Indikator Proporsi Kepemilikan Lahan Pertanian

setara 172 desa saja yang mayoritas keluarganya yang bekerja di bidang pertanian, berada di bawah persentase keluarga pertanian yang 30 persen yaitu sebesar 44,81 persen atau 173 desa. Gambar 16. Peta Proporsi Keluarga Pertanian setiap Desa di Kabupaten Sukabumi Wilayah utara dan sebagian kecil wilayah selatan kecamatan Pelabuhanratu menjadi basis penyumbang jumlah keluarga pertanian dengan persentase yang rendah 30 persen karena pada wilayah-wilayah tersebut, terdapat banyak sekali industri yang banyak menyerap tenaga kerja sehingga terdapat banyak pilihan pekerjaan bagi masyarakat yang akhirnya menggerus jumlah keluarga pertanian yang tadinya menjadi bagian dominan dalam jenis kegiatanpekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat. Keluarga pertanian merupakan salah satu faktor penting dalam upaya mempertahankan kemandirian bidang pangan, sehingga sangat perlu dicermati bagaimana cara untuk mempertahankan jumlah keluarga pertanian agar tidak semakin rendah. Pendapatan petani yang rendah disertai dengan ketidakpastian dalam penghasilan, disinyalir telah menjadi daya dorong menurunnya jumlah keluarga pertanian di banyak wilayah di Indonesia termasuk di Kabupaten Sukabumi. Sistem pertanian di Kabupaten Sukabumi luas lahan garapan petani antara 0,3-1 Ha yang masih berkutat pada pemenuhan kebutuhan sendiri pizen society merupakan kondisi yang perlu untuk segera dilakukan pembenahan. Peningkatan efisiensi dan produktifitas petani mutlak dilakukan agar mendorong pada peningkatan pendapatan petani, yang akhirnya dapat menjaga proporsi jumlah kelaurga pertanian untuk tidak bergeser dan berganti aktifitas. Sukabumi utara dapat terus mengembangkan pertanian yang berbasis hortikultura, dengan sayuran semusim yang secara kelayakan tumbuh sangat ideal untuk dibudidayakan. Budidaya tanaman sayuran semusim di utara sukabumi dapat diajdikan basis produksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan lebih dari 2,5 juta warga Kabupaten Sukabumi serta menjadi salah satu pemasok bagi Bogor dan Jakarta seperti yang sudah terjadi saat ini. Fokus wilayah utara sebagai basis produksi sayuran dan tanaman hortikultura akan semakin meningkatkan angka efisiensi produksi dan meningkatkan pendapatan petani secara langsung sehingga upaya menjaga proporsi keluarga petani akan tetap tejaga. Tanaman palawija, padi, dan tanaman perkebunan merupakan sebuah strategi yang dapat dilakukan di wilayah selatan Sukabumi, selain dari kegiatan ekowisata. Kegiatan pertanian yang khusus pada budidaya padi, palawija dan hasil perkebunan didasari oleh kondisi wilayah selatan yang merupakan dataran sedang hingga pesisir yang memang sangat cocok untuk produksi komoditas padi, palawija dan perkebunan. Hasil produksi pertanian wilayah selatan, selain ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri, dapat juga diodrong menjadi salah satu sektor penunjang ekowisata yang memang menjadi andalan wilayah selatan Sukabumi. Pembagian fokus pengembangan komoditas pertanian antara utara dan selatan, diharapkan dapat semakin meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga pertanian di Kabupaten Sukabumi. peningkatan kesejahteraan dan pendapatan secara langsung diharapkan dapat menjaga proporsi keluarga pertanian yang selalu stabil dan tidak semakin berkurang setiap tahunnya.

6.4 Indikator Pengguna PLN

Keluargarumah tangga pengguna layanan listrik dari Perusahaan Listrik Negara PLN di Kabupaten Sukabumi khususnya sangat dominan, jumlah desa dengan persentase rumah tangga non pengguna PLN 15 persen total rumah tangganya berjumlah sebanyak 382 desa 98,96 persen dan hanya ada satu desa dengan jumlah rumah tangga non pengguna PLN 30persen yaitu Desa Sirnaresmi kecamatan Cisolok, sedangkan sisanya, tiga desa yaitu Desa Tenjolaut Kecamatan Cidadap, desa Ciambar Kecamatan Ciambar, dan Desa Sirnarasa Kecamatan Cikakak memiliki rumah tangga non pengguna PLN antara 15-30 persen. Tingginya rumah tangga non pengguna PLN di desa Sirnaresmi yang jumlahnya diatas 30persen dari total rumah tangga dikarenakan desa Sirnaresmi merupakan desa adat yang menjadi tempat berdomisili masyarakat adat kasepuhan Banten Selatan Abah Anom yang masih secara kuat memegang teguh prinsip tradisionalitas dalam segenap sendi kehidupan bermasyarakatnya, serta memiliki satuan pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang dapat memasok kebutuhan listrik bagi hampir seluruh masyarakat adat.