BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hutan sebagai sistem yang dinamis memiliki peranan yang sangat besar terhadap terjadinya perubahan lingkungan. Biomassa sebagai salah satu
komponen yang terdapat dalam sistem dinamis hutan memiliki peranan penting dalam pengelolaan ekosistem hutan. Di negara-negara maju biomassa tegakan
antara lain digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi kegiatan pengelolaan hutan lestari, karena jumlah stok biomassa tergantung pada terganggu atau
tidaknya hutan, ada atau tidaknya permudaan alam, dan peruntukan hutan IPCC 1995.
Informasi keadaan hutan diketahui melalui monitoring yang selalu dilakukan pada luasan hutan tertentu dimana monitoring yang dilakukan tidaklah
mudah, monitoring dilakukan untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada komponen hutan seperti volume batang dan biomassa dimana keduanya
berhubungan dan bersifat esensial serta kompleks Kumar 2009. Di masa lalu informasi mengenai biomassa didapatkan secara manual
melalui ground survey survey lapangan, tetapi saat ini ketika informasi mengenai komponen hutan beserta perubahannya semakin banyak dibutuhkan
maka pengambilan informasi dengan ground survey dianggap kurang efisien untuk dilakukan pada daerah pengelolaan yang relatif luas. Pengambilan
informasi skala besar dan pada daerah pengelolaan hutan yang relatif luas dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh telah dilakukan dan menunjang
kebutuhan informasi yang berkembang dari waktu ke waktu. Teknologi penginderaan jauh telah digunakan di banyak bidang seperti
identifikasi tutupan lahan, pemetaan, pembagian wilayah dan tipe hutan, serta pendugaan parameter tegakan hutan. Saat ini biomassa sebagai parameter yang
penting dalam mengukur perubahan struktur hutan dapat diduga dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh Schreuder et al. 1997 dalam Husch
et al. 2003. Banyak studi telah memberikan pendekatan yang berguna untuk
mengestimasi biomassa, salah satu diantaranya adalah penggunaan informasi dijital pada data SAR Synthetic Aperture Radar.
Dalam perkembangan teknologi penginderaan jauh banyak dilakukan penelitian terhadap data SAR dalam mengestimasi biomassa. Sensitifitas SAR
terhadap struktur tegakan hutan serta hubungan antara backscatter pada radar dengan biomassa dan parameter tegakan yang lain telah banyak diteliti di berbagai
daerah tropis maupun subtropis. Diprediksikan, dengan pengembangan- pengembangan yang terus dilakukan pada data SAR memungkinkan pendugaan
biomassa akan memiliki keterwakilan yang lebih baik Sarker dan Nichol 2010. Teknologi
penginderaan jauh
merupakan teknologi
yang dapat
dikembangkan dari waktu ke waktu dalam mempermudah pendugaan biomassa, walaupun demikian keberadaan teknologi ini tidak dapat berdiri sendiri,
pendekatan-pendekatan alometrik yang telah dikembangkan sebelumnya kemudian mendukung efektifitas penggunaan teknologi penginderaan jauh dalam
melakukan pendugaan biomassa Brown et al. 1989. Hutan tanaman Jati merupakan salah satu pemanfaatan kawasan hutan yang
produknya memiliki sumbangsih dalam memajukan perekonomian negara. Selain fungsi ekonomi, Hutan tanaman Jati memiliki peran penting dalam menjaga
kestabilan iklim mikro didaerah setempat dan sekaligus memiliki fungsi penyimpanan karbon. Berkaitan dengan upaya pencegahan pemanasan global
maka dilakukan studi mengenai kandungan karbon pada tegakan di hutan tropis salah satunya adalah hutan tanaman Jati.
Untuk mengetahui kandungan karbon pada suatu tegakan Jati, dilakukan dengan menggunakan pendekatan biomassa, dimana pendekatan biomassa
merupakan ukuran yang paling sering digunakan untuk menggambarkan dan mempelajari pertumbuhan tanaman.
1.2 Tujuan Penelitian