Penelitian Terdahulu Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

17 III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teoristis

Daerah Aliran Sungai DAS adalah salah satu sumberdaya air berupa daerah yang di batasi punggung-punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama. Sungai dan anak-anak sungai tersebut berfungsi untuk menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan serta sumber air lainnya. Penyimpanan dan pengaliran air dihimpun dan ditata berdasarkan hukum alam di sekelilingnya sesuai dengan keseimbangan daerah tersebut. Salah satu fungsi utama dari DAS adalah sebagai pemasok air dengan kuantitas dan kualitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir. Salah satu kegiatan pemanfaatan sumberdaya yang banyak dilakukan masyarakat adalah sektor pertambangan baik secara legal maupun ilegal. Kegiatan penambangan ilegal yang umum dilakukan masyarakat adalah penambangan emas di sekitar sungai. Kegiatan penambangan ini dapat menimbulkan dampak atau eksternalitas negatif diantaranya adalah pencemaran air, tanah serta dapat merusak kesehatan dan ekosistem suatu sumberdaya sehingga menimbulkan biaya eksternal yang harus ditanggung oleh masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.

3.1.1 Konsep Willingness to Pay

Willingness to Pay WTPatau keinginan untuk membayar didefinisikan sebagai jumlah yang dapat dibayarkan seorang konsumen untuk memperoleh suatu barang atau jasa. Zhao dan Kling2005 dalam Nababan 2008 menyatakan bahwa WTP adalah harga maksimum dari suatu barang yang ingin dibeli oleh konsumen pada waktu tertentu. WTP sebenarnya adalah harga pada tingkat konsumen yang merefleksikan nilai barang atau jasa dan pengorbanan untuk memperolehnya Simonson dan Drolet 2003 dalam Nababan 2008. Disisi lain, WTP ditujukan untuk mengetahui daya beli konsumen berdasarkan persepsi konsumen Dinauli1999 dalam Nababan 2008.Memahami konsep WTP konsumen terhadap suatu barang atau jasa harus dimulai dari konsep utilitas, yaitu 18 manfaat atau kepuasan karena mengkonsumsi barang atau jasa pada waktu tertentu. Setiap individu atau rumah tangga selalu berusaha untuk memaksimumkan utilitasnya dengan pendapatan tertentu, ini akan menentukan jumlah permintaan barang atau jasa yang dikonsumsi. Permintaan diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang mau atau yang ingin dibeli atau dibayar WTP oleh konsumen pada harga dan waktu tertentu Perloff2004 dalam Nababan 2008. WTP atau kesediaan untuk membayar merupakan salah satu bagian dari metode CVM yang akan digunakan dalam penelitian ini. Perhitungan WTP melihat seberapa jauh kemampuan individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar atau mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar lebih sesuai dengan standar yang diinginkan, dimana WTP merupakan nilai kegunaan potensial dari sumberdaya alam dan jasa lingkungan Hanley dan Spash 1993. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam penghitungan WTP untuk menghitung peningkatan atau penurunan kondisi lingkungan adalah : 1. Melalui suatu survei dalam menentukan tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar dalam rangka mengurangi dampak negatif pada lingkungan atau untuk mendapatkan kualitas lingkungan yang lebih baik. 2. Menghitung biaya yang bersedia dibayarkan oleh individu untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena adanya suatu kegiatan. 3. Menghitung penurunan dan peningkatan nilai atau harga dari suatu barang akibat semakin menurun atau meningkatnya kualitas lingkungan.

A. Asumsi

dalam Pendekatan Willingness to Pay WTP Masyarakat Beberapa asumsi yang diperlukan dalam pelaksanaan pengumpulan nilai Willingness to Pay WTP dari setiap responden adalah : 19 1. Responden merupakan penambang emas yang ditemui di lokasi penelitian dan bersedia membayar untuk mendapatkan kualitas lingkungan yang lebih baik. 2. Nilai WTP yang diberikan responden merupakan nilai maksimum yang bersedia dibayarkan responden. 3. Pemerintah Daerah ataupun swasta memberikan perhatian terhadap pencemaran Sungai Kampar akibat PETI. 4. Responden dipilih secara sengaja dari masyarakat yang bekerja sebagai penambang emas di lokasi penelitian.

B. Metode

Mempertanyakan Nilai Willingness to Pay Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh besarnya penawaran nilai WTPWTA responden Kumar dan Rao 2006 dalam Nababan 2008 adalah: 1. Bidding Game Metode tawar-menawar Metode yang digunakan dengan menanyakan kepada responden tentang sejumlah nilai tertentu yang diajukan sebagai titik awal dan selanjutnya semakin meningkat sampai titik maksimum yang disepakati. 2. Open-ended Question Metode pertanyaan terbuka Metode yang dilakukan dengan bertanya langsung kepada responden berapa jumlah atau nilai maksimum yang ingin dibayar terhadap perubahan kualitas lingkungan. Metode ini memiliki kelebihan yaitu responden tidak perlu diberi petunjuk yang bisa mempengaruhi nilai awal yang ditawarkan sehingga tidak akan menimbulkan bias titik awal. Kelemahan metode ini terletak pada kurangnya akurasi nilai serta terlalu besar variasinya selain itu seringkali ditemukan responden yang kesulitan menjawab pertanyaan yang diberikan terutama mereka yang tidak memiliki pengalaman mengenai pertanyaan yang ada didalam kuesioner.