Metode Pengambilan Sample Eksternalitas Negatif Pencemaran Sungai Kampar Akibat Kegiatan Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI)

29 dilakukan untuk mengetahui eksternalitas apa saja yang dirasakan masyarakat akibat kegiatan penambangan di Sungai Kampar. Analisis ini diharapkan dapat menjelaskan eksternalitas apa saja yang dirasakan masyarakat dan kerugian yang ditanggung oleh masyarakat yang tinggal di sekitar Sungai Kampar serta kebijakan apa yang dapat dilakukan pemerintah daerah untuk menanggulangi eksternalitas yang dirasakan masyarakat akibat kegiatan PETI di Sungai Kampar.

4.4.3 Mengestimasi Nilai

Kesediaan PETI Membayar untuk Penanggulangan Pencemaran Mengestimasi nilai kesediaan PETI membayar untuk penanggulangan pencemaran Sungai Kampar WTP digunakan pendekatan Contingent Valuation Method CVM. Metode valuasi ini adalah perhitungan secara langsung survei dalam hal ini langsung menanyakan kemauan membayar WTP kepada respondenpenambang untuk penanggulangan pencemaran sungai akibat kegiatan PETImenggunakan kuesioner, dengan tahapan sebagai berikut : 1. Membuat Pasar Hipotetik Pasar hipotetik dibuat atas dasar skenario bahwa Pemerintah Daerah akan memberlakukan kebijakan baru yaitu para penambang akan membayar biaya pencemaran sungai akibat kegiatan PETI karena telah menimbulkan kerusakan lingkungan dan eksternalitas negatif bagi masyarakat di sekitar Sungai Kampar. Pertanyaan dalam pasar hipotetik yang dibentuk dalam skenario adalah: 2. Memperoleh Nilai Penawaran WTP Obtaining Bids Alat survei telah dibuat, maka survei dilakukan dengan wawancara langsung. Respondenpenambang ditanya berapa besar maksimum WTP yang dibayarkan terhadap dampak penurunan kualitas lingkungan, dalam penelitian ini digunakan cara Bidding Game metode tawar-menawar. Bidding Gamemerupakan salah satu metode yang mempertanyakan kepada responden nilai WTP yang diajukan sebagai titik awal dan selanjutnya semakin meningkat “Bersediakah bapakibusaudarai untuk berpatisipasi dalam bentuk kesediaan membayar untuk penanggulangan pencemaran sungai akibat kegiatan penambangan emas ilegal di Sungai Kampar?”