Metode Konsep Willingness to Pay

21 perubahan yang akan terjadi jika terdapat keinginan masyarakat untuk membayar. 2. Memperoleh Nilai Penawaran Terhadap WTP Setelah kuesioner dibuat, maka tahap selanjutnya adalah memperoleh nilai penawaran terhadap WTP. Tahapan ini dapat dilakukan melalui berbagai macam teknik wawancara mengenai besarnya maksimum WTP yang bersedia dibayarkan. Kemungkinan terjadinya bias saat melakukan teknik-teknik wawancara tersebut bisa saja terjadi. 3. Menghitung Dugaan Nilai Rata-rata WTP Dugaan nilai rata-rata WTP dapat dihitung setelah mendapatkan nilai penawaran. Bila rentang nilai penawaran tidak terlalu jauh, maka dapat dilakukan perhitungan nilai tengah. Nilai tengah penawaran tidak dipengaruhi oleh rentang yang cukup besar dan biasanya selalu lebih kecil daripada nilai rata-rata. Jika perhitungan nilai penawaran menggunakan nilai rata-rata, maka nilai yang diperoleh akan lebih tinggi dari yang sebenarnya. 4. Menduga Kurva Permintaan WTP Kurva permintaan WTP diperkirakan menggunakan fungsi WTP terdiri dari jumlah responden yang bersedia dibayarkan oleh responden. 5. Menjumlahkan Data Penjumlahan data adalah proses dimana nilai tengah penawaran dikonversikan terhadap total populasi yang dimaksud. 6. Mengevaluasi Pengggunaan CVM Evaluasi penggunaan CVM berfungsi untuk menilai sejauh mana CVM telah berhasil diterapkan. Penilaian dilakukan dengan cara melihat tingkat keandalan fungsi WTP dengan melihat nilaiAdjustedR-squares dari model regresi berganda WTP penambang PETI.

3.1.2 Model Regresi Linier Berganda

22 Model regresi yang terdiri lebih dari satu variabel bebas disebut model regresi berganda. Terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada regresi berganda. Metode analisis berganda merupakan metode analisis yang didasarkan pada metode Ordinary Least Square OLS. Asumsi utama yang mendasari model regresi berganda dengan metode OLS adalah sebagai berikut Firdaus 2004 : 1. Nilai yang diharapkan bersyarat Conditional Expected Value dari tergantung pada tertentu adalah nol. 2. Tidak ada korelasi berurutan atau tidak ada korelasi artinya dengan tertentu simpangan setiap Y yang manapun dari nilai rata-ratanya tidak menunjukkan adanya korelasi, baik secara positif atau negatif. 3. Varians bersyarat dari € adalah konstan. Asumsi ini dikenal dengan nama asumsi homoskedastisitas. 4. Variabel bebas adalah nonstokastik yaitu tetap dalam penyampelan berulang jika stokastik maka didistribusikan secara independent dari gangguan €. 5. Tidak ada multikolinieritas antara variabel penjelas satu dengan yang lainnya. 6. € didistribusikan secara normal dengan rata-rata dan varians yang diberikan oleh asumsi 1 dan 2. Apabila semua asumsi yang mendasari model tersebut terpenuhi maka suatu fungsi regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan pendugaan dengan metode OLS dari koefisien regresi adalah penduga tak bias linier terbaik best linier unbiased estimator atau BLUE, sebaliknya jika ada asumsi dalam model regresi yang tidak terpenuhi oleh fungsi regresi yang diperoleh maka kebenaran pendugaan model tersebut atau pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan dapat diragukan. Penyimpangan 2, 3, dan 5 memiliki pengaruh yang serius sedangkan asumsi 1, 4, dan 6 tidak memiliki pengaruh yang serius.

3.2 Kerangka Operasional

Pencemaran sungai merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan saat ini. Salah satunya Sungai Kampar yang terdapat di Riau yang tercemar akibat kegiatan penambangan emas ilegal yang dilakukan di sepanjang sungai.Aktivitas