Secara umum, analisis CVM melibatkan tiga tahapan utama, yakni 1 identifikasi barang dan jasa yang akan dievaluasi, 2 konstruksi skenario
hipotetik, dan 3 elisitasi nilai moneter. Identifikasi barang dan jasa yang akan dievaluasi merupakan tahapan yang paling krusial dalam analisis CVM. Pada
tahap ini peneliti harus terlebih dahulu memiliki program yang jelas tentang apa yang akan divaluasi Pearce et al 2006.
Tahap kedua yaitu konstruksi skenario hipotetik akan sangat bergantung dari konteks yang dianalisis. Ada tiga elemen esensial dalam tahap kedua ini
yaitu deskripsi perubahan kebijakan yang akan dievaluasi, deskripsi pasar yang akan dikembangkan dan deskripsi metode pembayaran. Tahapan selanjutnya
dalam metode CVM adalah metode elisitasi. Metode elisitasi adalah teknik mengekstrak informasi kesanggupan membayar dari responden dengan
menanyakan besaran pembayaran melalui format tertentu, metode elisitasi yang digunakan adalah bidding game. Metode ini menggunakan teknik bid pada
responden yang ditanyakan, jika responden menjawan Ya, maka enumerator akan menaikan bid sampai responden mengatakan tidak Fauzi 2014.
2.7 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sardi 2004. Penelitian ini menganalisis Manfaat
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir bagi Masyarakat Di Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui manfaat apa yang dirasakan oleh masyarakat sebelum kemudian diuji dengan uji T dan
didapatkan hasil bahwa program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir PEMP berhasil meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan dan pendapatan
masyarakat. Penelitian kedua yang menjadi tinjauan dilakukan oleh Sutowo 2013
dengan judul penelitian Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat dan Manfaat Ekonomi Program CSR Chevron Geothermal Salak CGS, Ltd. Bidang
Ekonomi di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif, Indeks Kepuasan Masyarakat
dan Importance Performance Analysis IPA dan didapatkan hasil yang baik
yaitu nilai IKM 68,75, nilai mutu pelayanan CGS dengan B dan nilai kepuasan masyarakat yang tinggi yaitu sebesar 78,37 .
Penelitian selanjutnya yang menjadi tinjauan dilakukan oleh Firdaus 2013 dengan judul Nilai Ekonomi Total dan Analisis Multistakeholder Hutan
Rakyat di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Penelitian tersebut menggunakan analisis deskriptif, Total Economic Value TEV, analisis
tata kelola dan kelembagaan dan analisis Importance performance analysis IPA. Hasil yang didapatkan adalah nilai ekonomi total sebesar Rp.
17.622.296.40tahun, kelembagaan yang baik berkat adanya KPHR Kumpulan Pelestari Hutan Rakyat dan Perkumpulan Pelestari Hutan Rakyat PPHR dan
berdasarkan analisis IPA terdapat beberapa atribut yang menjadi prioritas utama perlu ditingkatkan.
Penelitian selanjutnya yang dijadikan tinjauan adalah penelitian oleh Ahmeer 2014 dengan judul penelitian Estimasi Nilai Kerugian Masyarakat
akibat Pencemaran Air Tanah di Sekitar Kawasan Industri. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, valuasi ekonomi, averting behaviour
method, cost of illness, contingent valuation method dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan masyarakat terkait
dengan adanya pencemaran industri keramik adalah Rp. 125.716,67 dan nilai WTA masyarakat adalah Rp. 497.672,42 per rumah tangga per bulan.
Penelitian terakhir yang menjadi tinjauan adalah penelitian yang dilakukan oleh Adirianto 2012 dengan judul penelitian Potensi Nilai Ekonomi Total
Hutan Pendidikan Guung Walat Sukabumi Jawa Barat yang menggunakan pendekatan harga pasar, CVM dan pendekatan biaya pengganti. Hasil yang
didapat adalah adanya manfaat langsung dari HPGW adalah manfaat kayu, getah, kayu bakar, air dan pendidikan lingkungan. Manfaat tidak langsung
adalah manfaat penyerap karbon, pencegah erosi, dan manfaat keanekaragaman hayati. Manfaat bukan keggunaan adalah adanya manfaat keberadaan dan
manfaat warisan.
Total Nilai
Ekonomi tersebut
adalah Rp.
54.853.911.503tahun. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah adanya
perbedaan lokasi dan kondisi penelitian. Perbedaan lainnya adalah program yang dilaksanakan untuk dinilai manfaatnya. Selain itu, dalam penelitian ini
digunakan gabungan metode replacement cost dan perhitungan manfaat ekonomi dari adanya HEF. Penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan secara
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1 Matriks penelitian terdahulu
Nama Judul Penelitian
Alat Analisis Hasil Penelitian
Rini Sardi 2004
Manfaat program
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir bagi
masyarakat di kecamatan ranah pesisir, kabupaten
pesisir selatan, provinsi sumbar
Analisis deskriptif dan perhitungan
uji T Peningkatan jumlah
lapangan pekerjaan bagi
peningkatan pendapatan
maksimum hingga
mencapai 99,15 Irpan Ripa’i
Sutowo 2013
Analisis indeks kepuasan masyarakat dan manfaat
ekonomi CSR Chevron Geotermal Slak, LTD.
bidang
ekonomi di
Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor Analisis deskriptif
dan kuantitatif,
Indeks Kepuasan
Masyarakat, IPA IKM dengan nilai
68,75 dan nilai mutu pelayanan
program CSR CGS adalah B,
kepuasan 78,37
Hilman Firdaus
2013 Nilai ekonomi total dan
analisis multistakeholder hutan
rakyat di
kecamatan giriwoyo, Kabupaten
wonogiri, jawa tengah
Analisis deskriptif, TEV, Analisis Tata
Kelola kelembagaan, IPA
Nilai ekonomi total sebesar
Rp. 17.622.296.40tahun,
kelembagaan sudah baik dan terdapat
beberapa atribut yang perlu ditingkatkan
Sheanie Tyas Ahmeer
2014 Estimasi nilai kerugian
masyarakat Akibat pencemaran air tanah Di
sekitar kawasan industri studi kasus industri
keramik di kelurahan nanggewer, kabupaten
bogor Analisis deskriptif,
valuasi ekonomi, averting behaviour
method, cost of illness, CVM dan
Analisis Linear Berganda
Biaya yang dikeluarkan
masyarakat Rp. 125.716,67 dan nilai
WTA Rp. 497.672,42 per
rumah tangga per bulan
Bayu Adirianto
2012 Potensi Nilai Ekonomi
Total Hutan Pendidiakn Gunung Walat
Sukabumi Jawa Barat Pendekatan harga
pasar, CVM dan biaya pengganti
Total nilai ekonomi Rp
54.853.911.503 tahun