Sumberdaya Alam Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

9 2. Producer to consumer externality: terjadi jika aktivitas suatu produsen mengakibatkan perubahanpergeseran fungsi utilitas rumah tangga konsumen. Contoh: pencemaran air sungai. 3. Consumer to consumer externality: terjadi jika aktivitas seseorang atau sekelompok konsumen mempengaruhi fungsi utilitas konsumen lain. Contoh: asap rokok. 4. Consumer to producer externality: terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu fungsi produksi suatu atau sekelompok produsen. Contoh: pembuangan limbah rumah tangga ke aliran sungai dapat mengganggu nelayan. SelanjutnyaYohana 2010 menyatakan eksternalitas dan ketidakefisienan alokasi sumberdaya dapat disebabkan oleh faktor barang publik, ketidaksempurnaan pasar dankegagalan pemerintah. Barang publik public goods adalah barang yang apabiladikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Masalah dalam barang publik timbul karena produsen tidakdapat meminta konsumen untuk membayar atas konsumsi barang tersebut.Berdasarkan ciri-cirinya, barang publik memiliki dua sifat dominan yaitunon-rivalry tidak ada persaingan atau non-excludable tidak ada larangan. Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan di dalamsuatu tukar-menukar hak-hak kepemilikan property rights mampumempengaruhi hasil yang terjadi outcome. Hal ini bisa terjadi pada pasar yangtidak sempuna imperfect markets seperti pada kasus monopoli penjual tunggal. Eksternalitas tidak hanya diakibatkan oleh kegagalan pasar tetapijuga karena kegagalan pemerintah government failure. Kegagalan pasarhanyalah salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun tangan dalamperekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal Mangkusubroto 1999dalam Wijayanti 2011. Menurut Yohana 2010 kegagalan pemerintah disebabkan oleh empat hal, yaitu: 1. informasi yang terbatas 2. pengawasan yang terbatas atas reaksi pihak swasta 3. pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat 10 4. hambatan dalam proses politik. Sering terjadi kebijakan yang akan dilaksanakan oleh eksekutif terhambat oleh proses pengambilan keputusan karena harus disetujui dahulu oleh pihak legislatif.

2.3 Pertambangan Emas

Pertambangan merupakan salah satu pemanfataan sumberdaya alam yang termasuk ke dalam kelompok stok, dimana sumberdaya ini dianggap memiliki cadangan yang terbatas sehingga eksploitasi terhadap sumberdaya tersebut akan menghabiskan cadangan sumberdaya. Pemanfaatan sumberdaya yang tidak efisien akan mengurangi persediaan di masa datang. Sumberdaya ini disebut sebagai sumberdaya tidak dapat diperbaharui non-renewable atau terhabiskan exhaustible Fauzi2006. Di dalam Pasal 1 UU Minerba No.4 Tahun 2009, pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Menurut Ngadiran et al.2002, emas merupakan salah satu bahan tambang yang menjadi prioritas sebagai sumber pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, namun dalam pelaksanaannya penambangan skala kecil terdapat beberapa persoalan dalam pengelolaannya seperti : 1. Keselamatan kerja kurang terjamin karena penambang dalam pengelolaan bijih emas menggunakan bahan kimia beracun, seperti sianida dan merkuri. 2. Modal kerja ditanggung oleh seorang pemilik lubang atau pemilik mesin. Cara patungan diupayakan diantara para penambang sekalipun jumlahnya sangat terbatas. Para penambang sering sekali berhutang karena tidak ada bank yang mau member kredit. 3. Para penambang bekerja dengan teknik sederhana yang dipelajari secara tradisional dan turun temurun, sehingga tidak terjadi inovasi. Hal ini jika dibiarkan akan menimbulkan kerusakan lingkungan. 4. Jumlah cadangan atau kadarnya belum diketahui karena pada umumnya belum pernah dilakukan eksplorasi sebelum kegiatan penambangan.