3.3.4.2 Ekstraksi Nilai Dijital pada Citra ALOS PALSAR
Dengan menggunakan ekstensi square buffer pada ArcView 3.3 dibuat buffer pada titik pengamatan dilapangan dengan ukuran buffer 5 piksel × 5 piksel
atau setara dengan 250 m × 250 m yang ditentukan berdasarkan pertimbangan error GPS dan pergeseran citra. Square buffer yang dihasilkan kemudian
digunakan sebagai AOI Area of Interest sehingga didapat nilai dijital rata-rata pada buffer titik pengamatan. Nilai dijital yang dihasilkan kemudian di konversi
menjadi nilai hamburan balik backscatter dengan menggunakan formulasi sebagai berikut Shimada et al. 2009 :
Dimana : BS = Backscatter dB
dN = Nilai dijital degree CF = Calibration factor dari Citra ALOS PALSAR peliputan tahun 2009 sebesar
-83 JAXA Publication
3.3.4.3 Penyusunan dan Pemilihan Model
Penyusunan model hubungan antara biomassa di atas permukaan tanah dengan nilai backscatter pada citra ALOS PALSAR menggunakan beberapa
model matematika sebagai berikut : Tabel 5 Model yang digunakan untuk pendugaan biomassa
Jenis Model Bentuk Model
Model linier Y = a + bX
Y = a+1bX Model eksponensial
Y = Expa + bX Y = ab
X
Inverse polynomial Y = Xa+bX
Schumacher Y = aExpbX
Keterangan : Y = Biomassa; X = Backscatter ALOS PALSAR
Pemilihan model dilakukan dengan memperhatikan koefisien determinasi terkoreksi R
2 adj
dan Root Mean Square Error RMSE yang dihasilkan oleh masing-masing persamaan. Koefisien determinasi terkoreksi adalah koefisien
determinasi yang telah terkoreksi dari derajat bebas sisa dan derajat bebas totalnya. Dimana koefisien determinasi terkoreksi dihitung menggunakan
formulasi sebagai berikut:
Dimana : JKS = Jumlah kuadrat sisa
JKT = Jumlah kuadrat total n - p = Derajat bebas sisa
n - 1 = Derajat bebas total Sedangkan akar kuadrat eror dihitung berdasarkan formula :
MSE = RMSE =
Dimana : MSE = Kuadrat tengah sisa
RMSE = Akar kuadrat tengah sisa yi = Biomassa ke-i
= Rata-rata biomassa ke-i n = Jumlah plot sampel
p = Jumlah parameter yang digunakan
3.3.4.4 Verifikasi Model
Verifikasi model dilakukan dengan membandingkan antara hasil kandungan biomassa di atas permukaan tanah dengan menggunakan model terpilih dan hasil
pengukuran di lapangan menggunakan persamaan alometrik yang diasumsikan sebagai biomassa aktual. Verifikasi model dilakukan dengan cara mengambil
piksel secara purposive pada cira sebanyak 26 plot kemudian dilakukan pengukuran di lapangan sesuai dengan prosedur yang dilakukan pada penyusunan
model. Untuk membandingkan hasil pendugaan biomassa pada model terbaik yang
dihasilkan dalam penelitian ini dengan hasil pengukuran biomassa di lapangan menggunakan alometrik digunakan uji t-student berpasangan Mattjik
Sumertajaya 2000.
Dengan menggunakan hipotesis uji sebagai berikut : H
: µ
1
- µ
2
= 0 Biomassa aktual = biomassa model H
1
: µ
1
- µ
2
≠ 0 Biomassa aktual ≠ biomassa model Model yang dianggap mewakili data dan layak digunakan didasarkan pada
t
hitung
dengan kriteria apabila t
hitung
t
α2
pada taraf nyata 5 atau nilai signifikansi 0,05 taraf nyata 5, maka model pendugaannya layak digunakan dan
sebaliknya jika t
hitung
t
α2
atau nilai signifikansi 0,05 taraf nyata 5, maka model penduganya kurang layak digunakan.
3.3.5 Pembuatan Citra Pendugaan Biomassa dan Peta Kelas Biomassa