Berdasarkan nilai RMSE dan koefisien determinasi disesuaikan pada model- model yang telah dibuat dapat dikatakan bahwa pendugaan biomassa dengan
mengguanakan backscatter HV akan menghasilkan nilai pendugaan yang lebih baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai statistik pada model dugaan biomassa di
atas permukaan yang telah dibuat, dimana backscatter HV menunjukan hubungan yang lebih baik dibandingkan hubungan biomassa dengan backscatter HH.
Seluruh model pendugaan dengan menggunakan backscatter HV sebagai variabel bebas menunjukkan pola hubungan yang lebih baik jika dibandingkan
dengan hubungan biomassa dengan backscatter HH, hal ini dikarenakan polarisasi HV memiliki sensitifitas lebih baik terhadap komponen penyusun biomassa yaitu
batang dan tutupan tajuk.
5.3.4 Verifikasi Model
Verifikasi model dilakukan untuk mengetahui apakah nilai dugaan biomassa yang dihasilkan oleh model terpilih tidak berbeda dengan nilai biomassa di
lapangan. Hasil verifikasi model dengan menggunakan analisis uji T berpasangan disajikan pada Tabel 10 dan Tabel 11. Apabila T
hit
T
tabel
maka tolak Ho atau nilai signifikasnsi 0,05. Apabila T
hit
T
tabel
maka terima Ho atau nilai signifikansi 0,05.
Dimana Hipotesis uji yang diberlakukan adalah sebagai berikut : H
: µ
1
- µ
2
= 0 Biomassa aktual = biomassa model H
1
: µ
1
- µ
2
≠ 0 Biomassa aktual ≠ biomassa model Berdasarkan hasil uji T berpasangan yang dilakukan pada model pendugaan
dengan variabel bebas backscatter ALOS PALSAR resolusi 50 m, terdapat 4 empat model terbaik yang dapat digunakan dalam menduga biomassa, dua
model pertama merupakan model pendugaan biomassa berdasarkan backscatter ALOS PALSAR 50 m yang dihasilkan dari regresi biomassa Hendri dengan
backscatter HH maupun HV. Sedangkan dua model yang lain merupakan model pendugaan biomassa berdasarkan backscatter ALOS PALSAR 12,5 m yang
dihasilkan dari regresi biomassa alometrik Hendri dengan backscatter HH maupun HV.
Pada Tabel 11 dapat dilihat bahwa model 1 sampai dengan model 4 memiliki nilai T hitung berturut-turut sebesar 0.182, dan 0.444, nilai ini lebih kecil
dari T tabel 2.056 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa nilai pendugaan biomassa tidak berbeda nyata dengan nilai
biomassa aktual di lapangan. Lampiran 5 menyajikan hasil perhitungan dengan menggunakan model hubungan terpilih pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m.
Tabel 11 Hasil verifikasi model pendugaan biomassa pada citra ALOS PALSAR resolusi 50 m
No. Model Terpilih
R
2 adj
RMSE T hit
T tabel sig.
Alometrik Hendri – Backscatter
1 Y = 318,289 + 10.030×BS_HH
60,7 38,25
0,182 2,056
0,857 2
Y = Exp 9,291 + 0.38×BS_HV 79,4
27.70 0,444
2,056 0,661
Y = Biomassa, BS = Backscatter citra ALOS PALSAR
Model pendugaan biomassa di atas permukaan dengan menggunakan polarisasi HH Lampiran 5 pada citra ALOS PALSAR 50 m menunjukkan hasil
yang tidak berbeda jauh dengan hasil pendugaan biomassa dengan polarisasi HV. Sehingga baik pada model pendugaan biomassa yang dihasilkan dari hubungan
biomassa alometrik Hendri dengan backscatter HH citra ALOS PALSAR 50 m maupun model pendugaan biomassa yang dihasilkan dari hubungan biomassa
alometrik Hendri dengan backscatter HV citra ALOS PALSAR 50 m dapat digunakan dalam pendugaan biomassa di atas permukaan.
Hasil verifikasi model hubungan biomassa alometrik Hendri dan backscatter citra ALOS PALSAR 12,5 m disajikan pada
Tabel 12. Nilai T hitung pada model 3 dan model 4 sebesar 0.647 dan 0.745 menunjukkan bahwa T hitung setiap model bernilai lebih kecil dari T tabel
2.056 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa nilai pendugaan biomassa tidak berbeda nyata dengan nilai biomassa aktual di
lapangan baik pada model hubungan biomassa model alometrik Hendri dengan backscatter HH, maupun model hubungan biomassa alometrik Hendri dengan
backscatter HV. Tabel 12 Hasil verifikasi model pendugaan biomassa pada citra ALOS PALSAR
resolusi 12,5 m
No. Model Terpilih
R
2 adj
RMSE T hit
T tabel sig.
Alometrik Hendri – Backscatter
1 Y = Exp6.676 + 0.274×BS_HH
125
62.20 37.28
0.647 2,056
0.523 2
Y = Exp8.811 + 0.302×BS_HV
125
71.70 32.43
0.745 2,056
0.463
Y = Biomassa, BS = Backscatter citra ALOS PALSAR