biaya dan manfaat yang bersifat intangible tidak dapat di nilai dengan uang seperti hanya digunakan sebagai ma sukan tambahan yang digunakan untuk
pertimbangan subyektif pengambil keputusan. Pada analisis kelayakan usaha secara finansial, biaya dan manfaat yang digunakan adalah yang berpengaruh
langsung direct effect terhadap proyek yang bersangkutan, yaitu yang secara langsung menaikkanmenurunkan fisik danatau menaikkanmenurunkan biaya.
Biaya yang dimaksud antara lain biaya investasi, biaya operasional dan biaya lainnya, sedangkan yang termasuk manfaat antara lain nilai produksi total,
penerimaan pinjaman, ban tuan, nilai sewa dan nilai sisa.
3.1.5 Analisis Pendapatan Usaha
Analisis pendapatan usaha pertanian pada umumnya digunakan untuk melakukan evaluasi bagi suatu usaha perikanan dalalm satu tahun. Tujuannya
adalah untuk membantu perbaikan pengelolaan usaha perikanan. Harga yang digunakan dalam analisis pendapatan usaha pe rikanan adalah harga yang berlaku,
demikian halnya dengan analisis investasi usaha Riyanto, 1989. Adapun bentuk-bentuk dari analisis pendapatan usahatani antaralain
adalah sebagai berikut: 1 Analisis Pendapatan
Analisis yang digunakan untuk melihat ke untungan dari suatu kegiatan cabang usahatani berdasarkan perhitungan finansial.
2 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya RC Ratio Analisis yang digunakan untuk melihat seberapa besar nilai biaya yang
dipakai dalam kegiatan usaha tersebut dapat member ikan manfaat.
Dengan diperolehnya biaya dan manfaat dari usaha akan mempermudah analisis kelayakan yang dilakukan terhadap usaha tersebut. Analisis pendapatan
usaha sangat penting sebagai pelengkap pada analisis kelayakan investasi proyek perikanan, selain itu analisis ini juga sangat penting untuk memperhitungkan hasil
keuntungan dari suatu proyek perikanan, tidak hanya secara keseluruhan selama umur investasi tetapi memperlihatkan keadaan usaha dari tahun ke tahun.
3.1.6 Kriteria Kelayakan Investasi
Tujuan dari analisis proyek adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi karena sumber-sumber yang tersedia terbatas, sehingga dapat dipilih alternatif
proyek yang paling menguntungkan serta menentukan prioritas investasi. Menurut Gitinger 1986, untuk me ndapatkan dan mengananlisis proyek yang efektif, maka
harus mempetimbangkan banyak aspek yang secara bersama -sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu.
Aspek-aspek tersebut terdiri atas aspek teknis, aspek institusional-organisasi- manajerial, aspek sosial, aspek pasar, aspek finansial dan aspek ekonomi.
Umar 2005 membagi analisis kelayakan menjadi aspek teknis, aspek pasar dan pemasaran, aspek yuridis, aspek manajemen, aspek lingkungan dan
aspek finansial. Dalam penelitian ini aspek -aspek yang akan dibahas adalah aspek teknis, aspek manajemen, aspek pasar, dan aspek finansial saja.
3.1.6.1 Aspek Teknis
Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek penyediaan dan output produksi berupa barang dan jasa. Kerangka kerja proyek harus dibuat
secara jelas agar analisis secara teknis dapat dilakukan dengan teliti. Aspek-aspek
lain dari analisis proyek hanya akan dapat berjalan bila analisis secara teknis dapat dilakukan.
Analisis secara teknis akan menguji hubungan -hubungan teknis yang mungkin dalam suatu proyek yang diusulkan, misalnya: keadaan tanah di daerah
proyek dan potensinya bagi pembangunan usaha, ketersediaan air, baik secara alami hujan dan penyebaran hujan serta pengadaan kemungkinan -kenungkinan
untuk membangun irigasi, varietas benih yang cocok. Atas dasar pertimbangan - pertimbangan ini, analisis secara teknis akan dapat menentukan ha sil-hasil yang
potensial Gittinger, 1986.
3.1.6.2 Aspek Manajemen
Aspek ini membahas tentang bagaimana merencanakan pengelolaan proyek tersebut dalam operasinya nanti. Analisa ini berkaitan dengan hal -hal yang
berkenaan dengan pertimbangan mengenai ses uai atau tidaknya proyek dengan pola sosial budaya masyarakat setempat, susunan organisasi proyek agar sesuai
dengan prosedur organisasi setempat, kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk mengelola proyek.
Manajemen berfungsi untuk menjalankan roda o rganisasi melalui kegiatan-kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dna pengendalian.
Identifikasi jenis-jenis pekerjaan diperlukan untuk mengembangkan suatu usaha, ada berbagai cara untuk mengklasifikasikan pekerjaan -pekerjaan tersebut, yaitu
berdasarkan fungsi dan tipe pekerjaan manajerial dan operasional.
3.1.6.3 Aspek Pasar
Aspek pasar dari suatu proyek adalah rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Menurut Kadariah et.al 1999, aspek komersial menyangkut penawaran input beru pa barang dan jasa yang diperlukan
dalam proyek, baik pada saat membangun proyek maupun pada saat proyek sudah berproduksi, serta menganalisis pemasaran output yang akan diproduksi oleh
proyek. Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tangg apan yang diinginkan oleh pasar sasaran mereka, alat tersebut membentuk suatu bauran
pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat -alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Alat-alat tersebut diklasifikasikan menjadi empat kelompok yang luas yang
disebut empat P, yaitu; produk Product, harga Price, tempat Place, dan promosi Promotion. Empat P menggambarkan pandangan seorang penjual
mengenai alat-alat pemasaran yang dapat diguna kan untuk mempengaruhi pembeli Kotler, 1997.
Analisis aspek komersil terdiri dari rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek Gitinger, 1986. Dari sisi output, analisis pasar untuk hasil proyek adalah sangat penting dalam meyakinkan bahwa terdapat
suatu pemintaan yang efektif pada harga yang menguntungkan. Dari sudut pandang input, rencana -rencana harus dibuat bagi para petani untuk meyakinkan
adanya input, saluran distribusi, kapasitas, kontinuitas, dan tingkat harga.
3.1.6.4 Aspek Finansial
Menurut Gitinger 1986, aspek -aspek finansial dari persiapan dan analisis proyek menerangkan pengaruh -pengaruh finansial dari suatu proyek diusulkan
terhadap peserta. Dalam proyek -proyek pertanian, para peserta terdiri dari petani, perusahaan swasta, koperasi , dan lembaga-lembaga lainnya. Tujuan utama dari
analisis finansial adalah menentukan insentif bagi orang -orang yang terlibat dalam pelaksanaan proyek.
Analisis proyek pertanian adalah untuk membandingkan biaya -biaya dengan manfaatnya dan menentukan proye k-proyek yang mempunyai keuntungan
yang layak. Suatu proyek dapat dilaksanakan atau tidak, bila hasil yang diperoleh dari proyek dapat dibandingkan dengan sumber -sumber yang diperlukan biaya.
Dalam analisis ini diperlukan criteria investasi yang merupaka n metode yang digunakan untuk menyatakan layak atau tidaknya suatu usaha. Beberapa kriteria
sebagai tolak ukur penilaian kelayakan investasi diantaranya adalah: 1. Net Present Value NPV, merupakan nilai sekarang dari arus tambahan
manfaat bagi pelaksanaan proyek dihitung berdasarkan tingkat diskonto. 2. Internal Rate of Return IRR, merupakan tingkat suku bunga yang
menjadikan manfaat bersih sekarang sama dengan nol. Tingkat suku bunga tersebut merupakan tingkat suku bunga maksimum yang dapat dibayar oleh
proyek untuk sumber daya yang digunakan. 3. Net Benefit Cost Ratio Net BC, merupakan angka perbandingan nilai
sekarang arus manfaat dibagi dengan nilai sekarang arus biaya.
4. Payback Period PP, merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan untuk melihat periode waktu yang diperlukan dalam melunasi seluruh
pengeluaran investasi.
3.1.7 Analisis Sensitivitas
Tujuan dari analisis sensitivitas adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada kesalahan atau perubahan dalam dasar -dasar
perhitungan biaya atau manfaat. Dalam analisis kepekaan s etiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti bahwa setiap kali harus diadakan analisis kembali. Hal
ini diperlukan karena analisis proyek didasarkan pada proyeksi -proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang apa yang terjadi di waktu yang akan
datang. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat pengaruh penurunan harga dan kenaikan biaya yang terjadi terhadap kelayakan suatu usahatani, yaitu layak
ataupun menjadi tidak layak untuk dilaksanakan. Dalam analisis sensitivitas, setiap kemungkinan harus dicoba yang berarti bahwa setiap kali harus dilakukan
analisis kembali. Hal ini diperlukan karena analisis proyek biasanya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketdakpastian dan perubahan
yang akan terjadi di masa yang akan datang. P ada sektor pertanian, proyek dapat berubah-ubah yang biasanya bersumber dari fluktuasi harga -harga input dan
output maupun perubahan pada volume produksi Gittinger, 1986. Analisis sensitivitas dapat dilakukan dengan pendekatan switching value
nilai pengganti, dimana analisis ini mencari beberapa perubahan maksimum membuat NPV sama dengan nol. Perubahan -perubahan yang terjadi misalnya
perubahan tingkat produksi, harga jual output maupun harga input. Teknik analisis
ini dilakukan secara coba -coba terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui tingkat kenaikan ataupun penurunan maksimum yang
boleh terjadi agar NPV sama dengan nol. Analisis switching value merupakan salah satu variasi dari analisis
sensitivitas yang mencoba melihat kon disi kelayakan yang terjadi apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Pada analisis ini dicari
berapa nilai pengganti pada komponen manfaat dan biaya yang masih memenuhi kriiteria minimum kelayakan investasi.
3.2 Kerangka Pemikiran Op erasional
Usaha pemasok supplier ikan hias untuk eksportir merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki prospek bagus dalam m elakukan pengembangan. Hal
ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan ikan hias dalam jumlah yang besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh sebab itu, peluang
usaha ini banyak menarik masuk para pena nam modal untuk terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah Budi Fish Farm. Dalam penelitian ini, Budi Fish Farm
bermaksud memanfaatkan peluang pasar yang ada. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka perlu dilakukan analisis
kelayakan untuk nelihat apakah usaha perluasan pemasok ikan hias air tawar layak untuk dilaksanakan atau tidak, sehingga perlu dilakukan pembahasan mengenai
aspek-aspek yang berkaitan seperti aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek pasar, serta aspek finansial.
Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis finansial untuk melihat nilai NPV, IRR, Net BC ratio, dan Payback Period. Menurut Umar