Metode analisis data Kemampuan pelelangan hasil tangkapan oleh pengelola tempat pelelangan ikan di pangkalan pendaratan ikan Muara Angke, Jakarta

g. Intensitas pelelangan yang terjadi di PPI Muara Angke berdasarkan waktu; dan h. Persepsi nelayan, masyarakat, pedagang-pembeli, dan pengolah terhadap pelelangan ikan di PPI Muara Angke. 2 Data Sekunder a. Data produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke perharibulantahun; b. Jenis dan jumlah fasilitas terkait pendaratan dan pemasaranpelelangan hasil tangkapan di TPI Muara Angke dan PPI Muara Angke; c. Peraturan daerah dan pemerintah tentang pelaksanaan pelelangan di PPI Muara Angke; dan d. Data statistik kapal dan nelayan yang mendaratkan hasil tangkapan di PPI Muara Angke; Data tambahan meliputi: 1 Data Primer a. Gambar dan foto-foto proses pendaratan dan pelelangan di PPI Muara Angke; dan b. Daerah tujuan distribusi hasil tangkapan di PPI Muara Angke. 2 Data Sekunder a. Kondisi umum Muara Angke; b. Kondisi umum perikanan tangkap di Muara Angke; c. Kondisi umum dan fasilitas PPI Muara Angke; dan d. Peta daerah penelitian.

3.4 Metode analisis data

Kemampuan pelelangan pengelola TPI di PPI Muara Angke dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif digunakan perhitungan rata-rata, simpangan, dan analisis grafik. Melalui analisis ini digunakan untuk mendapatkan kemampuan pelelangan pengelola TPI di PPI Muara Angke. Persepsi pengguna pelabuhan perikanan terhadap pelelangan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan diagram pie untuk setiap jenis persepsi. Persepsi ini akan didapat dari pengguna pelabuhan yakni nelayan, pedagang-pembeli, dan pengolah ikan. Metode analisis digunakan untuk menganalisis data sebagai berikut: 1 Deskriptif kualitatif a. Kondisi aktifitas dan proses pendaratan serta pemasaranpelelangan hasil tangkapan di PPI Muara Angke; b. Kondisi dan jenis fasilitas pelelangan yang tersedia di gedung TPI PPI Muara Angke; c. Cara pendaratan dan penanganan hasil tangkapan di PPI Muara Angke; d. Penjaminan mutu hasil tangkapan yang dilelang kontrol mutu dan kontrol sanitasi; e. Penjaminan higienitas fasilitas dan sarana pelelangan; f. Intensitas pelelangan yang terjadi di PPI Muara Angke berdasarkan waktu; dan g. Persepsi nelayan, masyarakat, pedagang-pembeli, dan pengolah terhadap pelelangan ikan di PPI Muara Angke. 2 Deskriptif kuantitatif a. Kondisi dan jenis fasilitas pelelangan yang tersedia di gedung TPI PPI Muara Angke; b. Volume hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke; dan c. Data produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Muara Angke perharibulantahun; Berikut adalah variabel penilaian kemampuan pelelangan oleh pengelola TPI: Tabel 3 Variabel penilaian kemampuan pelelangan pengelola TPI Parameter Permasalahan Terkait pelelangan ikan Internal TPI PPI Muara Angke Variabel Indikator adatidak ada 1. Kemampuan mengorganisir waktu pelelangan Kemampuan pelaksanaan lelang dari sisi waktu Kegiatan pelelangan dilakukan secara periodik sesuai waktu yang direncanakan 2. Kemampuan penyediaan prasarana dan sarana pelelangan Kemampuan pengupayaan penyediaan sarana pelelangan untuk penyelanggaraan dan pelaku pelelangan Kemampuan pengupayaan penyediaan prasarana pelelangan untuk penyelenggara dan pelaku lelang Adatersedia sarana dan prasarana untuk penyelenggaraandan pelaku lelang 3. Kemampuan penyediaan sistem lelang dan pengawasannya Kemampuan penyediaan sistem lelang terbukatertutup Kemampuan pengawasan pelaksanaan pelelangan Ada sistem lelang Ada pengawasan pelaksanaan lelang agar berlangsung terbuka dan jujur. 4. Kemampuan terselanggaranya penjaminan mutu Kemampuan terselenggaranya penjaminan mutu ikan Ada kontrol mutu 5. Kemampuan pengembangan sarana dan prasarana lelang Kemampuan pengupayaan mengembangkan sarana dan prasarana untuk pelaku pelelangan. Kemampuan pengupayaan mengembangkan sarana dan prasarana untuk penyelengaraan pelelangan Adaterjadi pengembangan sarana dan prasarana untuk penyelenggaraandan pelaku lelang 6. Kemampuan membuat kebijakanaturan untuk penyelenggaraan pelelangan Kemampuan membuat kebijakanaturan turunan di TPI untuk penyelenggaraan pelelangan yang baik. Ada kebijakanaturan tertulis yang dikeluarkan pengelola TPI Sumber: Pane 2009, diolah kembali. 3 Kerangka Operasional Penelitian Kemampuan Pelelangan Hasil Tangkapan Oleh Pengelola Tempat Pelelangan Ikan di PPI Muara Angke, Jakarta Metode Kasus Aspek yang diteliti: 1 Kemampuan pengorganisiran waktu pelelangan 2 Kemampuan penyediaan prasarana dan sarana pelelangan 3 Kemampuan penyediaan sistem lelang dan pengawasannya 4 Kemampuan terselenggaranya penjaminan mutu dan sanitasi sarana pelelangan 5 Kemampuan pengembangan sarana dan prasarana pelelangan 6 Kemampuan membuat kebijakanaturan untuk penyelenggaraan pelelangan 7 Persepsi agen perwakilan nelayan pemilik terhadap kegiatan pelelangan ikan di PPI Muara Angke. 8 Persepsi pedagang-pembeli terhadap kegiatan pelelangan ikan di PPI Muara Angke. 9 Persepsi pengolah ikan terhadap kegiatanpelelangan ikan di PPI Muara Angke. Pengamatan Wawancara 1 Kondisi TPI: Kondisi pelelangan aktual, kondisi fasilitas pelelangan, pelayanan pengelola TPI 2 Organoleptik terhadap ikan hasil tangkapan yang didaratkan di dermaga, dan ikan hasil tangkapan yang ada di TPI. Pelaku dalam pelelangan ikan nelayan, pedagangpengolah HT, pengelola TP, serta pihak PPI MA untuk mengetahui: Pemahaman mengenai pelelangan serta kualitas SDM pada masing-masing pihak. Analisis data Deskriptif kualitatif dan kuantitatif perhitungan rata-rata, simpangan, dan analisis grafik 1 Mengetahui kemampuan pelelangan hasil tangkapan di PPI Muara Angke. 2 Mengetahui persepsi para pengguna di TPI PPI Muara Angke nelayan, pedagang- pembeli, pengolah terhadap kegiatan pelelangan di PPI Muara Angke. Gambar 2 Kerangka operasional penelitian di PPI Muara Angke tahun 2010 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan umum Kota Jakarta Utara