Manfaat Penelitian Indeks Perkembangan Dan Kemandirian Desa Di Kabupaten Sukabumi: Tantangan Pembangunan Wilayah Perdesaan
2 DAFTAR PUSTAKA 2.1 Konsep Perdesaan
Banyak definisi tentang desa yang telah dikemukan oleh para ahli.Hal ini dimaknai bahwa desa bukan hanya sekedar sebuah entitas unit administratif atau
sebagai pemukiman penduduk. Desa juga sebagai basis suatu sumber daya ekonomi, basis komunitas yang mempunyai keberagaman nilai-nilai lokal dan
ikatan-ikatan sosial, maupun basis kepemerintahan yang mengatur dan mengurus sumber daya dan komunitas tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa desa adalah 1 kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri dikepalai oleh seorang kepala desa, 2 kelompok rumah di luar kota yang merupakan kesatuan, 3 udik atau dusun dalam arti daerah
pelaman sebagai lawan kota, 4 tanah; tempat; daerah. Selanjutnya menurut Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang dimaksud
dengan desa adalah: “kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.” Pengertian
desa dalam
perspektif demografi,
Yunus 2005
mengklasifikasikan menjadi beberapa kelas.Berikut klasifikasi desa-kota berdasarkan jumlah penduduk disajikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Desa Kota Berdasarkan Jumlah Penduduk
No. Klasifikasi Desa Kota
Istilah lain Ukuran jumlah penduduk
jiwa 1
Hamlet Dusun
16 ≤150
2 Village
Desa 150
≤1.000
3 Town
Kota sangat kecil 1000
≤2.500
4 Small city
Kota kecil 2500
≤25.000
5
Medium sized city Kota menengah
25.000 ≤100.000
6
Large city Kota besar
100.000 ≤800.000
7 Metropolis
Metropolitan 800.000
≤8.000.000
8 Megapolis
Megapolitan 8.000.000
≤25.000.000
9 ecumenopolis
Ekumenopolis Mega
Urban 25.000.000
Sumber: Yunus 2005 dalam Muta”ali Definisi yang umum secara formal tentang desa adalah seperti yang
dikeluarkan oleh beberapa institusi pemerintahan, misalnya menurut Badan Pusat Statistik BPS. BPS memberi definisi desa sebagai berikut:
“Desa adalah satuan wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat, termasuk didalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dan langsung di bawah camat, serta berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam
ikatan negara kesatuan Republik Indonesia. Ciri utama desa adalah kepala
desanya dipilih oleh masyarakat setempat”.Selanjutnya, kelurahan adalah
satuan wilayah yang diempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat, dan berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. Ciri utama kelurahan adalah kepala kelurahan lurah sebagai pegawai negeri yang tidak dipilih oleh
masyarakat setempat atau rakyat”.
2.2 Teori Perkembangan Desa 2.2.1 Konsep Wilayah
Terminologi wilayah region hingga kini belum ada kesepakatan diantara para pakar ekonomi, pembangunan, geografi maupun bidang lainnya Richardson,
1975; Alkadri 2002. Sebagian ahli mendefinisikan wilayah merujuk pada tipe- tipe, fungsi wilayah atau kawasan dan korelasi unsur-unsur fisik dan non fisik
dalam pembentukan suatu wilayah. Namun demikian, secara umum definisi wilayah dapat diartikan sebagai suatu unit geografis yang membentuk suatu
kesatuan, Pengertian unit geografis merujuk pada ruang spatial yang mengandung aspek fisik dan non fisik, seperti ekonomi, sosial, budaya, politik,
lingkungan, biologi dan pendidikan. Dalam konteks pembangunan, penerapan ilmu kewilayahan berpijak pada empat pilar, yaitu: 1 sumber daya alam, 2
lokasi, 3 ekonomi dan 4 sosial-budaya socio-culture.