Holcim Educational Forest
Economic viable
Social beneficially
Environmental Friendly
Pendidikan dan Penelitian
Promosi dan company image
branding Panel dengar pendapat
dengan masyarakat
Presentasi rencana penutupan tambang dengan stakeholder
MoU dengan Fahutan IPB
Gambar 9 Langkah langkah dan model pengelolaan hutan HEF Keterangan :
-------: Model pengelolaan hutan HEF
6.3 Estimasi Manfaat Ekonomi Holcim Educational Forest
Manfaat ekonomi dibedakan menjadi manfat tangible berwujud dan manfaat intangible tidak berwujud. Adanya nilai dari manfaat tersebut
kemudian dapat diidentifikasi menjadi manfaat guna langsung dan tidak langsung. Nilai tersebut menggunakan berbagai macam asumsi sebagai bagian
dari pendekatan untuk menentukan nilai. Nilai tersebut masih relatif jauh untuk menunjukkan manfaat ekonomi sesungguhnya tetapi diharapkan dapat
menggambarkan potensi manfaat yang diperoleh dari adanya HEF.
6.3.1 Nilai Guna Langsung Holcim Educational Forest
Nilai guna langsung dan bersifat tangible dapat didapatkan dari manfaat hasil hutan seperti manfaat hasil kayu berupa kayu bakar dan kayu log. Nilai
ekonomi kayu log dapat dimanfaatkan untuk dijual kepada perusahaan kayu sedangkan nilai ekonomi kayu bakar dapat dimanfaatkan langsung untuk pelaku
usaha gula aren.
1. Estimasi Potensi Nilai Ekonomi Kayu Bakar
Kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakar sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha gula aren di sekarwangi sementara rumah tangga sudah jarang
menggunakannya. Rumah tangga menggunakan gas LPG untuk keperluan sehari-hari. Beberapa yang masih menggunakan kayu bakar biasanya digunakan
seperlunya dan hanya terbatas yang memiliki tungku pribadi hawu saja. Kayu
bakar pun mengambil di kebun milik sendiri.
Pelaku usaha gula aren membutuhkannya dikarenakan dalam produksinya, pengolahan nira menjadi gula harus terus dipanasi melalui api sehingga
membutuhkan bahan bakar yang terus menerus dan dalam jumlah banyak. Menurut key person yang ditemui di tempat penelitian, nira sendiri dalam satu
tahun akan panen 2-3 kali tergantung pohon tersebut. Pada saat panen nira, nira tersebut akan terus mengalir sehingga pelaku usaha kemudian akan mengambil
nirat tersebut dua kali yaitu pagi sampai sore. Nira yang terus mengalir akan terus mengalir sampai tiga bulan. Beberapa pelaku usaha yang mempunyai
kebun pribadi akan mengambil kayu bakar di kebunnya sedangkan jika pelaku usaha gula aren tersebut tidak mempunyai kebun pribadi atau jika mendapatkan
permintaan yang lumayan tinggi akan melakukan pembelian kayu bakar. Pembelian kayu bakar tersebut dapat dilakukan melalui pembelian kepada
perusahaan pengelola kayu atau pengumpul kayu. Perusahaan pengelola kayu akan memberikan kayu kepada pelaku usaha gula aren melalui mobil pick up
dan biasanya diasumsikan sebanyak 2,5 kubik untuk 15 hari produksi. Pengumpul kayu mengantarkan kayu kepada pelaku usaha dengan di angkut
sendiri ke pelaku usaha. Mengingat akan adanya kemungkinan pengambilan kayu yang dilakukan
warga, HEF telah menyediakan buffer zone berupa penanaman kaliandra pada daerah yang berbatasan dengan warga secara langsung. Kaliandra adalah
tumbuhan yang masuk ke dalam sulu Leguminosae¸ anak suku Mimoseideae dan kelompok ingae. Pohon ini pohon yang populer karena mudah ditanam dan