2.2 Usaha Pemasok supplier Ikan Hias
Order ikan hias dari para eksportir biasanya datang setelah adanya permintaan dari luar negeri, kemudian eksportir akan mencari ikan -ikan hias
tersebut kepada pemasok supplier dengan mengirimkan daftar pemesanan tersebut. Setelah order datang, pemasok supplier akan mendatangi atau
menghubungi petani. Pemasok supplier dijadikan ujung tombak oleh sebagian besar eksportir,
sedangkan ujung tombak pemasok supplier adalah petani ikan hias. Akan tetapi pihak pemasok juga tetap melakukan kegiatan pemeliharaan, penyeleksian dan
pengangkutan sebelum ikan hias terjual.
2.2.1 Penampungan Ikan 2.2.1.1 Persiapan dan Pemeliharaan Tempat Penampungan
Lokasi penampungan seb aiknya memiliki sumber air yang cukup, tenang dan aman. Selain itu, lokasi juga sebaiknya dekat dengan lingkungan peternak
serta dekat jalan utama, sehingga akan memudahkan transportasi. Tempat yang digunakan untuk menampung ikan adalah Aquarium. Aquarium merupakan
tempat yang sangat sesuai sebagai tempat penampungan ikan hias, karena kondisi ikan serta kualitas air dapat dikontrol dengan teliti. Selain aquarium, ikan hias
juga dapat ditempatkan pada kolam semen, bak plastic maupun bak yang terbuat dari fiberglass. Hal ini biasanya ditentukan oleh jenis dan ukuran ikan hias
tersebut Lingga dan Susanto, 2003.
2.2.1.2 Kualitas Air
Air adalah unsur penunjang terpenting dalam p roses pemeliharaan ikan hias, oleh karena itu kondisi air harus bersih dari bahan -bahan beracun. Umumnya
air tanah atau air sumur relatif lebih aman bila digunakan dalalm pemeliharaan ikan hias ini. Menurut Sitanggung 2002, ada beberapa parameter yanag
mempengaruhi kualitas air yaitu: 1. Derajat Keasaman pH
Derajat keasaman biasanya diukur dengan skala 1 -14 dan umumnya angka tujuh menandakan air bersifat netral. Ikan hias biasanya hidup optimal dalam
kisaran pH 6,5 – 8. 2. Kesadahan HD
Kesadahan air hardness menunjukkan kandungan mineral, berupa kalsium Ca, magnesium Mg, dan seng Zn di dalam air. Jika kandungan unsur
mineral tersebut tinggi, maka air dianggap bersifat hardness atau keras. Sebaliknya jika kandungan mineralnya rendah, air dianggap softness atau
lunak. Ikan hias biasanya hidup pada air yang rata-rata memiliki kesadahan antara 8 – 10 HD.. Kesadahan air dapat dilakukan dengan menambahkan
aquades. 3. Oksigen Terlarut
Sebagian besar ikan hias membutuhkan oksigen O
2
terlarut dalam air sebanyak 3 mgl. Umumnya, batas minimal kandungan oksi gen terlarut untuk
pertumbuhan ikan adalah 5 mgl. Gejala kekurangan oksigen pada ikan terlihat dari gerak-geriknya yang mulai gelisah, selalu berenang di permukaan air,
serta frekuensi pernafasannya lebih cepat, yaitu insang dan mulut membuka dan menutup lebih cepat.
2.2.1.3 Kultur Pakan Alami
Tingginya angka kematian pada budidaya ikan hias salah satunya dipengaruhi oleh lancar atau tidaknya suplai makanan yang diberikan pada ikan
tersebut. Pakan yang paling sesuai untuk ikan hias air tawar adalah pak an alami. Pakan alami merupakan pakan gratis yang dapat ditemukan di alam, misalnya di
perairan umum atau bahkan dibudidayakan sendiri. Pakan alami biasanya berupa renik, seperti cacing -cacingan, larva nyamuk
serta dapat pula udang renik. Ukurannya bernac am-macam sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh ikan dan umur ikan pada pemberiannya.
Menurut Lingga dan Susanto 2003, ada beberapa jenis pakan alami berprotein tinggi yang lazim untuk diberikan pada ikan hias, diantaranya adalah:
1. Infusoria Infusoria
adalah protozoa yang sangat cocok diberikan sebagai pakan ikan hias yan gberukuran kecil benih setelah kuning telurnya habis. Protozoa ini
kebanyakan hidup di air tawar seperti kolam, sawah, rawa dan perairan tawar tergenang lainnya. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang biak dengan
cepat sekalipun di lingkungan yang sedang tercemar dan mengalami proses pembongkaran sisa bahan organik.
2. Rotifera Jenis Rotifera yang sering ditemukan adalah Brachiomus. Namun,
Brachiomus yang ada di air tawar berbeda dengan yang ada di air payau dan
air laut. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Siklus hidup Brachiomus hanya berkisar 8 – 12 hari.
3. Kutu Air Kutu air yang dimaksud di kalangan perikanan seb enarnya bukan berupa
kutu, melainkan udang renik yang dikenal dengan sebutan Cladocera
. Diantara banyak udang renik, Cladocera ini paling terkenal. Jenis yang sering
di kolam dan perairan umum adalah Moina dan Daphnia. 4. Cacing Sutera
Cacing sutera terkenal mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Bagi induk ikan yang sedang bunting, cacing ini memang kurang cocok karena
dikhawatirkan dapat menghambat keluarnya telur. Kandungan lemak cacing ini diduga akan menyum bat saluran telur induk ikan tersebut.
5. Jentik Nyamuk Pakan larva nyamuk tergolong sangat cocok diberikan pada induk ikan
hias yang sudah atau akan kawin. Selain ukuran tubuhnya cocok dengan induk ikan hias, kandungan proteinnya pun tinggi. Bahkan induk ikan yang sudah
bertelur akan lebih cepat matang telur kembali apabila diberikan pakan jentik nyamuk.
2.2.1.4 Penyakit Ikan dan Penanggulannya