Kerangka Pemikiran Operasional . Manfaat Ekonomi Reklamasi Tambang Holcim Educational Forest Bagi Masyarakat (Studi Kasus: Desa Sekarwangi Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat)
“Desa Sekarwangi memiliki keterbatasan untuk mengakses air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari
– hari terutama pada musim kemarau. Jika PT Holcim Indonesia Tbk dan Fakultas Kehutanan IPB telah berhasil
melakukan reklamasi dan revegetasi sehingga hutan telah mulai tumbuh, maka masyarakat akan mendapatkan manfaat dengan adanya peningkatan debit air.
Hutan yang telah hijau tersebut perlu diupayakan agar tetap lestari dan diatur pengelolaan airnya agar tidak terjadi konflik. Oleh karena itu, diperlukan biaya
yang dianggarkan untuk melestarikan hutan dan juga untuk operasional pengelolaan air untuk dialirkan kepada masyarakat. Biaya tersebut secara tidak
langsung untuk menjamin ketersediaan air bersih ”
Dengan skenario ini maka diharapkan responden mengetahui gambaran tentang situasi hipotetik mengenai kesanggupan untuk membayar air atas
pemeliharaan hutan tersebut. Nilai pembayaran air bersih tersebut akan ditanyakan kepada responden mengenai WTP per KK per bulan.
2. Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP Obtaining Bids Jika alat survey telah dibuat, maka survei dilakukan dengan wawancara
langsung. Teknik yang digunakan dalam mendapatkan nilai penawaran pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode bidding game. Teknik ini
menawarkan kepada responden sejumlah Bid tertentu dan menanyakan apakah responden mau membayar. Bid tersebut akan dinaikan dan diturunkan hingga
dicapai kesepakatan maksimum. Bid 0 akan diberikan apabila responden tidak mau membayar.
3. Memperkirakan Nilai Rata-Rata WTP Calculating Average WTP WTPi dapat diduga dengan melakukan nilai rata-rata dari penjumlahan
keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden. Penggunaan nilai tengah juga dapat digunakan apabila terjadi rentang nilai penawaran yang terlalu
jauh. Penelitian ini menggunakan metode nilai tengah karena adanya perbedaan rentang penawaran yang cukup jauh.
4. Memperkirakan Kurva WTP Kurva dapat diperkirakan manggunakan nilai WTP sebagai variabel
dependent dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tersebut sebagai variabel
independent. Kurva tersebut berfungsi untuk memperkirakan perubahan nilai WTP karena perubahan sejumlah variabel independent dan untuk menguji nilai
sensitivitas jumlah WTP terhadap variasi perubahan dari lingkungan. Pendugaan
kurva WTP dilakukan dengan fungsi persamaan: WTP= FJT, PDPT, PENG, BPAB, KPD, PKT, PDK, JK, U,
PKA............9
Keterangan:
WTP = Nilai WTP responden Rp
β0 = Konstanta
β1....... β8 = Koefisien regresi JT
= Jumlah Tangungan orang PDPT
= Pendapatan Rp PENG
= Pengeluaran Rp BPAB
= Biaya pengeluaran air bersih Rpbulan KPD
= Dummy Kependudukan asli = 1, pendatang = 0 PKT
= Dummy Pekerjaan Tambahan Ya = 1, tidak = 0 PDK
= Dummy Pendidikan tidak sekolah = 0, SD = 1, SMP = 2, SMA = 3, Kuliah=4
JK = Jenis Kelamin laki
– laki =1, perempuan = 0 U
= Usia PKA
=Persepsi Kualitas Air i
= Responden ke-i εi
= Galat 5. Menjumlahkan WTP
Penjumlahan data adalah penjumlahan nilai tengah WTP sehingga didapatkan nilai WTP total. Nilai ini kemudian menjadi nilai ekonomi fungsi
hidrologis. 6. Evaluasi CVM
Evaluasi perlu dilakukan untuk melihat model tersebut berhasil atau tidak. Model CVM tersebut dapat dilihat tingkat keberhasilannya melalui uji keandalan
model Ordinary Least Square OLS. Evaluasi ini menggunakan software SPSS 14.
C. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Nilai WTP
Analisis fungsi WTP dapat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP responden. Model yang digunakan adalah
analisis regresi linier berganda. Variabel
–variabel yang diduga berpengaruh positif adalah variabel jumlah tanggungan, pendapatan, pengeluaran, biaya pengeluaran air bersih,
kependudukan, pendidikan, jenis kelamin dan usia. Jumlah tanggungan diduga berpengaruh positif dikarenakan semakin banyak jumlah anggota keluarga
dalam rumah tangga akan semakin menambah tinggi kebutuhan air yang harus dicukupi setiap harinya sehingga keinginan untuk mendapatkan tambahan air
semakin tinggi dan keinginan untuk membayar biaya yang dikeluarkan juga semakin tinggi. Pendapatan diduga berpengaruh positif dikarenakan semakin
tinggi jumlah pendapatan suatu rumah tangga maka akan semakin besarnya juga kemampuan dari rumah tangga tersebut membayar. Rumah tangga tersebut akan
memiliki keinginan membayar tambahan air dengan nilai yang lebih tinggi. Biaya pengeluaran air bersih juga berpengaruh positif dikarenakan
semakin tinggi biaya yang selama ini dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih maka rumah tangga tersebut akan terbiasa melakukan pembayaran yang lebih
tinggi nantinya. Akibatnya, keinginan membayar akan lebih tinggi. Kependudukan dan usia diduga berpengaruh positif dikarenakan semakin lama
responden tinggal maka semakin lama dari responden tersebut merasakan dampak dari masalah ketersediaan air bersih sehingga keinginan membayar akan
lebih tinggi. Pendidikan diduga berpengaruh positif dikarenakan semakin tinggi pendidikan dari responden maka akan semakin tinggi keinginan membayar
responden. Terakhir, pekerjaan tambahan diduga berpengaruh positif dikarenakan semakin tinggi pendapatan yang dimiliki responden maka keinginan
untuk membayar akan semakin tinggi. Variabel yang diduga berpengaruh negatif adalah pengeluaran dan persepsi
kualitas air, dikarenakan semakin tinggi pengeluaran yang dikeluarkan maka semakin tinggi uang yang dikeluarkan dari rumah tangga tersebut. Selain itu,
semakin tidak tercemarnya air maka semakin rendah keinginan untuk membayar Akibatnya, keinginan membayar akan lebih rendah. Adapun indikator
pengukuran dari fungsi WTP disajikan dalam Tabel 3.
Tabel 3 Indikator Pengukuran WTP
No Variabel
Pengukuran
1 WTP
Bid starting yang ditawarkan adalah Rp. 5.000 2
Jumlah TanggunganJT Jumlah tanggungan atau jumlah anggota keluarga
yang belum bekerja dalam satu rumah tangga 3
Tingkat Pendapatan PDPT perbulan
Dibedakan menjadi beberapa kategori berikut: a. Rp 500.000, b. Rp 500.000
– 1.000.000, c. Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000, d. Rp 2.500.001 – Rp. 3.500.000, e.
Rp 3.500.001 – Rp 5.500.000, f. Rp 5.500.000
4 PengeluaranPENG
Dibedakan menjadi beberapa kategori berikut: a. Rp 500.000, b. Rp 500.000
– 1.000.000, c. Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000, d. Rp 2.500.001 – Rp. 3.500.000, e.
Rp 3.500.001 – Rp 5.500.000, f. Rp 5.500.000
5 Biaya
pengeluaran air
bersihBPAB Pengeluaran yang dilakukan untuk mengganti air
bersih 6
KependudukanKPD Dibedakan menjadi:
A. Penduduk Asli B. Penduduk Pendatang
7 Pekerjaan TambahanPKT Dibedakan menjadi:
A. Memiliki pekerjaan tambahan B. Tidak memiliki pekerjaan tambahan
8 PendidikanPDK
Dibedakan menjadi lima kategori: 0. Tidak lulus sekolah, 1. SD, 2. SMP, 3. SMA, 4.
Kuliah 9
Jenis Kelamin JK Merupakan variabel dummy yang dibagi menjadi laki-
laki dan perempuan 10
UsiaU Dibedakan menjadi 5 kategori yaitu: a.21-30 tahun,
b.31-40 tahun, c. 41-50 tahun, d. 51-60 tahun, e. 61- 70 tahun
11 Persepsi Kualitas AirPKA Dibedakan menjadi tiga kategori :
1. Tercemar 3. Tidak tercemar 2. Agak tercemar