Tabel 13 Jumlah tenaga kerja per sektor di Kabupaten Sukabumi tahun 2014 Sektor tenaga kerja
N Jiwa Pertanian
272.358 43,49
Industri 59.195
9,45 Perdagangan
135.118 21,57
Jasa-Jasa 46.327
7,4 Lainnya
113.163 18,07
Jumlah 626.161
100 Sumber: Suseda Kabupaten Sukabumi tahun 2014
Berdasarkan tabel 13 pertanian merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja paling besar di Kabupaten Sukabumi hingga mencapai 43,49 persen
atau hampir separuh masyarakat pekerja di Kabupaten Sukabumi bekerja di bidang Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan Kehutanan. Dominasi sektor ini
dimungkinkan karena Kabupaten Sukabumi merupakan Kabupaten dengan luas wilayah terbesar se Jawa-Bali serta memiliki dua buah gunung yaitu gunung
GedePangrango dan gunung HalimunSalak serta garis pantai yang membentang sejauh 117 km.
4.5 Gambaran Sosial Ekonomi Kabupaten Sukabumi
Luas wilayah Kabupaten Sukabumi yang sangat luas dengan hamparan pegunungan, perbukitan dan areal dataran yang terhampar sampai ke pantai, tidak
lantas menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai wilayah yang aktifitas ekonominya didominasi oleh sektor padat karyapertanian. Berdasarkan pada data
BPS per tahun 2014, sektor Jasa merupakan sektor yang paling besar menyumbang PDRB bagi Kabupaten Sukabumi dengan 25,78 persen diikuti oleh
sektor pertanian sebesar 23,36 persen dan sektor perdagangan sebesar 20,3 persen.
Tabel 14 PDRB Kabupaten Sukabumi per sektor tahun 2014 Uraian
Jumlah juta rupiah Persen
Pertanian 9.567.218,94
23,36 Industri
6.147.827,80 15
Perdagangan 8.315.589,27
20,3 Jasa-jasa
10.558.605,82 25,78
Pertambangan 3.310.324,96
8,1 Lainnya
3.058.084,82 7,4
Jumlah 40.957.651,49
100 Sumber: Suseda Kabupaten Sukabumi tahun 2014
Pertumbuhan industri pengolahan, pariwisata dan jasa angkutan di Kabupaten Sukabumi yang terlihat dalam tabel 14, menjadikan sektor Jasa serta
pertambangan menjadi salah satu sektor penyumbang PDRB terbesar. Sektor jasa secara pasti menggeser sektor pertanian dalam menyumbangkan sumbangsih pada
PDRB, sehingga sektor pertanian di Kabupaten Sukabumi hanya menempati peringkat dua sebagai penyumbang PDRB terbesar bagi Sukabumi. Walaupun
sektor pertanian sudah tidak lagi menjadi sektor penyumbang PDRB terbesar, tapi masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dibandingkan sektor lainnya.
Secara tradisional, pewilayahan Kabupaten Sukabumi dikenal dengan pembagian Utara-Selatan, dengan batas wilayah utara dan selatan dimulai dari
batas Cikidang-Cikembar-Kebonpedes ke arah utara disebut sebagai wilayah utara, dan sisanya merupakan wilayah selatan. Terdapat 22 kecamatan di wilayah
utara dan 25 kecamatan di wilayah selatan dengan proporsi rumahtangga yang lebih banyak berada di wilayah utara 372.667 RT dan wilayah selatan dengan
343.098 rumahtangga. Terpusatnya sebaran penduduk Kabupaten Sukabumi yang lebih banyak di wilayah utara, mendorong terjadinya pemusatan pertumbuhan
ekonomi serta ketersediaan fasilitas umum baik bidang ekonomi, kesehatan maupun pendidikan. Untuk wilayah utara, Rumah Sakit RS yang tersedia
berjumlah lima RS yang terdiri dari satu RSUD Rumah Sakit Umum Daerah dan empat RS Swasta, ditambah dengan Rumah Sakit yang berada di wilayah kantung
enclaveKota Sukabumi sebanyak tujuh RS, sehingga jumlah Rumah Sakit yang dapat diakses oleh mayarakat wilayah utara Sukabumi adalah sebanyak 12 Rumah
Sakit. Hal ini berbeda jauh dengan wilayah selatan yang notabene wilayah yang lebih luas, hanya memiliki tiga Rumah Sakit yang tersebar di Pelabuhanratu,
Jampangkulon dan Sagaranten.
Sebaran fasilitas pendidikan khusus untuk program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun wajar dikdas 9 tahun secara proporsional sudah
cukup merata hampir setiap desa memiliki minimal satu SD dan satu SMP, hanya saja, untuk jenjang SLTASederajat hingga Perguruan Tinggi, ketimpangan
utara-selatan kembali terlihat jelas dimana sebaran keberadaan lembaga pendidikan diatas SLTASederajat lebih banyak di utara dibandingkan wilayah
selatan data Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Jumlah penduduk wilayah selatan yang tingkat kepadatan penduduknya rendah turut andil mendoronng
kecilnya jumlah lembaga perndidikan tingkat SLTASederajat keatas di wilayah selatan, sehingga hanya beberapa desa saja yang memiliki fasilitas pendidikan
jenjang SLTASederajat.
Pertumbuhan ekonomi wilayah utara relatif lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah selatan, hal ini salah satunya dikarenakan
oleh topografi wilayah utara yang relatif tidak terlalu berbukit serta merupakan jalur lintas Bogor-Cianjur selain karena wilayah utara juga potensial dalam
menghasilkan Tenaga kerja bagi kebutuhan industri. Perkembangan Industri di wilayah utara Sukabumi tergolong sangat tinggi, hingga tahun 2014 tercatat ada
sembilan PMA Penanaman Modal Asing yang bergerak di Industri terutama industri garment dan industri pengolahan makananpengemasan air. Mayoritas
PMA yang totalnya berjumlah 14 berada di wilayah utara dari Kabupaten Sukabumi.
Menumpuknya industri di wilayah utara, ternyata tidak berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tercatat 58 persen Rumah Tangga PRA
KS di Kabupaten Sukabumi merupakan penduduk wilayah utara dan hanya 42 persen yang merupakan Rumah tangga wilayah selatan. Total jumlah
rumahtangga PRA KS di Kabupaten Sukabumi per tahun 2014 adalah sebesar 235.161 KK yang artinya 32,9 persen rumah tangga di Kabupaten sukabumi
tergolong dalam keluarga Pra Sejahtera. Hal ini diperparah dengan angka pengangguran yang sangat tinggi yaitu 15,82 persen dari angkatan kerja ditambah
pula dengan 13,69 persen dari angkatan kerja adalah buruh tidak tetap atau buruh tidak dibayar.