Pertambangan Emas Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

12 meningkatkan kekeruhan dan nutrient yang dapat memacu terjadinya pengayaan eutrofikasi perairan. 2. Polutan toksik, yaitu polutan yang bukan alami dikenal dengan istilah xenobiotik polutan artificial yaitu polutan yang diproduksi oleh manusia, diantaranya bahan-bahan kimia yang bersifat stabil dan tidak mudah mengalami degradasi seperti merkuri, logam, asam, dan senyawa organik dari kegiatan industri, domestik, pertanian. Subanri 2008 menyatakan penggunaan merkuri dan sianida serta pembuangan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pencemaran air sungai dari hulu hingga hilir. Jika limbah tambang dibuang ke sungai maka potensi dampak yang ditimbulkan adalah: 1. Pendangkalan sungai karena pasir sisa penambangan dibuang di badan sungai 2. Perubahan alur sungai serta tertutupnya aliran sungai 3. Banjir di sekitar lokasi buangan ketika musim hujan 4. Kekeruhan di aliran sungai terutama daerah hilir 5. Menurunnya kualitas air karena kandungan senyawa berbahaya yang digunakan pada proses penambangan yang terbawa oleh aliran sungai.

2.4 Pencemaran Air

Air merupakan sumberdaya alam yang sangat penting untuk keberlangsungan dan pemenuhan kebutuhan hidup manusia bahkan semua makhluk hidup. Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya air harus dilakukan dengan bijaksana dengan memperhitungkan kebutuhan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Dalam pasal 5 UU No.7 tahun 2004 tentang sumberdaya air dinyatakan, “negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupan yang sehat, bersih dan produktif”. Menurut Manik 2003, pencemaran air didefenisikan sebagai kondisi berkurangnya nilai guna sebuah perairan yang diakibatkan oleh masuknya bahan ke perairan dalam tingkat yang tak mampu dinetralisasi oleh alam. Bahan pencemar yang masuk ke dalam suatu perairan biasanya berupa limbah suatu aktivitas. Menurut sumbernya, limbah sebagai bahan pencemar air dibedakan 13 menjadi limbah domestik, limbah industri, limbah laboratorium dan rumah sakit, limbah pertanian dan peternakan serta limbah pariwisata. Menurut bentuknya, limbah dibedakan menjadi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas serta campuran dari limbah tersebut. Menurut jenis susunan kimia, limbah dibedakan menjadi limbah organik dan anorganik, sedangkan menurut dampaknya terhadap lingkungan dibedakan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun serta limbah tidak berbahaya atau beracun. Pencemaran air menurut surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor: KEP-02MENKLH11988 Tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah masuknya makhluk hidup,zat energi, atau komponen lain kedalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya pasal 1. Menurut Wardhana 2004, air tercemar apabila telah menyimpang dari keadaaan normalnya yaitu tergantung pada faktor penentu, seperti kegunaan ait itu sendiri dan asal sumber air. Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan yang dapat diamati melalui : 1. Adanya perubahan suhu air 2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen 3. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air 4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut 5. Adanya mikroorganisme 6. Meningkatkan radioaktivitas air lingkungan. Dewasa ini perkembangan sektor industri dan transportasi semakin meningkat, seperti industri minyak dan gas bumi, pertanian, industri kimia, industri logam dasar industri jasa dan jenis aktivitas manusia lainnya, yang menyebabkan semakin meningkat pula tingkat pencemaran pada perairan, udara, dan tanah. Upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran oleh akibat kegiatan industri tersebut maka ditetapkan baku mutu lingkungan termasuk baku mutu air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambient, baku mutu udara emisi, dan sebagainya. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.20 tahun 1990 tentang 14 Pengendalian Pencemaran Air pada Pasal 1 Peraturan Pemerintah ini yang