Proses Penyeleksian Pengemasan Pemasaran

Penyakit non parasiter merupakan penyakit yang timbul bukan karena serangan parasit, melainkan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pakan. Lingkungan yang tidak sesuai sejak awal pemeliharaan atau berubah mendadak dapat menyebabkan ikan sakit. Sementara kesalahan dalam pemberian pakan misalnya berlebih atau berkualitas jelek dapat menyebabkan kematian pada ikan. Akibat dari serangan non parasiter ini terkadang lebih hebat dari penyakit parasiter sendiri. Kekurangan oksigen, kesalahan pemberian pakan, perubahan temperature dan keracunan adalah contoh penyakit non parasiter yang sering dijumpai Lingga dan Susanto, 2003.

2.2.2 Pemasaran

Untuk pasar lokal, umumnya jalur pemasarannya adalah produsen - pengumpul-agen-pedagang pengecer-konsumen. Jalur pemasaran ini akan semakin panjang untuk keperluan ekspor karena menyertakan eksportir, importer, pedagang besar, agen, maupun pedagang pengecer. Panjang pendek nya jalur pemsaran akan mempengaruhi harga ikan di tangan konsumen Ismail, 2003. Selain jalur pemsaran, tingginya resiko pemasaran akan meningkatkan biaya sehingga harga ikan juga akan meningkat. Untuk mengurangi resiko, ikan hias yang akan dipasarkan h arus melalui proses penyeleksian, pengemasan, dan pengangkutan yang baik.

2.2.2.1 Proses Penyeleksian

Penyeleksian sangat penting peranannya dalam usaha pemasok supplier dan ekspor ikan hias. Kesehatan dan ukuran ikan hias adalah standar mutu yang harus dipenuhi. Kesehatan ikan hias meliputi warna yang tidak pucat dan tidak ada kelainan, sedangkan standar ukuran ikan hias ada beberapa ukuran, yaitu S Small, SM antara Small dan Medium, ML antara Medium dan Large, L Large, dan XL ekstra Large. Ukuran ini diukur dari ujung mulut sampai pangkal ekor, tidak termasuk panjang ekor Alijera, 2002. Proses penyeleksian mutlak dilakukan agar diperoleh ukuran, jumlah dan jenis ikan yang seragam dalalm setiap kemasan.

2.2.2.2 Pengemasan

Ikan yang sudah diseleksi selanjutnya akan melalui proses pengemasan. Salah satu teknik pengemasan ikan yang terbaik adalah dengan memasukkan ikan ke dalam kantong plastik berisi air yang kemudian diberi oksigen murni sebelum diikat. Kantong plastik yang sudah disiapkan rengkap dua diisi air sebanyak 15 - 17 volumenya, kemudian ikan yang akan diangkut dipindahkan ke dalam kantong secara hati-hati agar tidak merusak tubuh ataupun membuat ikan menjadi stress. Jumlah ikan yang dimasukkan ke dalam kantong plastik, disesuaikan dengan ukuran kantong, ukuran ikan, jenis ikan dan jarak tempuh lokasi yang dituju. Setelah itu, ujung kantong yang terbuka di tekan agar udara di atas air keluar baru kemudian diberi oksigen minimal 23 bagian dari ka ntong terpenuhi. Terakhir ujung kantong plastik diputar dengan kuat dan diikat erat dengan menggunakan karet gelang. Untuk jarak tempuh yang jauh atau ekspor, kantong plastik dimasukkan ke dalam kotak Styrofoam yang dapat memuat hingga 2 -4 kantong. Dalam proses ini harus diusahakan kotak Styrofoam terisi penuh, agar kantong plastik yang ada di dalamnya tidak mudah bergerak yang dapat menyebabkakn ikan menjadi stress. Setelah itu, kotak ditutup dan direkatkan den gan lakban agar tidak mudah terbuka, selanjutnya kotak Styrofoam dimasukkan ke dalam kardus yang kemudian diikat atau direkatkan dengan lakban yang sebelumnya pada bagian luar kardus su dah diberi label.

2.2.2.3 Pengangkutan