Langkah-langkah Konsep Willingness to Pay

22 Model regresi yang terdiri lebih dari satu variabel bebas disebut model regresi berganda. Terdapat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada regresi berganda. Metode analisis berganda merupakan metode analisis yang didasarkan pada metode Ordinary Least Square OLS. Asumsi utama yang mendasari model regresi berganda dengan metode OLS adalah sebagai berikut Firdaus 2004 : 1. Nilai yang diharapkan bersyarat Conditional Expected Value dari tergantung pada tertentu adalah nol. 2. Tidak ada korelasi berurutan atau tidak ada korelasi artinya dengan tertentu simpangan setiap Y yang manapun dari nilai rata-ratanya tidak menunjukkan adanya korelasi, baik secara positif atau negatif. 3. Varians bersyarat dari € adalah konstan. Asumsi ini dikenal dengan nama asumsi homoskedastisitas. 4. Variabel bebas adalah nonstokastik yaitu tetap dalam penyampelan berulang jika stokastik maka didistribusikan secara independent dari gangguan €. 5. Tidak ada multikolinieritas antara variabel penjelas satu dengan yang lainnya. 6. € didistribusikan secara normal dengan rata-rata dan varians yang diberikan oleh asumsi 1 dan 2. Apabila semua asumsi yang mendasari model tersebut terpenuhi maka suatu fungsi regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan pendugaan dengan metode OLS dari koefisien regresi adalah penduga tak bias linier terbaik best linier unbiased estimator atau BLUE, sebaliknya jika ada asumsi dalam model regresi yang tidak terpenuhi oleh fungsi regresi yang diperoleh maka kebenaran pendugaan model tersebut atau pengujian hipotesis untuk pengambilan keputusan dapat diragukan. Penyimpangan 2, 3, dan 5 memiliki pengaruh yang serius sedangkan asumsi 1, 4, dan 6 tidak memiliki pengaruh yang serius.

3.2 Kerangka Operasional

Pencemaran sungai merupakan suatu masalah yang harus diperhatikan saat ini. Salah satunya Sungai Kampar yang terdapat di Riau yang tercemar akibat kegiatan penambangan emas ilegal yang dilakukan di sepanjang sungai.Aktivitas 23 penambangan emas di sepanjang Sungai Kampar telah menimbulkan eksternalitas negatif bagi masyarakat maupun lingkungan di sekitar sungai tersebut. Masyarakat merasakan berbagai perubahan dan gangguan akibat kegiatan penambangan antara lain tercemarnya Sungai Kampar yang menjadi sumber kegiatan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari serta lumpuhnya mata pencarian nelayan di Kabupaten Kampar. Selain itu, penambangan tersebut juga menyebabkan semakin dangkalnya dasar sungai dan terjadi abrasi di bibir sungai karena matinya pepohonan. Saat ini Sungai Kampar mengalami sedimentasi yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2001 kedalaman sungai Kampar, khususnya Kampar kiri rata-rata 7-10 meter dengan lebar 80-100 m, namun pada tahun 2011 sungai tersebut mengalami pendangkalan yang signifikan. Saat ini kedalaman Sungai Kampar Kiri diperkirakan hanya mencapai 6-8 meter. Masyarakat juga kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan terancam mengalami berbagai penyakit seperti gatal-gatal, sakit perut, mual. Secara resmi kegiatan pertambangan emas yang dikelola masyarakat tidak diizinkan oleh pemerintah, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten. Pengendalian dan pemulihan Sungai Kampar sebagai akibat penambangan emas ilegal atau tanpa izin diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Kampar harus mengambil tindakan tegas terhadap pihak PETI. Pencemaran Sungai Kampar dapat mempengaruhi secara langsung masyarakat yang tinggal disekitar aliran sungai sehingga menimbulkan kerugian terhadap masyarakat, seperti : gangguan kesehatan, kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih, penurunan pendapatan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Oleh karena itu perlu dikaji gambaran umum kegiatan PETI di Sungai Kampar yang akan dianalisis secara deskriptif, eksternalitas negatif yang dirasakan masyarakat sekitar Sungai Kampar yang akan dianalisis secara deskriptif, dan besarnya nilai kesediaan PETI membayar untuk penanggulangan pencemaran Sungai Kampar yang akan dianalisis menggunakan WTP dengan pendekatan CVM dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP penambang PETI.Berkenaan dengan pemahaman dan fenomena yang dipaparkan diatas, model kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut: