5.2 Pengelola pelelangan di PPI Muara Angke
5.2.1 Koperasi perikanan Mina Jaya
1 Sejarah singkat Koperasi perikanan Mina Jaya
Pembentukan  koperasi  perikanan  di  DKI  Jakarta  terbagi  dalam  dua  2 periode  yakni  sebelum  pentatuan  dan  sesudah  penyatuan  koperasi  primer.    Pada
masa  sebelum  penyatuan,  tahun  1960  di  Jakarta  hanya  ada  satu  Koperasi Perikanan,  yaitu  Koperasi  perikanan  Pulau  Seribu  di  Kepulauan  Seribu.  Pada
bulan  November  1960  dilakukanlah  gerakan  pembentukan  koperasi  di  Jakarta daratan,  masing-masing  di  Kamal  Muara,  Bintang  Mas,  Kalibaru  dan  Marunda
sehingga  terdapat  lima  Koperasi  Tingkat  Primer.  Selanjutnya  pada  bulan Desember  1960  kelima  Koperasi  Primer  tersebut  membentuk  Koperasi  Pusat
Perikanan  Laut  KPPL  Jakarta  yang  kemudian  diberi  pengesahan  Hak  Badan Hukum  pada  tanggal  2  Maret  1963  nomor  471BHI.  Pada  tanggal  14  Agustus
1968 diadakan Rapat Anggota untuk penyesuaian dengan Undang-undang No.12 tahun  1967  yang  disahkan  dengan  Badan  Hukum  Nomor:  471BHI12
–67 pada tanggal  24  Oktober  1968  dengan  nama  Gabungan  Koperasi  Perikanan  GKP
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Profil Koperasi perikanan Mina Jaya 2008. Setelah  penyatuan, pada  tanggal  30 Desember 1974 diselenggarakan Rapat
Anggota  Khusus  gabungan  Koperasi  Perikanan  DKI  Jakarta  dengan  hasil melakukan  penyatuan  bagi  seluruh  Koperasi  Perikanan  di  DKI  Jakarta,  sehingga
merubah Anggaran Dasar Koperasi Perikanan Mina Jaya Jakarta yang merupakan awal  terbentuknya  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  DKI  Jakarta  dan  disahkan
dengan  Hak  Badan  Hukum  No.471.aBHI12 –6  tanggal  9  Juni  1975.  Pada
tanggal  21  Desember  1995  Rapat  Anggota  Perubahan  Anggaran  Dasar  untuk menyesuaikan  dengan  Undang-undang  Nomor  25  tahun  1992  tentang
Perkoperasian dan
kemudian disahkan
dengan Badan
Hukum No.172BHPADKWK.9VI1996  dengan  keputusan  tetap  bernama  Koperasi
perikanan Mina Jaya Propinsi DKI Jakarta.  Sesuai Anggaran Dasar, daerah kerja Koperasi perikanan Mina Jaya meliputi wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
2 Keanggotaan
Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  DKI  Jakarta  memiliki  anggota  yang  terdiri dari  nelayan  pemilik  alat  tangkap  perikanan,  pengolah  ikan,  bakul,  serta
masyarakat yang berkecimpung dalam kegiatan perikanan. Tahun 2008, Koperasi Perikanan Mina Jaya DKI Jakarta memiliki anggota sebanyak 2.187 anggota yang
terdiri dari 2.042  anggota laki-laki dan 145 anggota perempuan. Angota tersebut diklasifikasikan menjadi 9 kelompok Tabel 13.
Tabel  13  menunjukkan  bahwa  anggota  Koperasi  Mina  Jaya  DKI  Jakarta tahun  2008  didominasi  oleh  anggota  kelompok  pemilik  alat  perikanan,  pengolah
ikan, bakul, dan nelayan ABK. Hal ini disebabkan karena kebanyakan pemilik alat tangkap  banyak  yang  berdomisili  di  wilayah  DKI  Jakarta.  Selain  pemilik  alat
tangkap,  nelayan  juga  banyak  yang  berdomisili  di  DKI  Jakarta  yang  bekerja sebagai  ABK.  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  memberikan  jaminan  berupa
asuransi  kepada  para  anggotanya  yang  lebih  dipentingkan  kepada  nelayan domisili  asli  DKI  Jakarta.  Berdasarkan  jumlah  dan  jenis  kegiatan  anggota
Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  DKI  Jakarta,  seharusnya  pihak  koperasi  hanya merekrut  anggota  lebih  banyak  kepada  nelayan  serta  pelaku  usaha  perikanan
lainnya bukan merekrut anggota non perikanan.
Tabel 13 Jumlah anggota Koperasi Perikanan Mina Jaya DKI Jakarta menurut jenis kegiatan anggota,  2008
Anggota Koperasi Laki-laki
Perempuan Jumlah
1. Pemilik jaring gillnet
162 10
172 2.
Pemilik jaring rampus 182
11 193
3. Pemilik jaring kembung
129 23
152 4.
Pemilik alat lainnya 90
6 96
5. Nelayan ABK
435 -
435 6.
Bakul dan pedagang ikan 414
32 446
7. Pengolah ikan
418 34
452 8.
Pedagang kelontong 102
25 127
9. Lain-lain
110 4
114 Jumlah
2.042 145
2.187
Sumber: Koperasi Perikanan Mina Jaya
3 Bidang Permodalan Koperasi Perikanan Mina Jaya
Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  membutuhkan  modal  usaha  untuk menjalankan  tugas  dan  fungsinya  sebagai  koperasi  perikanan.  Modal  yang
diperoleh oleh Koperasi  perikanan Mina Jaya berasal  dari berbagai  sumber  yaitu simpanan pokok, simpanan wajib anggota, sisa hasil  usaha, donasi dan cadangan
modal Tabel 14.
Tabel 14 Sumber modal Koperasi perikanan Mina Jaya, 2006 –2008
Jenis sumber Modal 2006 Rp
2007 Rp 2008 Rp
1. Simpanan pokok 31.777.500
32.502.500 33.842.500
2. Simpanan wajib 93.534.221
98.804.221 107.187.221
3. Cadangan 203.086.233
102.547.648 132.809.520
4. Donasi 10.575.000
10.575.000 10.575.000
Jumlah Modal 338.972.954
244.429.369 284.414.241
Sisa Hasil Usaha SHU 191.951.449
112.081.007 52.411.011
Sumber : Koperasi Perikanan Mina Jaya 2008
Tabel  di  atas  menunjukkan  sumber  modal  Koperasi  perikanan  Mina  Jaya terbesar  berasal  dari  cadangan  modal.    Pada  tahun  2008,  cadangan  modal
Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  sebesar  Rp.132.809.520,00,  kemudian  jumlah simpanan  wajib  sebesar  Rp.107.187.221,00  dan  simpanan  pokok  sebesar
Rp.33.842.500,00.  Namun  jika  dilihat  dari  nilai  sisa  hasil  usaha  dari  tahun  2006 sampai  2008,  sisa  hasil  usaha  Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  terus  menurun.
Tahun 2006 sisa hasil usaha sebesar Rp.191.951.449,00, jumlah ini terus menurun hingga  tahun  2008  menjadi  Rp.52.411.011,00.  Berdasarkan  hasil  wawancara
dengan  Ketua  I  Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  Muara  Angke  Bapak  Mahdi Yunus,  hal  ini  disebabkan  oleh  banyaknya  pinjaman  anggota  yang  belum  lunas.
Menunggaknya  pengembalian  pinjaman  oleh  anggota  koperasi  berakibat  pada semakin kecilnya sisa hasil usaha yang terkumpul di akhir tahun.
Berdasarkan  hasil  wawancara  dengan  Ketua  I  Koperasi  perikanan  Muara Angke, besar simpanan  wajib anggota koperasi  adalah sebesar Rp.25.000,00 dan
simpanan  pokok  sebesar  Rp.5000,00  setiap  bulan.  Jika  dilihat  dari perkembangannya,  jumlah  simpanan  pokok  dan  simpanan  wajib  dari  tahun  2006
sampai 2008 terus berkembang. Hal ini disebabkan karena semakin bertambahnya jumlah anggota selama tahun 2006 sampai tahun 2008.
4 Volume Usaha Koperasi Perikanan Mina Jaya
Ada  berbagai  macam  usaha  yang  dilakukan  oleh  Koperasi  perikanan  Mina Jaya  sebagai  sumber  pendapatan  antara  lain  dalam  bidang  usaha  umum,  unit
simpan pinjam dan penyelenggaraan pelelangan. Berikut adalah rincian jenis-jenis usaha Koperasi perikanan Mina Jaya sabagai sumber pendapatan:
1 Usaha umum
Pada  tahun  2008,  jumlah  pemasukan  yang  berhasil  dikumpulkan  oleh Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  adalah  sebesar  Rp.96.217.488.  Jumlah  tersebut
paling banyak berasal dari unit usaha lain-lain sebesar 17, unit usaha penyewaan lapak sebesar 17, unit usaha peminjaman kredit sebesar 17, unit usaha tenaga
kerja  bongkar  muat  sebesar  15  dan  unit  usaha  penyewaan  trays  sebesar  14. Selama  periode  tahun  2006
–2008,  jumlah  pemasukan  nelayan  terus  berkurang dikarenakan oleh jenis usaha dock sudah tidak dikelola oleh koperasi sejak tahun
2008,  masih  banyaknya  jenis  usaha  yang  mengalami  penurunan  pemasukan  dan masih adanya data pemasukan yang belum terakumulasi Tabel 15 .
Selama tahun 2006 sampai 2007 dari sembilan jenis usaha tersebut di atas, jenis  usaha  yang  paling  banyak  mempengaruhi  pemasukan  Koperasi  Perikanan
Mina  Jaya  adalah  pemasukan  yang  berasal  dari  dock  atau  usaha  perbaikan  dan perawatan  kapal  karena  usaha  dock  masih  dikelola  oleh  koperasi  namun  sejak
tahun  2008  usaha  ini  dikelola  oleh  Unit  Pelaksana  Teknis  Balai  Teknologi Penangkapan  Ikan  UPT  BTPI  sehingga  mengakibatkan  penurunan  yang  drastis
pada pemasukan Koperasi perikanan Mina Jaya.
Tabel 15 Jenis usaha umum Koperasi Perikanan Mina Jaya, 2006 –2008
Keterangan 2006 Rp
2007 Rp 2008 Rp
1. Unit Garam
a. Garam Pelabuhan 51.401.950
39.573.475 923.300
b. Garam PHPT 19.991.050
14.382.000 2.485.500
2. Minyak Tanah
a. Pelabuhan 470.000.000
470.050.000 -
b. Dock 528.750.000
206.300.000 -
c. PHPT 379.500.000
206.300.000 -
3.  Air PAM 18.063.790
19.389.085 -
4.  Oli 400.000
400.000 60.000
5.  MCK 5.980.000
12.704.400 5.943.984
6. Jasa
a. Kerjasama KPNDP DKI
14.940.000 -
- b. Tenaga kerja
pelabuhan 5.475.000
500.000 2.270.000
c. Tenaga kerja BM 6.000.000
8.670.000 14.565.000
d. Gudangrumah 14.525.000
114.900.000 4.050.000
e. Lapak 11.000.000
16.500.000 16.500.000
f. Pinjaman kredit 27.382.000
25.512.572 16.141.500
g. Girotabungan 14.382.000
1.877.604 695.204
h. Administrasi KTA 14.388.192
250.000 2.043.000
i. Fee Garam PelPHPT 1.378.000
- -
j. Wartel 992.865
- -
k. Trays 25.315.000
29.962.000 13.805.000
l. Lain-lain 3.491.000
10.511.388 16.735.000
Jumlah 1.603.230.847  1.177.782.524
96.217.488
Sumber: Koperasi Perikanan Mina Jaya 2008
2 Unit penyelenggaraan pelelangan ikan
Pada  era  sebelum  reformasi,  tempat  pelelangan  ikan  TPI  di  DKI  Jakarta dikelola langsung oleh Dinas Perikanan DKI Jakarta, namun setelah era reformasi
TPI  Muara  Angke  dikelola  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya.  Pengelolaan  ini didasarkan pada:
a. Perda No.3 tahun 1999;
b. SK Gubernur DKI Jakarta No.3 tahun 1999 tanggal 26 Januari 1999 tentang
Petunjuk  Pelaksanaan  Penyelenggaraan  Pelelangan  Ikan  oleh  Koperasi Perikanan di DKI Jakarta;
c. SK  Gubernur  DKI  Jakarta  No:  32771999  tanggal  29  Juni  1999  tentang
Penunjukan  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  DKI  Jakarta  sebagai Penyelenggara Pelelangan Ikan di TPI Muara Angke; dan
d. SK  Gubernur  Propinsi  DKI  Jakarta  No:  9932002  tanggal  17  Juni  2002
tentang  Penunjukan  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  DKI  Jakarta  sebagai Penyelenggara Pelelangan Ikan di TPI Muara  Angke.
Pendapatan  yang  diterima  Koperasi  Perikanan  Mina  Jaya  sebagai penyelenggara  pelelangan  ikan  di  TPI  Muara  Angke  berasal  dari  pungutan
retribusi.  Pungutan  retribusi  sebesar  5  oleh  Koperasi  perikanan  Mina  Jaya berdasarkan  SK  Gubernur  No:  2074200  tanggal  10  Agustus  2000,  tentang
Penetapan  Presentase  Pengenaan  Retribusi  Pemakaian  Tempat  Pelelangan  Ikan Dan Biaya Penyelenggaraan Pelelangan Ikan oleh Koperasi Perikanan Mina Jaya.
Pungutan  berasal  dari  nelayan  sebesar  3  dan  bakul  sebesar  2,  sedangkan bagian Koperasi perikanan Mina Jaya sebesar 2 dari 5 retribusi yang diterima.
Berikut realisasi retribusi pelelangan ikan di TPI Muara Angke ditampilkan pada Tabel 16.
Tabel 16 Realisasi retribusi pelelangan ikan, 2006 –2008
Tahun Produksi Kg
Omzet Rp Retribusi 5
Rp Bagian Mina
Jaya Rp 2006
10.625.824 35.782.322.780
1.789.116.139 715.646.455
2007 9.307.945
34.025.290.800 1.701.264.540
680.505.816 2008
6.464.709 28.972.929.810
1.448.646.490 579.458.596
Jumlah 26.398.478
98.780.543.390 4.939.027.169
1.975.610.867
Sumber: Koperasi Perikanan Mina Jaya 2008
Tabel  16  menunjukkan  bahwa  pada  tahun  2008  penerimaan  Koperasi perikanan  Mina  Jaya  adalah  sebesar  Rp.579.458.596,00.  Jumlah  penerimaan  ini
selalu  berkurang  selama  rentan  tahun  2006  sampai  2008.  Berdasarkan  tabel, berkurangnya  penerimaan  ini  dikarenakan  oleh  semakin  menurunnya  jumlah
produksi perikanan setiap tahunnya. Sebagian  retribusi  pelelangan  dikembalikan  kepada  nelayan  sebagai  dana
sosial dalam berbagai bentuk seperti asuransi, dana paceklik dan tabungan. Dana sosial  yang  diberikan  oleh  pihak  Koperasi  perikanan  Mina  Jaya  bertujuan  untuk
meningkatkan  kesejahteraan  nelayan.  Bagian  retribusi  Koperasi  Perikanan  Mina Jaya digunakan untuk keperluan biaya-biaya pelaksanaan kegiatan Tabel 17.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua I Koperasi perikanan Mina Jaya Muara  Angke,  asuransi  diberikan  kepada  nelayan  jika  terjadi  kecelakaan  di  laut
maupun  darat,  asuransi  jika  ada  nelayan  yang  meninggal  dan  asuransi  lainnya. Namun  beliau  mengatakan  bahwa  asuransi  yang  diberikan  masih  ditujukan  bagi
sebagian  kecil  nelayan  saja  karena  kerterbatasan  dana  yang  dimiliki  Koperasi perikanan  Mina  Jaya.    Selain    asuransi  koperasi  perikanan  Mina  Jaya  juga
mengeluarkan  dana  paceklik  dalam  bentuk  sembako.  Dana  yang  dikeluarkan Koperasi perikanan Mina Jaya dapat dilihat pada Tabel 18.
Menurut  Yustiarani  2008,  tabungan  nelayan  dan  bakul  berlaku  untuk nelayan-nelayan penetap yang merupakan anggota Koperasi perikanan Mina Jaya.
Kebanyakan nelayan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPI Muara Angke merupakan  nelayan  pendatang  dari  luar  Jakarta  sehingga  mereka  tidak  ada  yang
menabung  dan  hanya  akan  merasakan  dana  sosial  berupa  asuransi  dan  dana paceklik  yang  dikeluarkan  oleh  koperasi.  Menurut  wawancara  dengan  Ketua  I
Koperasi  bahwa  hak  nelayan  yang  tidak  terdaftar  sebagai  anggota  Koperasi perikanan  Mina  Jaya  hanya  mendapatkan  asuransi  jiwa  dan  dana  paceklik  yang
dikeluarkan melalui pemilik atau pengurus kapal. Tabel 17 Pembagian pembiayaan kegiatan dari hasil retribusi pelelangan
Jenis biaya Persentase dari 2
bagian koperasi Persentase dari
seluruh retribusi 1. Biaya penyelenggaraan lelang
a. Biaya lelang
42,50 0,85
b. Biaya keamanan dan
kebersihan
5,00 0,10
c. Biaya pembinaan dan
pengawasan
7,50 0,15
2. Dana sosial a.
Asuransi nelayan
7,50 0,15
b. Dana paceklik
7,50 0,15
c. Tabungan nelayan dan bakul
10,00 0,20
3. Biaya administrasi perkantoran a.
Biaya kantor
7,50 0,15
b. Telepon, air dan listrik
2,50 0,05
c. Biaya pemeliharaan
10,00 0,2
Jumlah
100,00 2,00
Tabel 18 Dana yang dikeluarkan untuk kesejahteraan nelayan, 2006 –2008
Uraian 2006 Rp
2007 Rp 2008 Rp
1. Tabungan nelayan 28.185.601
26.236.974 33.202.977
2. Tabungan bakul 42.278.402
39.355.026 22.135.318
3. Asuransi 80.386.150
57.290.000 25.720.000
4. Dana paceklik 77.885.150
75.200.000 29.141.250
Jumlah 228.735.303
198.082.000 135.334.863
Sumber: Koperasi Perikanan Mina Jaya 2008
5.2.2 Seksi pelelangan ikan UPT PKPP dan PPI Muara Angke