1  Bagaimana karakteristik konsumen pemancingan Fishing Valley? 2  Bagaimana  positioning  pemancingan  Fishing  Valley  berdasarkan  persepsi
konsumen? 3  Bagaimana  implikasi  dari  positioning  pemancingan  Fishing  Valley  terhadap
kebijakan manajerial perusahaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan  perumusan  masalah  di  atas,  maka  tujuan  dari  penelitian  ini adalah untuk :
1  Mengidentifikasi karakteristik konsumen pemancingan Fishing Valley. 2  Menganalisis  positioning  pemancingan  Fishing  Valley  berdasarkan  persepsi
konsumen. 3  Merumuskan implikasi dari positioning pemancingan Fishing Valley terhadap
kebijakan manajerial perusahaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1  Sebagai  bahan pertimbangan bagi  perusahaan dalam pengambilan keputusan dan
diharapkan dapat
memberikan sumbangan
informasi dalam
mengembangkan pemasaran produk perusahaan. 2  Sebagai  sumber  informasi  dan  referensi  untuk  menambah  pengetahuan  bagi
mahasiswa dan pembaca. 3  Hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan  informasi  kepada
pihak-pihak  yang  berkepentingan  dan  sebagai  bahan  perbandingan  untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Positioning  dalam  penelitian  ini  merupakan  analisis  terhadap  posisi pemancingan  Fishing  Valley  di  mata  konsumennya  sendiri.  Dimana  konsumen
yang  dijadikan  responden  merupakan  konsumen  galatama  dikarenakan  sebagian besar  konsumen  galatama  merupakan  konsumen  yang  mengetahui  tentang
pemancingan-pemancingan  yang  dijadikan  pembanding.  Konsumen  galatama yang  dijadikan  responden  adalah  konsumen  yang  pernah  memancing  galatama
lebih  dari  satu  kali  di  Fishing  Valley  dan  pernah  mancing  galatama  di 8
pemancingan  lain  yang  yang  telah  ditentukan  dalam  penelitian  ini,  yaitu pemancingan  Telaga  Fajar,  Telaga  Cibubur,  Telaga  Mina,  dan  Telaga  Arwana.
Pemilihan pemancingan pembanding didasarkan pada jumlah lapak galatama yang disediakan
oleh masing-masing
pemancingan, kedekatan
lokasi dari
masing-masing  pemancingan  dan  intensitas  pemancing  yang  lebih  banyak mengunjungi  keempat  pemancingan  tersebut  dibandingkan  dengan  pemancingan
lainnya. Secara  garis  besar,  ruang  lingkup  penelitian  ini  adalah  mengidentifikasi
karakteristik  konsumen  galatama  Fishing  Valley  dan  proses  keputusan pembeliannya.
Setelah karakteristik
konsumen diidentifikasi,
dianalisis positioning  pemancingan  Fishing  Valley  dibandingkan  dengan  pemancingan
lainnya  Telaga  Fajar,  Telaga  Cibubur,  Telaga  Mina,  dan  Telaga  Arwana, sehingga  diketahui  apa  yang  menjadi  dasar  konsumen  memilih  Fishing  Valley
menjadi  tempat  penyaluran  hobi  mereka.  Kemudian  hasil  analisis  ini  digunakan untuk  merekomendasikan  kebijakan  manajerial  yang  tepat  diterapkan  oleh
pemancingan Fishing Valley.
9
II  TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu
Vidia  2008,  mengkaji  tentang  analisis  kepuasan  konsumen  terhadap atribut  mutu  pelayanan  wisata  mancing  Fishing  Valley  Bogor.  Penelitian  ini
bertujuan  menganalisis  tingkat  kepuasan  konsumen  terhadap  atribut  pelayanan wisata  mancing  Fishing  Valley  Bogor  dan  mengidentifikasi  fasilitas-fasilitas
tambahan  yang  perlu  dibangun  oleh  manajer  Fishing  Valley  maupun  konsumen. Hasil  yang  didapatkan  yaitu  konsumen  wisata  mancing  Fishing  Valley  sebagian
besar  laki-laki,  memiliki  usia  31-40  tahun,  telah  menikah,  karyawan  swasta, pengeluran  rata-rata  per  bulan  Rp  900.000-Rp  1.800.000,  dan  dominan
berdomisili  di  Bogor.  Secara  keseluruhan  konsumen  telah  merasa  puas  dengan mutu  pelayanan  atribut-atribut  yang  berada  di  kuadran  I  dan  II.  Atribut-atribut
yang  dianggap  penting,  namun  kinerja  masih  rendah  prioritas  utama  adalah kesopanan karyawan, keamanan, komunikasi yang lancar antara karyawan dengan
konsumen, dan kenyaman saat  memancing. Sedangkan atribut-atribut  yang dapat memuaskan  konsumen  dan  harus  dipertahankan  adalah  atribut  yang  berada  di
kuadran  I  atau  prioritas  utama  dan  II  atau  pertahankan  prestasi.  Atribut  yang memiliki  kinerja  baik  dan  penting  pertahankan  prestasi  adalah  nomor  telepon
dan  alamat  Fishing  Valley,  penampilan  karyawan,  kondisi  kolam  pemancingan, umpan  ikan,  fasilitas  sarana  toilet,  kebersihan  lokasi,  dan  luas  areal  parkir.  Dari
hasil  uji  Friedman,  diperoleh  hasil  bahwa  dapat  dikatakan  fasilitas-fasilitas tambahan Fishing Valley memiliki tingkat kepentingan yang sama sehingga perlu
dibangun. Ketiga
fasilitas tambahan
tersebut yaitu
kolam renang,
penganekaragaman  wahana  alam,  dan  sarana  bermain  anak.  Sedangkan  fasilitas yang  diharapakan  untuk  dibangun  di  Fishing  Valley  menurut  sebagian  besar
konsumen adalah sarana olahraga. Penelitian  Vidia  2008,  menghasilkan  karakteristik  konsumen  Fishing
Valley  secara  umum.  Hal  ini  dapat  menjadi  acuan  untuk  menjawab  penelitian tentang  positioning  pada  wisata  mancing  Fishing  Valley  yang  bertujuan  untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen Fishing Valley Bogor.
Feri  2007,  mengkaji  tentang  perilaku  konsumen  dalam  membuat keputusan  memancing  pada  kolam  pemancingan  di  Bogor  Barat.  Penelitian  ini
bertujuan  mengidentifikasi  karakteristik  konsumen  kolam  pemancingan, menganalisis  proses  keputusan  memancing  di  kolam  pemancingan  di  daerah
Bogor  Barat,  dan  menganalisis  faktor  apa  saja  yang  diduga  mempengaruhi perilaku konsumen dalam membuat keputusan memancing di kolam pemancingan
di  daerah Bogor Barat.  Berdasarkan hasil analisis terlihat  bahwa konsumen  yang mendominasi  adalah  konsumen  yang  berusia  41-52  tahun,  telah  berkeluarga,
berpendidikan  sarjana,  bekerja  di  sektor  swasta,  dan  berpenghasilan  Rp 1.360.000-Rp  1.770.000,  serta  tinggal  didaerah  Bogor  Barat  dan  sekitarnya.
Berdasarkan  proses  pengambilan  keputusan,  pada  tahap  pengenalan  kebutuhan, alasan  konsumen  adalah  mencari  hiburan  melalui  aktivitas  memancing  di  kolam
pemancingan  yang  dekat  dari  tempat  tinggal  mereka.  Pada  tahap  pencarian informasi,  hal  yang  dipertimbangankan  adalah  fasilitas  yang  disediakan  oleh
pengelola  kolam,  informasi  yang  berpengaruh  adalah  dari  teman  atau  kenalan. Tahap  evaluasi  alternatif  menunjukkan  bahwa  harga  dan  tempat  bukan  kriteria
evaluasi  yang  penting.  Tahap  pembelian  menunjukkan  sebagian  besar  keputusan tentang aktivitas memancing adalah keputusan terencana dan membutuhkan waktu
khusus.  Tahap  pasca  pembelian  menunjukkan  bahwa  konsumen  puas  dengan fasilitas  yang  ditawarkan  oleh  pengelola  dan  harga  sewa  yang  diberlakukan
sehingga  konsumen  ingin  mengulangi  aktivitas  memancing  di  kolam-kolam tersebut.  Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  keputusan  memancing  di  kolam
pemancingan  di  daerah  Bogor  barat  yaitu  lingkungan  pekerjaan,  individu,  teman dan kenalan, waktu luang, fasilitas dan persepsi.
Penelitian  Feri  2007,  mempunyai  perbedaan  dengan  penelitian  Vidia 2008, dimana penelitian Feri mengkaji tentang pemancingan yang ada di daerah
Bogor  Barat.  Sedangkan  penelitian  Vidia  2008,  mengkaji  tentang  satu pemancingan saja yaitu Fishing valley Bogor.
Miftakhu  2008,  mengkaji  tentang  analisis  strategi  promosi  agrowisata kebun  wisata  Pasirmukti  Citeureup,  Bogor.  Penelitian  ini  bertujuan  menganalisis
aktivitas  promosi  yang  dijalankan  perusahaan  selama  ini,  menganalisis  faktor yang  menjadi  unsur  penyusun  strategi  perusahaan,  dan  merumuskan  alternatif
11
strategi  promosi  yang  paling  tepat  dan  menjadi  prioritas  utama  untuk  dijalankan perusahaan.  Promosi  yang  telah  dilaksanakan  oleh  KaWePe  telah  menggunakan
semua komponen bauran promosi, yaitu komunikasi personal, periklanan, promosi penjualan,  hubungan  masyarakat,  bahan-bahan  intruksi,  dan  desain  korporat.
Melalui  hasil  analisis  AHP  diketahui  bahwa  anggaran  dana  merupakan  faktor utama  yang  menjadi  unsur  penyusun  strategi  promosi  perusahaan  dengan  bobot
0,295. Faktor lainnya yang menjadi penyusun utama adalah karakteristik produk, karakteristik pasar, pelanggan, daur hidup produk, bauran pemasaran lainnya, dan
faktor  pesaing.  Berdasarkan  hasil  analisis  deskriptif  diketahui  bahwa  alternatif strategi  promosi  paling  tepat  menurut  konsumen  KaWePe  adalah  komunikasi
personal. Ira  2007,  mengkaji  tentang  positioning  produk  ayam  goreng  dan
faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih restoran fried chicken. Penelitian  ini  bertujuan  mengkaji  karakteristik  konsumen  restoran  fried  chicken,
menganalisis  positioning  produk  ayam  goreng  California  Fried  Chicken,  dan menganalisis  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  konsumen  dalam  memilih
restoran  fried  chicken.  Berdasarkan  analisis  Biplot,  posisi  ayam  goreng  CFC dibenak  konsumen  unggul  pada  ayam  yang  empuk,  rasa  yang  gurih,  dan
kandungan  gizi  yang  banyak.  Selain  keunggulan  produk  ayam  goreng,  restoran CFC juga memiliki kelemahan pada atribut ukuran.
El  Hanafy  2007,  mengkaji  tentang  analisis  keputusan  pembelian  dan positioning  produk  ayam  panggang  dan  steak
di  restoran  ”MP”.  Penelitian  ini bertujuan  menganalisis  proses  pengambilan  keputusan  dalam  pembelian  ayam
panggang  dan  steak  di  restoran  MP  dan  menganalisis  positioning  produk  ayam panggang  dan  steak  di  restoran  MP  berdasarkan  persepsi  konsumen.  Hasil
penelitian menunjukkan responden ayam panggang dan steak MP didominasi oleh perempuan,  mempunyai  rasa  ingin  coba  yang  tinggi  karena  informasi  yang
diperoleh dari teman atau dari rekan mereka, melakukan pembelian dengan situasi yaitu pada hari libur. Positioning ayam panggang dan steak restoran MP memiliki
keunggulan  pada  atribut  higienis,  aroma,  rasa,  dan  variasi  menu.  Sedangkan kelamahan ayam panggang dan steak restoran MP yaitu terletak pada atribut harga.
Ringkasan tentang penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 4. 12
Tabel 4. Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Nama
Judul Tahun
Tujuan Alat
Analisis 1.
Dini Vidia analisis  kepuasan
konsumen terhadap
atribut mutu
pelayanan wisata
mancing Fishing
Valley Bogor
2008 1.  Menganalisis tingkat
kepuasan konsumen terhadap atribut
pelayanan wisata mancing Fishing
Valley Bogor dan
2.  Mengidentifikasi fasilitas-fasilitas
tambahan yang perlu dibangun oleh manajer
Fishing Valley maupun konsumen.
Analisis deskriptif,
IPA, dan
analisis rangking
dua arah
Friedman
2. Feri  Angga
Saputra Perilaku
konsumen  dalam membuat
keputusan memancing  pada
kolam pemancingan
di Bogor Barat
2007 1.  Mengidentifikasi
karakteristik konsumen kolam
pemancingan, 2.  Menganalisis proses
keputusan memancing di kolam
pemancingan di daerah Bogor Barat,
dan
3.  Menganalisis faktor apa saja yang diduga
mempengaruhi perilaku konsumen
dalam membuat keputusan memancing
di kolam pemancingan di daerah Bogor Barat.
Analisis deskriptif
dan analisis
faktor
3. Miftakhu
Rokhman Analisis
strategi promosi
agrowisata  kebun wisata  Pasirmukti
Citeureup, Bogor. 2008
1.  Menganalisis aktivitas promosi yang
dijalankan perusahaan selama ini,
2.  Menganalisis faktor yang menjadi unsur
penyusun strategi perusahaan, dan
3.  Merumuskan alternatif strategi promosi yang
paling tepat dan menjadi prioritas
utama untuk dijalankan perusahaan.
AHP dan
analisis deskriptif
4. Ira  Maryana
Dwi putrani Positioning
produk ayam
goreng dan
faktor-faktor  yang mempengaruhi
konsumen  dalam memilih  restoran
fried chicken 2007
1.  Mengkaji karakteristik konsumen restoran
fried chicken, menganalisis
positioning produk ayam goreng
California Fried Chicken, dan
2.  Menganalisis faktor-faktor yang
Analisis deskriptif,
Analisis Biplot,  dan
Analisis Logistik
Biner
13
mempengaruhi konsumen dalam
memilih restoran fried chicken
5. El hanafy
Analisis Keputusan
Pembelian dan
Positioning Produk
Ayam Panggang
dan Steak di restoran
”MP” Bogor 2007
1.  Menganalisis proses pengambilan
keputusan dalam pembelian ayam
panggang dan steak di restoran MP dan
2.  Menganalisis positioning produk
ayam panggang dan steak di restoran MP
berdasarkan persepsi konsumen
Analisis Perilaku
Konsumen dan
Analisis Biplot
2.2. Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu