digunakan gabungan metode replacement cost dan perhitungan manfaat ekonomi dari adanya HEF. Penelitian terdahulu yang menjadi tinjauan secara
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1:
Tabel 1 Matriks penelitian terdahulu
Nama Judul Penelitian
Alat Analisis Hasil Penelitian
Rini Sardi 2004
Manfaat program
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir bagi
masyarakat di kecamatan ranah pesisir, kabupaten
pesisir selatan, provinsi sumbar
Analisis deskriptif dan perhitungan
uji T Peningkatan jumlah
lapangan pekerjaan bagi
peningkatan pendapatan
maksimum hingga
mencapai 99,15 Irpan Ripa’i
Sutowo 2013
Analisis indeks kepuasan masyarakat dan manfaat
ekonomi CSR Chevron Geotermal Slak, LTD.
bidang
ekonomi di
Kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor Analisis deskriptif
dan kuantitatif,
Indeks Kepuasan
Masyarakat, IPA IKM dengan nilai
68,75 dan nilai mutu pelayanan
program CSR CGS adalah B,
kepuasan 78,37
Hilman Firdaus
2013 Nilai ekonomi total dan
analisis multistakeholder hutan
rakyat di
kecamatan giriwoyo, Kabupaten
wonogiri, jawa tengah
Analisis deskriptif, TEV, Analisis Tata
Kelola kelembagaan, IPA
Nilai ekonomi total sebesar
Rp. 17.622.296.40tahun,
kelembagaan sudah baik dan terdapat
beberapa atribut yang perlu ditingkatkan
Sheanie Tyas Ahmeer
2014 Estimasi nilai kerugian
masyarakat Akibat pencemaran air tanah Di
sekitar kawasan industri studi kasus industri
keramik di kelurahan nanggewer, kabupaten
bogor Analisis deskriptif,
valuasi ekonomi, averting behaviour
method, cost of illness, CVM dan
Analisis Linear Berganda
Biaya yang dikeluarkan
masyarakat Rp. 125.716,67 dan nilai
WTA Rp. 497.672,42 per
rumah tangga per bulan
Bayu Adirianto
2012 Potensi Nilai Ekonomi
Total Hutan Pendidiakn Gunung Walat
Sukabumi Jawa Barat Pendekatan harga
pasar, CVM dan biaya pengganti
Total nilai ekonomi Rp
54.853.911.503 tahun
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Replacement Cost
Replacement cost adalah metode valuasi sumberdaya alam menggunakan pendekatan seberapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk mengganti atau
mengembalikan sumberdaya setelah mengalami kerusakan. Metode ini diadopsi oleh Comprehensive Environmental Response, Compensation and Liability Act
CERCLA 1980 di Amerika Serikat. Garrod and Willis 1999. Syarat-syarat untuk memenuhi teknik biaya penggantian yaitu: a. suatu
fungsi SDALH sedapat mungkin diganti sama atau hampir sama, b. penggantian yang dilakukan harus dapat mengganti manfaat yang hilang sebagai
akibat dari SDALH yang terganggu, bukan manfaat yang hilang karena penggunaan yang dilakukan secara normal dan c. pendekatan ini
mengasumsikan bahwa manfaat dari pengganti nilainya melampaui biaya yang dikeluarkan, kalau tidak demikian biaya tersebut dianggap tidak dikeluarkan
PerMen LH no. 15 tahun 2012. Oleh karena itu, biaya pengganti hanya menunjukkan pendugaan nilai
paling rendah dari manfaat SDALH. Tahapan dari pelaksanaan Replacement Cost yang lebih jelas dapat dilihat dibawah ini:
a Mengidentifikasi fungsi SDA yang hilang karena perubahan kualitas lingkungan.
b Menentukan pengganti fungsi SDA yang hilangterganggu. c Menyiapkan data fisik termasuk harga pasar untuk masing
– masing komponen yang dibutuhkan sehubungan dengan fungsi pengganti.
d Menghitung jumlah nilai moneter untuk menciptakan semua fungsi dan manfaat yang diganti.
3.1.2 Willingness To Pay WTP
WTP merupakan suatu kemampuan membayar seseorang. Contoh dari WTP ini adalah adanya seseorang yang berkeinginan membayar dengan harga
sangat tinggi untuk hidup di lingkungan yang tenang. Adanya kekayaan seseorang mempengaruhi keinginan untuk berkorban, dan semakin kaya
seseorang maka orang tersebut sanggup membeli berbagai macam jasa dan barang yang lebih baik Field and Field 1994. WTP merupakan bagian dari
metode Contingent Valuation Method WTP yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode CVM merupakan metode langsung penilaian ekonomi
melalui pertanyaan kemauan membayar seseorang Fauzi 2014. A. Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Pay WTP Masyarakat
Asumsi-asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pengumpulan nilai WTP dari setiap responden adalah :
1. responden merupakan warga RW 13 dan RW 17 dan akan merasakan adanya manfaat dari fungsi hidrologis
2. biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat akan digunakan untuk melestarikan
hutan dan juga untuk operasional pengelolaan air bersih. B. Metode Mempertanyakan Nilai Willingness to Pay Metode Elisitasi
Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh besarnya penawaran nilai WTAWTP responden Hanley and Spash 1993 adalah :
1. Bidding Game Metode tawar menawar Metode yang digunakan dengan mempertanyakan kepada responden
tentang sejumlah nilai tertentu yang diajukan sebagai titik awal dan selanjutnya nilai tersebut semakin meningkat sampai titik maksimum yang disepakati.
2. Open-ended Question Metode pertanyaan terbuka Menanyakan langsung kepada responden berupa jumlah maksimum uang
yang ingin dibayarkan atau jumlah minimum uang yang ingin diterima akibat perubahan kualitas lingkungan. Metode ini memiliki kelebihan yaitu responden
tidak perlu diberi petunjuk yang bisa mempengaruhi nilai awal yang ditawarkan sehingga tidak akan menimbulkan bias titik awal. Kelemahan metode ini terletak
pada kurangnya akurasi nilai serta terlalu besar variasinga selain itu seringkali ditemukan responden.
3. Close-ended Question Metode pertanyaan tertutup Metode pertanyaan tidak jauh berbeda dengan open-ended question hanya
saja bentuk pertanyaannya tertutup. Responden diberikan beberapa nilai WTAWTP yang disarankan kepada mereka untuk dipilih, sehingga responden
tinggal memberi jawaban sesuai keinginan dan kemampuan mereka.