Tabel 11. Persentase Komponen Investasi yang digunakan dalam Usaha Pemasok Ikan Hias Air Tawar Budi Fish Farm, Tahun 2007
No. Komponen Investasi
Nilai Investasi Rp
Persentase
1. Lahan 100.000.000,00
27,24 2. Saung Jaga
10.000.000 2,72
3. Bangunan Kantor 50.000.000
13,62 4. Ruang Akuarium dan
Kolam 80.000.000
21,79 5. Instalasi Air
20.000.000 5,44
6. Akuarium dan Rak 32.000.000
8,71 7. Fax dan Telepon
1.800.000 0,40
8. Tabung Oksigen 850.000
0,23 9. Freezer
18.000.000 4,90
10. Blower 3.500.000
0,79 11. Selang Aerasi
400.000 0,09
12. Paralon 2.400.000
0,65 13. Perlengkapan Kantor
2.000.000 0,54
14. Serok Besar 20.000
9,53 15. Serok Kecil
7.500 3,26
16. Ember 25.000
0,0054 17. Gayung
7.500 0,0017
18. Mobil Minibus 35.000.000
0,0056 19. Motor
12.000.000 0,0017
Total Biaya Investasi 314.000.000
100 Sumber: Data Primer Diolah, 2008
6.2.2.2 Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dari usaha pemasok ikan hias air tawar. Biaya
operasional terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terkait langs ung dengan jumlah produksi yang
dihasilkan. Biaya tetap ini dikeluarkan walaupun faktor produksi tidak digunakan. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung dari jumlah produksi ikan
hias yang dihasilkan. Besarnya biaya variabel dihitung sesuai dengan penggunaan masing-masing usaha. Adapun rincian biaya operasional adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan secara rutin setiap tahunnya oleh
preusan yang besarnya tidak t erkait langsung dengan jumlah produksi atau penjualan perusahaan. Apabila volume produksi atau penjualan mengalami suatu
perubahan, tidak akan mempengaruhi jumlah biaya tetap ini. Komponen biaya tetap dalam penelitian ini terdiri dari biaya abodemen listri k dan telepon, biaya
pemeliharaan, gaji karyawan, uang makan, tunjangan hari raya THR, dan biaya pulsa handphone serta biaya penyusutan peralatan. Komponen biaya tetap terbesar
adalah biaya untuk membayar gaji karyawan, yaitu sebesar Rp 76.800.000,00. Rincian biaya tetap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 1 2 berikut
.
Tabel 12. Rincian Biaya Tetap Budi Fish Farm Tahun 2007 No.
Keterangan Biaya per Bulan
Rp Biaya per Tahun
Rp
1. Penyusutan 1.393.520,83
16.710.250 2. Abodemen Telepon
28.700 344.400
3. Abodemen Listrik 49.000
588.000 4. Pajak Bumi dan Bangunan
29.303 351.636
5. Alat Tulis Kantor 83.333,33
1.000.000 6. Gaji Karyawan
6.400.000 76.800.000
7. Tunjangan Hari Raya THR -
13.000.000 8. Pemeliharaan
87.500 1.050.000
9. Uang Makan 1.500.000
18.000.000 TOTAL
127.844.286
Sumber: Data Primer Diolah, 2008 2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung lepada jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga komposisi dan volumenya dapat
berubah-ubah sesuai dengan output yang akan dihasilkan dalam proses usaha
tersebut. Dalam penelitian ini yang term asuk kedalam biaya variabel adalah biaya belanja ikan, kantong plastik, karet gelang, oksigen, cacing, spon, obat -obatan,
transportasi, pemakaian listrik dan telepon, serta tunjangan kesehatan. Secara garis besar rincian biaya variabel dapat dilihat pada T abel 13.
Tabel 13. Rincian Biaya Variabel Budi Fish Farm Tahun 2007 No.
Keterangan Biaya per Bulan
Rp Biaya per Tahun
Rp
1. Belanja Ikan Hias 83.560.000
1.002.720.000 2. Pakan
1.800.000 21.600.000
3. Obat-obatan 41.666,66
500.000 4. Oksigen
50.000 600.000
5. Bahan Pengemasan 601.666,66
7.220.000 8. Transportasi BBM
1.950.000 23.400.000
10 Pemakaian Listrik 500.000
6.000.000 11. Pemakaian Telepon
1.200.000 14.400.000
TOTAL 1.076.440.000
Sumber: Data Primer Diolah, 2008 Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa komponen terbesar dari biaya
variabel tersebut adalah untuk pembelian ikan yaitu sebesar Rp 1.002.720.000,00 per tahun, hal ini dapat dikatakan wajar karena inti dari kegiatan perusahaan ini
adalah membeli ikan hias dari petani yang kemudia n dijual kembali kepada konsumen maupun eksportir. Perusahaan berusaha untuk menyalurkan suatu
produk yang dalam hal ini adalah ikan hias ke tingkat konsumen yang lebih tinggi dan untuk lebih meluaskan lingkup pasarnya. Selain itu, biaya untuk transportasi
juga cukup tinggi yaitu sebesar Rp 23.400.000,00 per tahun.
6.2.3 Analisis Pendapatan Usaha