Gambaran Sosial Ekonomi Kabupaten Sukabumi

4.6 Kondisi Transportasi Kabupaten Sukabumi

Sebagai Kabupaten terluas se Jawa-Bali, Kabupaten Sukabumi tentunya memiliki ruas jalan sangat panjang, tercatat ada lebih dari 1.000 km jalan Kabupaten serta lebih dari 400 km jalan provinsi dan jalan negara. Dengan panjangnya jalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi, beban pemeliharaan jalan yang ditanggung oleh pemerintah daerah sangatlah besar, sehingga jumlah ruas jalan yang tidak terpelihara dengan baik oleh pemerintah daerah menjadi sangat besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas PU Bina Marga Kabupaten Sukabumi, tercatat hanya 17 persen saja jalan Kabupaten yang berada dalam kondisi baik, sisanya 32 persen rusak berat, 36 persen rusak sedang dan 15 persen rusak ringan. Tabel 15. Statistik Transportasi Kabupaten Sukabumi dalam km Uraian Panjang Jalan Rusak berat Rusak Sedang Rusak Ringan Baik Jalan Kabupaten 1.184,85 379,152 426,546 177,73 201,43 Jalan Provinsi 242,56 - - - 242,56 Jalan Negara 212,061 - - - 212,061 Sumber: Statistik Kabupaten Sukabumi 2015 Merujuk pada tabel 15, Tingginya tingkat kerusakan jalan di Kabupaten Sukabumi menjadikan kendala transportasi sebagai masalah yang sangat umum dan menyebar merata di seluruh wilayah terutama wilayah bagian selatan Sukabumi yang memiliki kontur berbukit, berkelok dan rawan longsoramblas. Berdasarkan data penjabaran APBD Kabupaten Sukabumi tahun 2014, alokasi dana pemeliharaan jalan untuk seluruh Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 hanya sebesar 101,36 Milyar Rupiah, yang artinya hanya bisa dipakai untuk memperbaiki ruas jalan sepanjang 100 km-200km saja, bandingkan dengan kondisi jalan rusak yang jika di totalkan mencapai 83 persen.

4.7 Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Sukabumi

Variasi ketinggian dan kontur wilayah Kabupaten Sukabumi yang membagi wilayah menjadi dataran tinggi, dataran sedang dan rendah membuat Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah penghasil sayur, buah dan padi sekaligus. Tercatat ada beberapa kecamatan yang berada di dataran tinggi dan mayoritas petaninya menanam sayur seperti tomat, sawipetsai dan lain sebagainya, beberapa kecamatan di dataran sedang menanam buah-buahan seperti pepaya, tatu menanam ubi kayusingkong, serta mayoritas daerah dataran rendah membudidayakan padi baik padi sawah maupun padi gogo. Pada beberapa komoditas tanaman pangan, umumnya terjadi kenaikan luas lahan panen dan produksi, kecuali untuk Ubi kayu yang setiap tahunnya mengalami koreksi yang sangat signifikan. Penurunan luas lahan produksi Ubi kayu banyak disebabkan oleh alih fungsi lahan terutama untuk industri dan penanaman kayu produksi. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan pada luasan lahan yang ditanami kayu serta bertambahnya kawasan industri di wilayah basis penghasil Ubi kayu. Tabel 16 Statistik tanaman pangan di Kabupaten Sukabumi Komoditi Tahun 2013 2014 Padi Luas Panen Ha 149.194 155.042 Produksi Ton 928.803 932.770 Jagung Luas Panen Ha 7.433 5.679 Produksi Ton 45.653 34.993 Kedelai Luas Panen Ha 7.386 11.124 Produksi Ton 10.820 18.127 Ubi Kayu Luas Panen Ha 9.396 7.923 Produksi Ton 195.907 165.520 Ubi Jalar Luas Panen Ha 1.149 1.172 Produksi Ton 17.554 18.093 Sumber: Statistik Kabupaten Sukabumi 2015 Dalam struktur perekonomian Kabupaten Sukabumi, sector pertanian masih merupakan sector yang paling dominan. Selain itu sector ini masih menyerap jumlah tenaga kerja yang besar pula. Luas panen padi sawah mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013, sedangkan produksinya mengalami sedikit penurunan, hal ini kemungkinan disebabkan karena adanya musim kemarau yang relatif lebih panjang gejala elnino. Sedangkan padi gogo yang relatif lebih tahan terhadap musim kemarau, baik luas panen maupun produksinya mengalami peningkatan. 4.8 Statistika Bencana Kabupaten Sukabumi Curah hujan yang tinggi lebih dari 3500 mmtahun, diapit dua gunung api, berbatasan dengan samudera Hindia serta kontur perbukitan yang dimiliki oleh Kabupaten sukabumi, menjadikan Sukabumi sebagai salah satu wilayahKabupaten dengan frekuensi bencana yang cukup tinggi. Bencana tanah longsor, banjir bandang, angin kencangputing beliung, gempa bumi dan kebakaran adalah beberapa jenis bencana yang biasa terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sukabumi, tercatat ada 28 kecamatan dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang termasuk dalam kategori rawan longsor jika curah hujan sangat tinggi terjadi. Pertambangan yang tidak memenuhi kaidah pertambangan yang sesuai aturan pertambangan juga disinyalir memberikan sumbangsih besar terhadap beberapa kejadian bencana di Kabupaten Sukabumi. Bencana kekeringan, banjir dan longsor merupakan beberapa contoh bencana yang terjadi dari akibat operasional pertambangan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan aturan berlaku. Berikut disajikan data jenis bencana dan frekuensinyha yang terjadi di Kabupaten Sukabumi per tahun 2015. Tabel 17 Statistik Bencana di Kabupaten Sukabumi tahun 2015 Jenis Bencana Jumlah kasus Kebakaran 39 Longsor 113 Banjir 14 Angin Kencang 67 Gempa Bumi 2 Pergerakan Tanah 3 Tenggelam 6 Lain-lain 2 Sumber: BPBD Kabupaten Sukabumi 2015 Kejadian bencana 2015 diKabupaten Sukabumi tercatat menimpa kepada 356 Kepala Keluarga 879 jiwa, dengan korban meninggal sebanyak lima orang, 98 Kepala Keluarga mengungsi, 102 rumah rusak berat, dan 163 rumah terancam. Kerugian yang ditimbulkan akibat bencana yang terjadi ini tidak hanya bersifat korban jiwa, material, tapi juga merugikan secara mental karena telah menimbulkan pengalaman traumatik bagi beberapa keluarga.