Pakan Alami Penyakit Ikan dan Cara Penanggulangannya Penyortiran dan Pengemasan

Sedangkan sebagai tempat penampungan ikan yang lain biasanya menggunakan akuarium. Aquarium sangat tepat sebagai tempat penampungan ikan hias karena kondisi ikan dan kualitas air dapat dikontrol dengan t eliti. Selain akuarium, ikan hias juga dapat ditempatkan pada bak plastic ataupun bak fiberglass. Hal ini biasanya didasarkan pada jenis dan ukuran ikan hias itu sendiri.

5.2.1.2 Pakan Alami

Dalam hal pemberian pakan alami, Budi Fish Farm menggunakan cacing sutera. Cacing ini hidup di dasar perairan yang banyak mengandung bahan organik. Cacing yang dikenal dengan nama Tubifex ini menyerupai benang merah kusut karena hidupnya bergerombol. Ujung tubuhnya melambai -lambai dan berwarna merah darah atau bening. Cacing sutera dipercaya mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Harga cacing sutera ini Rp 6000,00 per taker.

5.2.1.3 Penyakit Ikan dan Cara Penanggulangannya

Adapun jenis-jenis penyakit yang sering menyerang ikan hias adalah: 1. White Spot Penyakit ini disebabkan oleh serangan parasit Ichtyopthirus multifilis, sehingga sering disebut juga sebagai penyakit Ich. Penyakit ini dapat menyerang ikan besar maupun kecil. Gejalanya terlihat dengan adanya bintik-bintik putih pada sirip dan tubuh ikan. Selain itu ikan terlihat kurang nafsu makan, lemah, malas bergerak, sering naik ke permukaan dan berenang dengan menggoyangkan sirip ekornya. 2. Velvet Penyakti velvet muncul pada ikan karena serangan parasit Oodinium Limneticum . Parasit ini termasuk ke dalam protozoa dan menyerang seluruh tubuh. Oodinium Limneticum tampak seperti beludru. Penanganan kedua penyakit ini adalah mengurangi aquarium yang berisi ikan sakit dikurangi airnya hingga tinggal setengah, kemudian diberi tiga balok garam selama seminggu. Salinitas yang tinggi berfungsi untuk mematikan parasit. Selama masa pengobatan, ikan dipuasakan tidak diberi makan agar air tidak tercemar oleh kotorannya. Cara lain adalah memberikan obat Blichicht sebanyak tujuh tetes ke dalam setiap aquarium atau kolam.

5.2.1.4 Penyortiran dan Pengemasan

Sebelum dipasarkan, ikan perlu disortir terlebih dahulu. Ikan yang akan dipasarkan adalah yang sudah mencapai ukuran S, SM, M, ML, L, dan XL. Setelah penyortiran dilakukan perhitungan i kan secara manual. Ikan yang akan dihitung diletakkan di atas sebuah baskom berisi air diletakkan kain berpori -pori halus hingga kain sedikit tergenang. Perhitungan dilakukan secara manual dengan cara menyendoki dan menghitungnya satu per satu. Ikan-ikan tersebut kemudian dikemas dalam kantong plastik rangkap dua berukuran 60 cm x 40 cm untuk mencegah kebocoran dan diisi dengan air hanya sekitar 15 – 17 volumenya dan ditambahkan oksigen murni. Setiap tabung oksigen murni besar dapat digunakan untuk mengi si lima ratus kantong ikan. Sesuai standar yang berlaku, setiap kantong plastik berisi 500 ekor ikan ukuran S atau 250 ekor ikan ukuran M sedangkan untuk ikan yang ukurannya lebih dari M hanya dikemas sebanyak 200 ekor dalam kantong.

5.2.1.5 Pengangkutan