5. Menjumlahkan Data Langkah kelima adalah penjumlahan data dimana nilai tangah atau rata
– rata yang digunakan kemudian dikonversikan dengan total populasi yang
dimaksud. 6. Mengevaluasi CVM
Evaluasi penggunaan CVM dapat berfungsi untuk menilai sejauh mana penerapan CVM tersebut dapat dikatakan berhasil. Penilaian tersebut dapat
dilihat melalui tingkat keandalannya melalui nilai R-squares R
2
pada regresi linear berganda.
3.1.3 Model Regresi Linier Berganda
Analisis regresi bertujuan untuk : 1. mengestimasi suatu hubungan antara varibel
–variabel ekonomi, misalnya Y=f X, 2. meramalkan atau memprediksi nilai variabel dependen Y berdasarkan nilai variabel independen X Sarwako
2005. Analisis linear berganda memiliki variabel lebih dari dua variabel. Metode yang digunakan adalah Ordinary Least squares OLS. Juanda 2009
menyatakan bahwa fungsi dari regresi berganda dituliskan sebagai berikut:
Y = β1 X
1i
+ β2 X
2i
+ β3 X
3i
+ ... + βk Xki + εi ..........................................3
Keterangan : Y
= Peubah tak bebas β2,3....n = Parameter penduga Xi
Εi = Pengaruh sisa X
εi = Pengamatan ke-i peubah bebas
β = Intersep
i = No pengamatan dari 1 sampai N populasinsample
Asumsi yang digunakan dalam metode OLS adalah sebagai berikut: 1. peubah X merupakan peubah non-statistik fixed. Artinya sudah
ditentukan bukan peubah acak. Selain itu, tidak ada hubungan linear sempurna antar peubah acak X.
2. kompenen sisaa n εi mempunyai nilai harapan sama dengan nol, dan ragam
konstan untuk semua pengamatan i. Eεi = 0 dan Var εi=σ
2
. 3.
tidak ada hubungan atau tidak ada korelasi antara sisaan εi sehingga Covεi,εj=0 untuk i≠j
4. komponen sisaan menyebar normal.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Holcim Educational Forest HEF merupakan suatu kawasan reklamasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengembalikan lahan pasca
tambang dengan program hutan pendidikan. Manajemen Holcim Educational Forest kemudian mengembangkan HEF sebagai model pengelolaan
reklamasirehabilitasi lahan pasca pertambangan yang berkelanjutan. Misi dari HEF menurut PT Holcim Indonesia Tbk dan Fahutan IPB 2012 adalah:
1. Meningkatkan kualitas lingkungan lahan pasca pertambangan melalui penanaman pohon
– pohon pembangunan hutan yang memberikan manfaat ganda secara berkelanjutan multi purpose forest baik berupa barang atau jasa
lingkungan. 2. Mengembangkan pengelolaan hutan untuk kepentingan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Mengembangkan model kolaborasi pengelolaan hutan lestari berbasis
peran dan kepentingan multi pihak multi stakeholder sustainable forest management.
Misi kedua dari HEF ini kemudian menjadi fokus dari penelitian ini yang sejalan dengan PP No 76 tahun 2008 yang menginginkan adanya pemberdayaan
masyarakat didalamnya. Misi kedua ini juga memuat fungsi pendidikan yang mengakibatkan adanya kunjungan dari institusi kepada areal HEF.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui estimasi kerugian yang diderita oleh masyarakat yang berkaitan dengan air bersih, mengetahui proses reklamasi
yang dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan menggunakan program HEF dan menganalisis manfaat ekonomi tangible and Intangible yang didapatkan
oleh warga atas adanya Holcim Educational Forest. Tahap pertama dalam melakukan penelitian ini adalah mengidentifikasi
kondisi aktual dari HEF. Identifikasi dilakukan dengan cara survey langsung ke lapangan yang berlokasi di RW 13 dan 17 Kecamatan Cibadak, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Setelah itu, dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner kepada 50 responden untuk mendapatkan nilai kerugian dan manfaat
ekonomi yang sudah dapat dirasakan pada saat ini. Wawancara juga dilakukan