tabel 6. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tempat Tinggal Konsumen No.
Asal Jumlah orang
Persentase
1. Bogor
73 76,84
2. Jakarta
7 7,38
3. Depok
13 13,68
4. Bekasi
1 1,05
5. Bandung
1 1,05
Jumlah 95
100
Berdasarkan  tabel  diatas,  terlihat  bahwa  konsumen  yang  berasal  dari Bogor mempunyai jumlah yang paling besar dibandingkan konsumen dari daerah
lainnya.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  konsumen  wisata  mancing Fishing  Valley  FV  untuk  sistem  pemancingan  galatama  adalah  konsumen  yang
tempat  tinggalnya  dekat  dengan  pemancingan.  Hal  ini  sejalan  dengan  alasan konsumen yang sebagian besar 57 orang atau 60 memilih FV sebagai  tempat
penyalur  hobi  dan  rekreasi  karena  dekat  dengan  tempat  tinggal  mereka.  Alasan konsumen memancing di FV dapat dilihat pada proses keputusan pembelian pada
tahapan proses pembelian.
Kedekatan  antara  tempat  tinggal  dan  tempat  pemancingan  juga mempengaruhi intensitas kunjungan konsumen untuk memancing di FV. Intensitas
kunjungan konsumen yang tinggi memperlihatkan bahwa konsumen tersebut loyal terhadap suatu pemancingan. Intensitas kunjungan konsumen untuk memancing di
FV  terbagi  menjadi  kunjungan  lebih  dari  10  kali  dan  kunjungan  kurang  dari  10 kali. Pada Tabel 7 terlihat bahwa konsumen yang berasal dari Bogor mempunyai
intensitas  total  kunjungan  lebih  banyak  73  orang  atau  76,84  dibandingkan konsumen  dari  tempat  lain.  Konsumen  urutan  kedua  yang  mempunyai  total
intensitas  kunjungan  terbanyak  adalah  konsumen  yang  bertempat  tinggal  dari daerah  Depok  yaitu  sebanyak  13  orang  13,68.  Kemudian  konsumen  yang
bertempat  tinggal  di  Jakarta  sebanyak  7  orang  7,38,  serta  konsumen  yang bertempat  tinggal  di  Bekasi  dan  Bandung  masing-masing  sebanyak  1  orang
1,05. Target  konsumen  FV  adalah  konsumen  yang  berasal  dari  Jabodetabek,
namun  pada  uraian  diatas  terlihat  bahwa  konsumen  dari  Bogor  masih mendominasi.  Hal  ini  mengidentifikasikan  bahwa  konsumen  yang  berasal  dari
luar Bogor masih rendah minatnya untuk berkunjung ke FV.
Tabel 7. Hubungan Tempat Tinggal Konsumen dengan Intensitas Kunjungan Konsumen ke Fishing Valley
No. Tempat Tinggal
Ke FV 10x
orang Ke FV
10x orang
Total orang
Persentase
1. Bogor
57 16
73 76,84
2. Jakarta
3 4
7 7,38
3. Depok
7 6
13 13,68
4. Bekasi
1 1
1,05 5.
Bandung 1
1 1,05
Jumlah 67
28 95
100 6.1.2.
Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Konsumen  wisata  mancing  Fishing  Valley  FV  Bogor  untuk  sistem pemancingan  galatama  semuanya  adalah  laki-laki.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa
untuk  saat  ini  sistem  pemancingan  galatama  di  Fishing  Valley  Bogor  masih didominasi  oleh  konsumen  laki-laki,  walaupun  tidak  menutup  kemungkinan
konsumen  yang  berjenis  kelamin  perempuan  pun  mempunyai  hobi  memancing 53
galatama  seperti  pada  tempat  pemancingan  galatama  lainnya.  Namun,  pada  saat penelitian  ini  berlangsung,  tidak  ditemukan  konsumen  perempuan  yang
memancing  galatama  di  FV.  Tabel  8  memperlihatkan  karakteristik  responden berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 8. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
6.1.3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia