VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan
1. Nilai estimasi kerugian yang diterima oleh masyarakat berkaitan dengan kekurangan air bersih pada RW 13 dan RW 17 adalah rata
–rata biaya yang dikeluarkan setiap bulannya yaitu Rp. 45.780 per bulan per KK. Total biaya
yang dikeluarkan oleh masyarakat adalah Rp. 1.236.000 per bulan. Jumlah KK yang menjadi responden adalah 50 KK dari 394 KK yang berasal dari 218 KK
RW 13 dan 176 KK RW 17 yang menjadi populasi. 2. Langkah-langkah HEF adalah panel dengar pendapat dengan masyarakat,
presentasi kepada stakeholder, dan memorandum of understanding dengan Fahutan IPB. Pengelolaan hutan tersebut mencakup aspek kelola yang meliputi
pemberdayaan masyakat dan fungsi pendidikan. 3. Manfaat yang didapatkan masyarakat setelah dilakukannya reklamasi adalah
manfaat ekonomi yaitu kayu bakar, kayu log, fungsi hidrologis dan karbon.
Total manfaat ekonomi tersebut adalah Rp. 729.554.543 per tahun. 7.2 Saran
1. Nilai kerugian yang didapatkan oleh masyarakat yang dikeluarkan untuk mendapatkan air bersih merupakan suatu hal yang perlu dicermati untuk
melakukan penanganan dalam meningkatkan kuantitas air bersih. Penanganan tersebut harus secara sinergi dan menyeluruh dilakukan. Penanganan masalah air
tersebut dapat dimulai dari perbaikan infrastruktur yang telah dibangun oleh PT Holcim Indonesia Tbk sebelumnya.
2. Adanya kegiatan yang telah dilakukan oleh PT Holcim Indonesta Tbk yang belum memberikan manfaat kepada masyarakat perlu ditinjau kembali mengenai
keberlanjutan program tersebut. 3. Potensi wisata dan adanya kunjungan yang telah berjalan dapat dijadikan
sebagai salah satu sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat. 4. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan estimasi manfaat ekonomi adanya
HEF untuk jangka panjang dan menghitung semua nilai TEV. 5. Perlu adanya inventarisasi hutan dan perhitungan potensi tegakan untuk
menghitung nilai kayu dan karbon yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Adirianto B. 2012. Potensi Nilai Ekonomi Total Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi Jawa Barat. [Skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian
Bogor Ahmeer ST. 2014. Estimasi nilai kerugian masyarat akibat pencemaran air tanah
di sekitar kawasan industri Studi kasus industri keramik di Kelurahan Nanggewer, Kabupaten Bogor [Skripsi].Bogor ID: Institut Pertanian
Bogor
Bishop JT. 1998. The economics of Non Timber-Forest Benefits: An Overview. Environmental Economics Program. London GB: International Institute
for Environment and Development [BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2011. Pengukuran dan Penghitungan
Cadangan Karbon – Pengukuran Lapangan Untuk Penaksiran Cadangan
Karbon Hutan ground based forest carbon accounting. Jakarta ID: BSN Dwinanto R. 2012. Inspektur Pertambangan Tidak Sebanding dengan Jumlah
IUP. [Internet] [Diunduh pada 2015 Agustus 01] Tersedia pada: http:www.tribunnews.comregional20120523inspektur-pertambangan-
tak-sebanding-dengan-jumlah-iup
Fauzi A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta ID: Gramedia Pustaka Utama
. 2014. Valuasi Ekonomi dan Penilaian Kerusakan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Bogor ID: IPB Press
Field BC, Field MK. 1994. Environmental Economics: an Introduction. New York US: The McGraw-Hill Companies
Firdaus M. 2011. Ekonometrika suatu pendekatan aplikatif edisi kedua. Jakarta ID: Bumi Aksara
Firdaus H. 2013. Nilai ekonomi total dan analisis multistakeholder hutan rakyat di Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah [Skripsi].
Bogor ID: Institut Pertanian Bogor G Subowo. 2011. Penambangan sistem terbuka ramah lingkungan dan upaya
reklamasi pasca tambang untuk memperbaiki kualitas sumberdaya lahan dan hayati tanah. Jurnal Sumberdaya Lahan Volume.52: 83-94
Ghozali I. 2006.
Aplikasi analisis multivariate dengan program spss edisi kedua. SemarangID: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Garrod G, Willis KW. 1999.Economic valuation of the environment.GB: Edward Elgar Publishing Limited
Hairiah K, Ekadinata A, Ratna Sari R, Rahayu S.2011. Pengukuran cadangan karbon dari tingkat lahan ke bentang lahan. Petunjuk Praktis, edisi kedua.
Bogor, World Agroforestry Centre, ICRAF Sea Regional Office, Universitas Brawijaya, Malang ID.
Hanley N, Spash CL. 1993. Cost – Benefit Analysis and Environment. GB:
Edward Elgar Publishing Limited Holcim, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. 2012. Master Plan
Pengembangan Fasilitas Holcim Educational Forest. BogorID .2015. KPI Holcim Educational Forest.Bogor ID
Idrus M. 2002. Metode penelitian ilmu-ilmu sosial. YogyakartaID:Erlangga
Iqbal M, Putri EIK, Bahruni. 2014. Nilai ekonomi total sumberdaya bambu bambusease sp. di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. Jurnal
Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan.91-95 Juanda B. 2009. Ekonometrika: pemodelan dan pendugaan. Bogor ID: IPB
press [ESDM] Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral. 2008. Peraturan Menteri
Energi Sumberdaya dan Mineral no. 8 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Jakarta ID: ESDM
Kementrian Kehutanan. 2014. Peraturan Mentri Kehutanan no 52 tentang Tata Cara Pengenaan, Pemungutan dan Penyetoran Provisi Sumberdaya Hutan,
Dana Reboisasi, Penggantian Nilai Tegakan dan Ganti Rugi Tegakan, Jakarta ID: Kemenhut
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2012. Peraturan Mentri Negara Lingkungan Hidup no. 15 tentang Panduan Valuasi Ekonomi Ekosistem
Hutan. Jakarta ID: KLH Latifah S. 2003. Kegiatan reklamasi lahan pada bekas tambang. Karya ilmiah
Jurusan manajemen hutan. Medan ID: Universitas Sumatera Utara Mangkoesobroto G. 2000. Ekonomi publik. YogyakartaID: BPFE
Martawijaya A, Kartasujana I, Kadir K, Pawira SA. 2005. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Balai Penelitian Hasil Hutan Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Bogor. Pearce D, Atkinson G, Mourato S. 2006. Cost-benefit analysis and the
environment: recent development. [Internet] [Diunduh pada 2015 Juli 11] Tersedia pada:
http:www.lne.bethemasbeleidmilieueconomiedownloadbare-bestanden ME11_costbenefit20analysis20and20the20environment20oeso.
pdf
Pearce D, Moran D, 1994. The economic value of biodiversity, iucn the world conservation union. London GB: Earthscan Publication Ltd.
Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta ID:
Pemerintah Republik Indonesia Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun
2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang. Jakarta ID: Pemerintah Republik Indonesia
Puspitoadji T. 2011. Persoalan Definisi dan Hasil Hutan dalam Hubungannya dengan Pengembangan HHBK melalui Hutan Tanaman. Jurnal Analisis
Kebijakan Kehutanan. 53: 210-227 Putera MI. 2014. Identifikasi rencana pembentukan masyarakat peduli api di
hutan pendidikan holcim cibadak sukabumi [Skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor
Rahmawati. 2002. Restorasi lahan bekas tambang berdasarkan kaidah ekologi. Universitas Sumatera Utara. [Internet]. [Diunduh pada 2015 Januari 25].
Tersedia pada: library.usu.ac.iddownloadfphutan-rahmawaty5.pdf
Ramanathan, R. 1997. Introductory econometrics with applications. Fort worth US: The Dryden Press
Rochmayanto Y, Wibowo A, Lugina M, Butarbutar T, Mulyadin RM, Wicaksono D.2014.Cadangan karbon pada berbagai tipe hutan dan jenis
tanaman di Indonesia. Yogyakarta ID: Penerbit PT Kanisius
Santoso, S. 2000. Buku latihan spss statistik parametrik. Jakarta ID: PT Elex Media Komputindo
Sardi, R. 2004. Manfaat ekonomi program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir bagi masyarakat di Tanah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat [Skripsi].Bogor ID:Institut Pertanian Bogor Sarwako.2005. Dasar-dasar ekonometrika. YogyakartaID: Penerbit Andi
Stewart JL, Mulawarman, Roshetko JM, Powell MH. 2001. Produksi dan pemanfaatan kaliandra Calliandra calothyrsus: Pedoman Lapang.
International centre for research in agroforestry ICRAF Bogor, Indonesia dan Winrock International, Arkansas, AS. [Internet].[diunduh 2015 Juni
15].Tersedia pada: http:www.worldagroforestry.orgseaPublicationsFilesmanualMN0000
4.pdf Suprapto, SJ. 2008. Tinjauan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan Aspek
Konservasi Bahan Galian. Buletin Sumberdaya Geologi Volume 31 Supriadi B, Adiansyah JS. 2013. Pendugaan cadangan karbon areal reklamasi
pertambangan: Studi kasus PT Newmont Nusa Tenggara. Jurnal Lingkungan Tropis. 71: 1-9
Sutowo, IR. 2013. Analisis indeks kepuasan masyarakat dan manfaat ekonomi program corporate social responsibility csr chevron geothermal salak, ltd.
bidang ekonomi
di Kecamatan
Pamijahan Kabupaten
Bogor [Skripsi].Bogor ID: Institut Pertanian Bogor
Walpole, RE. 1992.Pengantar statistik. JakartaID: Gramedia Pustaka Utama Wibisono SG. 2012. Hanya Empat Perusahaan Laporkan Reklamasi [Internet].
[Diunduh tanggal
01 Agustus
2015]. Tersedia
pada: http:nasional.tempo.coreadnews20120523058405729hanya-empat-
perusahaan-tambang-laporkan-reklamasi Wiroatmodjo, P. 1984. Model perhitungan pertumbuhan dan hasil kayu bulat
hutan tanaman pinus merkusii di jawa [Skripsi]. Bogor ID: Institut Pertanian Bogor