ini dilakukan secara coba -coba terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui tingkat kenaikan ataupun penurunan maksimum yang
boleh terjadi agar NPV sama dengan nol. Analisis switching value merupakan salah satu variasi dari analisis
sensitivitas yang mencoba melihat kon disi kelayakan yang terjadi apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Pada analisis ini dicari
berapa nilai pengganti pada komponen manfaat dan biaya yang masih memenuhi kriiteria minimum kelayakan investasi.
3.2 Kerangka Pemikiran Op erasional
Usaha pemasok supplier ikan hias untuk eksportir merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki prospek bagus dalam m elakukan pengembangan. Hal
ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan ikan hias dalam jumlah yang besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh sebab itu, peluang
usaha ini banyak menarik masuk para pena nam modal untuk terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah Budi Fish Farm. Dalam penelitian ini, Budi Fish Farm
bermaksud memanfaatkan peluang pasar yang ada. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka perlu dilakukan analisis
kelayakan untuk nelihat apakah usaha perluasan pemasok ikan hias air tawar layak untuk dilaksanakan atau tidak, sehingga perlu dilakukan pembahasan mengenai
aspek-aspek yang berkaitan seperti aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek pasar, serta aspek finansial.
Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis finansial untuk melihat nilai NPV, IRR, Net BC ratio, dan Payback Period. Menurut Umar
2005, NPV merupakan selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Untuk menentukan nilai sekarang itu diperlukan tingkat suku bunga yang relevan. Analisis pendapatan usaha yang digunakan adalah analisis keuntungan dan
RC ratio. Penelitian ini juga menggunakan aspe k-aspek kelayakan investasi yang berbeda-beda setiap analisis aspeknya. Aspek pasar menggunakan analisis
kuantitatif deskriptif, sedangkan aspek so sial, aspek manajemen dan aspek teknis menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Aspek finansial menggunaka n analisis
cashflow melalui perhitungan NPV, Net BC, dan IRR.
Kriteria kelayakan yang digunakan untuk aspek pasar yaitu bahwa produk ikan hias yang dihasilkan mempunyai peluang pasar. Kriteria kelayakan pada
aspek teknis ditunjukkan dengan adanya peningk atan produksi dan nilai penualan. Aspek sosial ditunjukkan dengan respon masyarakat sekitar yang tidak
mempunyai keluhan apapun selama usaha berjalan, aspek manajemen menggunakan kriteria kelayakan yang ditunjukkan dengan pengelolaan dan
pemeliharaan manajemen yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan usaha. Aspek finansial menggunakan kriteria kelayakan NPV 0 , Net BC 1, dan IRR
tingkat diskonto yang ditetapkan. Jika NPV 0, maka proyek dikatakan layak atau bermanfaat karena dapat
menghasilkan laba lebih besar dari modal opportunity cost faktor produksi modal. Apabila NPV=0, berarti proyek menghasilkan sebesar opportunity cost faktor
produksi modal, dalam kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. Jika nilai NPV0, maka proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang digunakan
ssehingga menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak layak dilakukan.
Nilai Net BC ratio menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek dikatakan layak untuk
dilakukan apabila nilai Net BC ratio menunjukkan angka lebih dari satu, sebaliknya apabila Net BC ratio menunjukkan angka kurang dari satu maka
proyek tidak layak dilakukan. Untuk menget ahui periode pengembalian modal dapat menggunakan payback period.
Analisis sensitivitas juga digunakan dalam penelitian ini untuk menguji kepekaan suatu perubahan keadaan terhadap kelayakan investasi. Hasil dari
analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentang rencana perluasan skala usaha yang akan dilakukan. Apabila
dari hasil evaluasi kelayakan usaha menunjukkan bahwa usaha pemasok ikan hias air tawar yang dilakukan oleh Budi Fish Farm layak untuk dilaksanakan, maka
sebaiknya perusahaan
mempertahankan usahanya
dengan melakukan
pengembangan-pengembangan lebih lanjut guna mencapai keuntungan yang optimal. Sebaliknya, apabila hasil dari evaluasi kelayakan yang dilakukan
menunjukkan bahwa usaha pemasok ikan hias air tawar tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, maka perusahaan sebaiknya mengadakan perbaikan -perbaikan
dalam hal manajemen, teknis, dan pasar dalam operasional usahanya. Adapun gambar kerangka pemikiran operasional ini dapat dilihat pada
Gambar 3 berikut.
Adanya peningkatan permintaan ikan hias air tawar baik dari dalam negeri maupun luar
negeri
Budi Fish Farm
Permasalahan yang dihadapi:
Harga Pakan ikan yang terus naik serta harga bahan baker yang masih fluktuatif
Karakterisrik tingkat keberhasilan atau
survival rate SR yang rendah dan
berbeda untuk setiap masing -masing jenis ikan hias
Aspek Manajemen
Aspek Sosial
Aspek Finansial: NPV, IRR, Net
BC, Payback Period
Sensitivitas Analisis Kelayakan Usaha
Aspek Teknis
Aspek Pasar
Tidak Layak Layak
Pengembangan usaha pemasok ikan hias air tawar
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dala m penelitian ini adalah studi kasus . Studi kasus atau penelitian kasus merupakan peneliitan tentang subjek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas Nazir, 1999. Tujuan studi kasus adalah untuk memberika n gambaran secara
mendetail tentang latar belakang, sifat -sifat serta karakter yang khas dari kasus ataupun status dari individu. Dalam hal ini kasus yang akan diteliti adalah kasus
usaha pemasok supplier ikan hias Budi Fish Farm yang beralamat di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja k arena Kabupaten
Bogor merupakan daerah yang potensial untuk pengambangan usaha bidang perikanan, baik ikan hias maupun konsumsi . Selain itu, Budi Fish Farm
merupakan satu-satunya pemasok yang memiliki banyak jenis ikan hias dan produksinya kontinyu terhadap pelanggannya.
Waktu pengambilan data berlangsung selama kurang lebih satu bulan, dimulai pada bulan Agustus sampai
dengan bulan September 2008.