Metode Analisis Risiko Penelitian Terdahulu

16

2.3.2. Metode Analisis Risiko

Pengukuran risiko dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis seperti standard deviation, variance, dan coefficient variation. Pada penelitian Sahar 2010 tentang manajemen risiko pembenihan larva ikan bawal menggunakan analisis deskriptif untuk menentukan sumber-sumber risiko yang ada dalam perusahaan. Untuk menentukan nilai risiko Sahar 2010 menggunakan alat analisis coefficient variation, analisis Z-score dan Value at Risk VaR. Hal tersebut tidak berbeda dengan penelitian Lestari 2009 tentang manajemen risiko dalam usaha pembenihan udang vannamei dan Siregar 2010 tentang analisis risiko produksi pembenihan lele dumbo. Lestari 2009 dan Siregar 2010 menggunakan alat analisis deskriptif, coefficient variation, Z-score dan Value at Risk VaR juga dalam penelitiannya. Metode nilai Z-Score ini untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kerugian atau risiko akibat hasil yang diperoleh menyimpang dari hasil standar sedangkan alat analisis Value at Risk VaR untuk menganalisis dampak terjadinya risiko pada usaha yang sedang diteliti. VaR adalah kerugian terbesar dalam rentang waktu atau periode yang diprediksikan dengan tingkat kepercayaan tertentu. Konsep VaR berdiri atas data-data historis sebelumnya. Pengukuran dampak dilakukan untuk mengukur dampak dari risiko pada kegiatan produksi dan penerimaan. Penggunaan alat analisis ini tentunya bertujuan untuk memperkaya kajian dari penelitian yang dilakukan tidak hanya sekedar menghitung besarnya probabilitas terjadinya risiko pada suatu usaha, tetapi juga mengukur dampak yang ditimbulkan risiko tersebut bagi perusahaan. Berbeda dengan penelitian Silaban 2011 tentang analisis risiko produksi ikan hias pada PT Taufan Fish Farm yang hanya menggunakan variance, standard deviation, dan coefficient variation. Silaban 2011 juga mencoba melihat pengaruh diversifikasi portofolio untuk mengendalikan risiko dalam perusahaan yang dikajinya. Berdasarkan hasil tinjauan terhadap penelitian terdahulu mengenai metode analisis, terlihat bahwa metode analisis yang ada tidak lagi sekedar digunakan untuk mengukur besaran risiko, tetapi juga digunakan untuk mengukur peluang terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkannya bagi usaha yang 17 dijalankannya. Terdapat persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Metode analisis risiko yang dipergunakan pada penelitian Lestari 2009, Siregar 2010, dan Sahar 2010 dengan menggunakan alat analisis deskriptif, coefficient variation, Z-score dan Value at Risk VaR juga digunakan dalam penelitian ini.

2.3.3. Strategi Penanganan Risiko