Hasil Pengolahan Data Citra
                                                                                Gambar 11 Perbandingan nilai biomassa alometrik Hendri dan biomassa BEF. Besarnya nilai pendugaan dengan menggunakan BEF dipengaruhi beberapa
faktor, diantaranya adalah BEF yang digunakan untuk menghitung biomassa tidak dihasilkan  dari  data  pada  daerah  penelitian.  Nilai  BEF  pada  tegakan  jati  ini
dikembangkan oleh Kraenzel et al. 2003 berdasarkan data perhitungan biomassa tegakan jati secara destruktif di daerah Panama. Selain itu penghitungan BEF ini
dikonsentrasikan pada pohon jati berusia 0 - 20 tahun KU I - KU II, sedangkan pada  daerah  penelitian  pohon  jati  yang  diambil  sebagai  sampel  pengukuran
memiliki umur yang bervariasi. Penggunaan  koefisien  BEF  dalam  pembuatan  model  dimaksudkan  untuk
menghasilkan model pendugaan yang bersifat general sehingga model pendugaan diharapkan  dapat  digunakan  untuk  menduga  biomassa  jati  di  daerah  manapun.
Tetapi  karena  koefisien  BEF  yang  digunakan  untuk  menghitung  biomassa dihasilkan dari data yang tidak mewakili kondisi tegakan jati di KPH Kebonharjo
sehingga  pada  penelitian  ini  penggunaan  koefisien  BEF  tidak  disarankan.  Hasil pembuatan  model  pendugaan  dengan  koefisien  BEF  tetap  dilampirkan.
Berdasarkan  analisis  terhadap  nilai  pendugaan  biomassa  dengan  menggunakan BEF  maka  pembuatan  model  pendugaan  biomassa  dikonsentrasikan  pada
hubungan biomassa alometrik Hendri dengan backscatter citra ALOS PALSAR.
                