2. Nilai manfaat tidak berwujud Intangible benefits adalah kebalikan dari manfaat berwujud, yaitu nilai manfaat yang tidak dapat diukur secara
langsung karena mekanisme pasar tidak berjalan atau non market sehingga manfaat sumber daya tersebut belum dinilai secara memuaskan
dalam perhitungan ekonomi.
2.5 Nilai Total Ekonomi
Pearce dan Moran 1994 menyatakan bahwa Total Economic Value TEV terdiri dari nilai guna dan nilai non guna. Nilai guna terbagi kembali
menjadi nilai guna langsung dan nilai guna tidak langsung. Nilai guna langsung merupakan nilai dari manfaat yang langsung dapat diambil dari sumberdaya
seperti pengambilan ikan dan ekstraksi kayu sedangkan nilai guna tidak langsung merupakan manfaat yang diturunkan dari fungsi ekosistem seperti
fungsi hutan sebagai pelindung daerah aliran sungai. Nilai guna langsung dapat dilihat juga pada fungsi hutan sebagai pelindung daerah aliran sungai dan
perikanan dan penyimpanan karbon pada pepohonan Bishop 1998. Setelah adanya nilai guna terdapat nilai pilihan dan nilai non guna. Nilai
pilihan berhubungan dengan penggunaan di masa depan sedangkan nilai non guna ini adanya manfaat intangible seperti keberlanjutan keberadaan spesies,
adanya nilai kebudayaan dan warisan. Nilai – nilai ini tidak terefleksi dalam
harga pasar Bishop 1998.
2.6 Contingent Valuation Method
CVM Contingent Valuation Method dikembangkan oleh Bowen 1943 dan Ciriacy-Wantrup 1947 yang menggunakan metode survey sebagai
instrumen untuk menilai barang publik. CVM merupakan pendapatan yang paling populer diantara pendekatan Stated Preference lainnya. Kepopulerannya
mencapai puncaknya kerika metode ini digunakan untuk menghitung kerugian ekonomi akibat tumpahan minyak Exon
– Valdez di Alaska pada akhir tahun 1900an Hoyos dan Mariel 2010 dalam Fauzi 2014.
NET = Nilai Guna Langsung + Nilai Guna Tidak Langsung + Nilai Pilihan + Nilai Keberadaan + Nilai Warisan
Secara umum, analisis CVM melibatkan tiga tahapan utama, yakni 1 identifikasi barang dan jasa yang akan dievaluasi, 2 konstruksi skenario
hipotetik, dan 3 elisitasi nilai moneter. Identifikasi barang dan jasa yang akan dievaluasi merupakan tahapan yang paling krusial dalam analisis CVM. Pada
tahap ini peneliti harus terlebih dahulu memiliki program yang jelas tentang apa yang akan divaluasi Pearce et al 2006.
Tahap kedua yaitu konstruksi skenario hipotetik akan sangat bergantung dari konteks yang dianalisis. Ada tiga elemen esensial dalam tahap kedua ini
yaitu deskripsi perubahan kebijakan yang akan dievaluasi, deskripsi pasar yang akan dikembangkan dan deskripsi metode pembayaran. Tahapan selanjutnya
dalam metode CVM adalah metode elisitasi. Metode elisitasi adalah teknik mengekstrak informasi kesanggupan membayar dari responden dengan
menanyakan besaran pembayaran melalui format tertentu, metode elisitasi yang digunakan adalah bidding game. Metode ini menggunakan teknik bid pada
responden yang ditanyakan, jika responden menjawan Ya, maka enumerator akan menaikan bid sampai responden mengatakan tidak Fauzi 2014.
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sardi 2004. Penelitian ini menganalisis Manfaat