32
4.4.3. Analisis Dampak Risiko
Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur dampak risiko adalah VaR Value at Risk. VaR adalah kerugian terbesar yang mungkin terjadi
dalam rentang waktu tertentu yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Penggunaan VaR dalam mengukur dampak risiko hanya dapat dilakukan
apabila terdapat data historis sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi benih patin di Darmaga Fish Culture.
Kejadian yang dianggap merugikan berupa penurunan produksi sebagai akibat dari terjadinya sumber-sumber risiko. Menurut Kountur 2008, VaR dapat
dihitung dengan rumus berikut.
� =
+ �
�
Dimana : VaR = Dampak kerugian yang ditimbulkan oleh kejadian berisiko
= Nilai rata-rata kerugian akibat kejadian berisiko z
= Nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5. s
= Standar deviasi kerugian akibat kejadian berisiko n
= Banyaknya kejadian berisiko
4.4.4. Pemetaan risiko
Menurut Kountur 2008, sebelum dapat menangani risiko, hal yang terlebih dahulu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah
gambaran mengenai posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu, yaitu sumbu vertikal yang menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal yang
menggambarkan dampak. Contoh layout peta risiko dapat dilihat pada Gambar 2.
33
Probabilitas
Besar
Kecil
Dampak Rp Kecil
Besar
Gambar 2. Peta Risiko
Sumber : Kountur 2008
Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi menjadi dua bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian,
yaitu besar dan kecil. Batas antara probabilitas atau kemungkinan besar dan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20
persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar, sedangkan dibawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil Kountur, 2008. Sementara itu,
berdasarkan hasil wawancara dengan pengelola, ditetapkan nilai standar yang membatasi kemungkinan besar dan kecil adalah sebesar 28 persen.
4.4.5. Penanganan Risiko