Komposisi Tenaga Kerja Kabupaten Sukabumi

batas Cikidang-Cikembar-Kebonpedes ke arah utara disebut sebagai wilayah utara, dan sisanya merupakan wilayah selatan. Terdapat 22 kecamatan di wilayah utara dan 25 kecamatan di wilayah selatan dengan proporsi rumahtangga yang lebih banyak berada di wilayah utara 372.667 RT dan wilayah selatan dengan 343.098 rumahtangga. Terpusatnya sebaran penduduk Kabupaten Sukabumi yang lebih banyak di wilayah utara, mendorong terjadinya pemusatan pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan fasilitas umum baik bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan. Untuk wilayah utara, Rumah Sakit RS yang tersedia berjumlah lima RS yang terdiri dari satu RSUD Rumah Sakit Umum Daerah dan empat RS Swasta, ditambah dengan Rumah Sakit yang berada di wilayah kantung enclaveKota Sukabumi sebanyak tujuh RS, sehingga jumlah Rumah Sakit yang dapat diakses oleh mayarakat wilayah utara Sukabumi adalah sebanyak 12 Rumah Sakit. Hal ini berbeda jauh dengan wilayah selatan yang notabene wilayah yang lebih luas, hanya memiliki tiga Rumah Sakit yang tersebar di Pelabuhanratu, Jampangkulon dan Sagaranten. Sebaran fasilitas pendidikan khusus untuk program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun wajar dikdas 9 tahun secara proporsional sudah cukup merata hampir setiap desa memiliki minimal satu SD dan satu SMP, hanya saja, untuk jenjang SLTASederajat hingga Perguruan Tinggi, ketimpangan utara-selatan kembali terlihat jelas dimana sebaran keberadaan lembaga pendidikan diatas SLTASederajat lebih banyak di utara dibandingkan wilayah selatan data Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Jumlah penduduk wilayah selatan yang tingkat kepadatan penduduknya rendah turut andil mendoronng kecilnya jumlah lembaga perndidikan tingkat SLTASederajat keatas di wilayah selatan, sehingga hanya beberapa desa saja yang memiliki fasilitas pendidikan jenjang SLTASederajat. Pertumbuhan ekonomi wilayah utara relatif lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah selatan, hal ini salah satunya dikarenakan oleh topografi wilayah utara yang relatif tidak terlalu berbukit serta merupakan jalur lintas Bogor-Cianjur selain karena wilayah utara juga potensial dalam menghasilkan Tenaga kerja bagi kebutuhan industri. Perkembangan Industri di wilayah utara Sukabumi tergolong sangat tinggi, hingga tahun 2014 tercatat ada sembilan PMA Penanaman Modal Asing yang bergerak di Industri terutama industri garment dan industri pengolahan makananpengemasan air. Mayoritas PMA yang totalnya berjumlah 14 berada di wilayah utara dari Kabupaten Sukabumi. Menumpuknya industri di wilayah utara, ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tercatat 58 persen Rumah Tangga PRA KS di Kabupaten Sukabumi merupakan penduduk wilayah utara dan hanya 42 persen yang merupakan Rumah tangga wilayah selatan. Total jumlah rumahtangga PRA KS di Kabupaten Sukabumi per tahun 2014 adalah sebesar 235.161 KK yang artinya 32,9 persen rumah tangga di Kabupaten sukabumi tergolong dalam keluarga Pra Sejahtera. Hal ini diperparah dengan angka pengangguran yang sangat tinggi yaitu 15,82 persen dari angkatan kerja ditambah pula dengan 13,69 persen dari angkatan kerja adalah buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar.

4.6 Kondisi Transportasi Kabupaten Sukabumi

Sebagai Kabupaten terluas se Jawa-Bali, Kabupaten Sukabumi tentunya memiliki ruas jalan sangat panjang, tercatat ada lebih dari 1.000 km jalan Kabupaten serta lebih dari 400 km jalan provinsi dan jalan negara. Dengan panjangnya jalan yang dimiliki oleh Kabupaten Sukabumi, beban pemeliharaan jalan yang ditanggung oleh pemerintah daerah sangatlah besar, sehingga jumlah ruas jalan yang tidak terpelihara dengan baik oleh pemerintah daerah menjadi sangat besar. Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas PU Bina Marga Kabupaten Sukabumi, tercatat hanya 17 persen saja jalan Kabupaten yang berada dalam kondisi baik, sisanya 32 persen rusak berat, 36 persen rusak sedang dan 15 persen rusak ringan. Tabel 15. Statistik Transportasi Kabupaten Sukabumi dalam km Uraian Panjang Jalan Rusak berat Rusak Sedang Rusak Ringan Baik Jalan Kabupaten 1.184,85 379,152 426,546 177,73 201,43 Jalan Provinsi 242,56 - - - 242,56 Jalan Negara 212,061 - - - 212,061 Sumber: Statistik Kabupaten Sukabumi 2015 Merujuk pada tabel 15, Tingginya tingkat kerusakan jalan di Kabupaten Sukabumi menjadikan kendala transportasi sebagai masalah yang sangat umum dan menyebar merata di seluruh wilayah terutama wilayah bagian selatan Sukabumi yang memiliki kontur berbukit, berkelok dan rawan longsoramblas. Berdasarkan data penjabaran APBD Kabupaten Sukabumi tahun 2014, alokasi dana pemeliharaan jalan untuk seluruh Kabupaten Sukabumi pada tahun 2014 hanya sebesar 101,36 Milyar Rupiah, yang artinya hanya bisa dipakai untuk memperbaiki ruas jalan sepanjang 100 km-200km saja, bandingkan dengan kondisi jalan rusak yang jika di totalkan mencapai 83 persen.

4.7 Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Sukabumi

Variasi ketinggian dan kontur wilayah Kabupaten Sukabumi yang membagi wilayah menjadi dataran tinggi, dataran sedang dan rendah membuat Kabupaten Sukabumi menjadi wilayah penghasil sayur, buah dan padi sekaligus. Tercatat ada beberapa kecamatan yang berada di dataran tinggi dan mayoritas petaninya menanam sayur seperti tomat, sawipetsai dan lain sebagainya, beberapa kecamatan di dataran sedang menanam buah-buahan seperti pepaya, tatu menanam ubi kayusingkong, serta mayoritas daerah dataran rendah membudidayakan padi baik padi sawah maupun padi gogo. Pada beberapa komoditas tanaman pangan, umumnya terjadi kenaikan luas lahan panen dan produksi, kecuali untuk Ubi kayu yang setiap tahunnya mengalami koreksi yang sangat signifikan. Penurunan luas lahan produksi Ubi kayu banyak disebabkan oleh alih fungsi lahan terutama untuk industri dan penanaman kayu produksi. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan pada luasan lahan yang ditanami kayu serta bertambahnya kawasan industri di wilayah basis penghasil Ubi kayu.