V GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Sekarwangi merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Cibadak dan terletak di kaki Gunung Walat serta merupakan pemekaran dari
Desa Cibadak. Jarak dari Desa Sekarwangi ke pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat Bandung memiliki jarak ± 125 Km sedangkan jarak ke pusat
pemerintahan tingkat Kabupaten Sukabumi Pelabuhan ratu adalah ±45 Km. Jarak Desa Sekarwangi ke pusat pemerintahan kecamatan adalah ±3km. Secara
demografi, jumlah penduduk di Desa Sekarwangi pada tahun 2014 berjumlah 3.145 KK yang tersebar di 17 RW. RW yang berbatasan dengan HEF dan
dijadikan lokasi penelitian adalah RW 13 dan RW 17 dengan jumlah KK sebanyak 394 KK. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari jumlah KK RW 13
sebesar 218KK dan jumlah KK RW 17 sebesar 176 KK. Desa Sekarwangi mempunyai luas wilayah ±567,75 ha yang terdiri dari
lahan sawah seluas ±118,5 ha dan lahan darat ±449,25 ha. Suhu maksimum berkisar antara 28-30 derajat celcius dan suhu minimum antara 20-22 derajat
celcius. Ketinggian tempat berkisar antara 500 –700 meter di atas permukaan
laut. Rata –rata curah hujan sebesar 3.000-4.000 mm pertahun Data Monografi
Desa Kelurahan Sekarwangi 2009. Desa Sekarwangi mempunyai batas
–batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara
: Kelurahan Cibadak Kecamatan Cibadak Sebelah timur
: Desa Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Sebelah selatan
: Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar Sebelah barat
: Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak.
5.1.1 Profil Holcim Educational Forest
Holcim Educational Forest HEF merupakan lahan bekas tambang pasir silika untuk bahan baku semen serbaguna yang dikelola oleh PT. Holcim
Indonesia. Kegiatan pertambangan telah selesai dilaksanakan pada tahun 2010 untuk selanjutnya dilakukan reklamasi. Pembentukan hutan pendidikan dan
kegiatan reklamasi dilakukan oleh PT. Holcim bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Hal ini dikarenakan IPB telah berhasil
mengembangkan Hutan Pendidikan Gunung Walat di areal yang berdekatan
dengan lokasi HEF.
Kerjasama tersebut
kemudian dimulai
dengan melakukan
penandatanganan Memorandum of Understanding MoU antara Manufacturing Director PT Holcim Indonesia, Lilik Unggul Rahardjo dengan Rektor Institut
Pertanian Bogor yang diwakili oleh Dekan Fakultas Kehutanan. MoU ini dilaksanakan pada 5 Desember tahun 2011 di kampus IPB Dramaga HOLCIM
dan Fakultas Kehutanan IPB 2012. Setelah dilaksanakannya MoU, pada tahun 2013 HEF mulai menjalankan penanaman dan pembinaan hutan kepada
masyarakat sekitar. Fungsi pendidikan dari HEF ini telah dimulai sejak kondisi areal hutannya masih dalam proses penanaman. Kerjasama dengan Fakultas
Kehutanan akan berakhir pada tahun 2016.
5.2 Kondisi Responden Willingness to pay WTP Fungsi Hidrologis
Jumlah responden untuk Willingness to pay WTP nilai jasa lingkungan air adalah sebanyak 50 orang yang merupakan masyarakat Desa Sekarwangi
yang tinggal di sekitar lahan pasca tambang dan mendapatkan manfaat adanya HEF. RW yang berbatasan tersebut adalah RW 13 dan RW 17. Responden
diminta untuk menjawab kuisioner mengenai nilai jasa lingkungan air atas adanya reklamasi lahan tambang menggunakan program Holcim Educational
Forest. Karakteristik umum responden WTP tergambar melalui usia, jenis kelamin, pendidikan formal, pekerjaan dan pendapatan tiap bulan.
a. Usia
Usia dari responden yang diambil dalam penelitian ini memiliki keberagaman. Rentang usia dari responden yang paling muda adalah 24 tahun
dan usia responden yang paling tua adalah 68 tahun. Responden yang paling banyak berkisar pada usia 31 sampai dengan 40 tahun dengan jumlah responden
sebanyak 16 orang dengan persentase 32 dari keseluruhan jumlah responden. Sebaran usia responden dapat dilihat dari grafik dibawah ini: