hidrologis dan nilai penyimpanan karbon. Perhitungan manfaat intangible atau
manfaat yang tidak terwujud dalam penelitian ini menggunakan dua metode yang terpisah. Pendekatan metode nilai WTP digunakan untuk mengestimasi
fungsi jasa hidrologis sedangkan nilai penyimpanan karbon adalah benefit transfer.
A. Nilai Ekonomi Fungsi Hidrologis
Manfaat ekonomi fungsi jasa hidrologis seperti yang telah disebutkan sebelumnya menggunakan pendekatan Willingness to pay WTP. Adapun
tahapan estimasi manfaat ekonomi intangible ini adalah sebagai berikut: A. Kesediaan Responden Membayar Jasa Lingkungan
Masyarakat akan diberikan pertanyaan bersedia atau tidak untuk membayar untuk menjamin ketersediaan air bersih. Jika narasumber menyatakan
bersedia maka akan dilakukan teknik elisitasi bidding game dan jika narasumber menyatakan tidak bersedia melakukan pembayaran narasumber perlu
menyampaikan alasannya. B. Estimasi Nilai Pembayaran Jasa Lingkungan Willingness to Pay
Nilai WTP dalam penelitian ini akan menggunakan teknik Contingent Valuation Method CVM. Hanley and Spash 1993 menyatakan bahwa CVM
memiliki tahap sebagai berikut: 1. Membangun Pasar Hipotesis
Pasar hipotesis pada penelitian ini dibentuk atas dasar rendahnya debit air di daerah Desa Sekarwangi akibat penggundulan hutan yang dilakukan oleh PT
Holcim dalam melakukan pertambangan. Dampak yang ditimbulkan dari pertambangan ini adalah pencemaran udara, air, suara, turunnya debit air,
perubahan penampakan lingkungan dan adanya kemungkinan hilangnya habitat dan biodiversitas di dalamnya. Penelitian ini hanya mengukur berkurangnya
debit air seperti tertuang dalam ruang lingkup penelitian. Kondisi yang akan dibangun adalah reklamasi telah selesai dilakukan dan adanya vegetasi
meningkatkan debit air bersih bagi masyarakat. SKENARIO
“Desa Sekarwangi memiliki keterbatasan untuk mengakses air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari
– hari terutama pada musim kemarau. Jika PT Holcim Indonesia Tbk dan Fakultas Kehutanan IPB telah berhasil
melakukan reklamasi dan revegetasi sehingga hutan telah mulai tumbuh, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat dengan adanya peningkatan debit air.
Hutan yang telah hijau tersebut perlu diupayakan agar tetap lestari dan diatur pengelolaan airnya agar tidak terjadi konflik. Oleh karena itu, diperlukan biaya
yang dianggarkan untuk melestarikan hutan dan juga untuk operasional pengelolaan air untuk dialirkan kepada masyarakat. Biaya tersebut secara tidak
langsung untuk menjamin ketersediaan air bersih ”
Dengan skenario ini maka diharapkan responden mengetahui gambaran tentang situasi hipotetik mengenai kesanggupan untuk membayar air atas
pemeliharaan hutan tersebut. Nilai pembayaran air bersih tersebut akan ditanyakan kepada responden mengenai WTP per KK per bulan.
2. Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP Obtaining Bids Jika alat survey telah dibuat, maka survei dilakukan dengan wawancara
langsung. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan nilai penawaran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode bidding game. Teknik ini
menawarkan kepada responden sejumlah Bid tertentu dan menanyakan apakah responden mau membayar. Bid tersebut akan dinaikan dan diturunkan hingga
dicapai kesepakatan maksimum. Bid 0 akan diberikan apabila responden tidak mau membayar.
3. Memperkirakan Nilai Rata-Rata WTP Calculating Average WTP WTPi dapat diduga dengan melakukan nilai rata-rata dari penjumlahan
keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden. Penggunaan nilai tengah juga dapat digunakan apabila terjadi rentang nilai penawaran yang terlalu
jauh. Penelitian ini menggunakan metode nilai tengah karena adanya perbedaan rentang penawaran yang cukup jauh.
4. Memperkirakan Kurva WTP Kurva dapat diperkirakan manggunakan nilai WTP sebagai variabel
dependent dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tersebut sebagai variabel