VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dilihat dari hasil penelitian kelayakan usaha pemasok ikan hias air tawar ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil analisis dari segi aspek non finansial : a. Aspek teknis menitikberatkan pada penilaian atas kelayakan proyek
dan teknologi. Budi Fish Farm dalam melakukan pengembangan usaha pemasok ikan hias telah mempertimbangkan lokasi usaha secara tepat,
dimana lokasi tersebut dekat dengan daerah konsumen yang dalam hal ini adalah eksportir, yaitu Jadebotabek serta dilakukan pada daerah
yang mempunyai fasilitas transportasi yang baik untuk memudahkan pengiriman produk. Disamping itu, lokasi dekat dengan petani ikan
hias. Sejauh ini tidak ada kesulitan dalam hal pengadaan ikan hias dari petani maupun dalam proses produksinya.
b. Aspek sosial usaha pemasok ikan hias air tawar Budi Fish Farm memberikan dampak positif bagi masyarakat yang berada disekitar
lokasi usaha. Dengan adanya usaha perluasan, membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar. Sejauh ini sebagian besar karyawan
direkrut dari masyarakat sekitar, sehingga dapat memberikan maasukan pendapatan untuk meningkatkan kesejateraan hidup. Dalam
hal insentif, perusahaan menyediakan fasilitas saung jaga yang dapat dijadikan tempat tinggal b agi karyawan yang berminat, serta tunjangan
hari raya yang diberikan sebesar satu bulan gaji dalam satu tahun.
c. Aspek manajemen, perencanaan tenaga kerja maupun struktur organisasinya masih bersifat sederhana karena usahanya tergolong
baru, namun dengan struktur organisasi yang sederhana ini Budi Fish Farm
masih mampu menjalankan manajemen usahanya dengan baik. Hubungan yang terjalin antara pimpinan dengan karyawan sangat
akrab, sehingga tercipta suasana kekeluargaan dalam setiap aktivitas kegiatan usaha.
d. Aspek pasar, beberapa elemen penting dari aspek pasar adalah adanya permintaan dan penawaran. Permintaan akan ikan hias air tawar pada
Budi Fish Farm setiap tahunnya mengalam peningkatan. Hal ini dapat dari jumlah pesanan yang terkirim dengan pesanan yang diminta oleh
konsumen. Dalam strategi pemasaran, Budi Fish Farm memilih lokasi yang dekat dengan pasar yaitu Jadebotabek. Hal ini ditujukan agar
memudahkan dalam pro ses pemasaran produk. Promosi yang dilakukan selama ini adalah dengan bergabung pada kelompok tani
wilayah setempat dan sering mengikuti pameran -pameran ikan hias, serta dengan adanya informasi dari mulut ke mulut. A danya
permintaan yang kontinu dari pihak konsumen menunjukkan usaha ini masih memiliki peluang pasar yang baik.
2. Hasil perhitungan analisis finansial dengan menggunakan kriteria
kelayakan investasi, dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria penilaian investa si. Hal ini dilihat dari hasil
perhitungan NPV0, Net BC Ratio1 dan IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku. Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp
483.160.979,00 berarti bahwa investasi yang ditanam pada 10 tahun yang akan datang dapat memberi kan keuntungan bersih sebesar Rp
483.160.979,00; Net BC Ratio sebesar 2,70 artinya setiap Rp 1,00 investasi bersih yang dikeluarkan pada tahun ke -10 akan memberikan
keuntungan bersih sebesar Rp 2,70,00; dengan IRR sebesar 66 menunjukkan bahwa usaha ini l ayak dan mampu mengembalikan modal
dalam tingkat bunga sebesar 66 per tahun. 3. Hasil perhitungan analisis sensitivitas terhadap perubahan biaya produksi
variabel; bahan bakar minyak BBM dan cacing pakan menunjukkan usaha ini masih tetap layak untuk d ilanjutkan.
Kenaikan harga bahan bakar minyak BBM sebesar 10 per tahun menghasilkan NPV sebesar Rp 358.734.840,00; Net BC Ratio sebesar
1,77 dan IRR sebesar 54. Kenaikan harga cacing pakan menjadi Rp 6000,00 per taker,
menghasilkan NPV sebesar Rp 453.361.955,00; Net BC ratio sebesar 2,35 dan IRR sebesar 61.
Pada variabel analisis sensitivitas yang diajukan diatas, adanya kenaikan harga bahan bakar minyak BBM lebih peka terhadap jalannya usaha pemasok
ikan hias air tawar yang dijalankan oleh Budi Fish Farm dibandingkan dengan kenaikan yang terjadi pada harga cacing pakan.
7.2 Saran