Tabel 20 Kemampuan penyediaan sarana dan prasarana pelelangan di PPI Muara Angke tahun 2010
6.3 Kemampuan penyediaan sistem lelang dan pengawasannya
Proses pelelangan di TPI Muara Angke berlangsung dengan sistem lelang terbuka, artinya semua orang bebas mengikuti proses pelelangan dengan syarat
dan ketentuan yang berlaku. Sebagimana telah disebutkan secara tertulis dalam prosedur pelelangan di PPI Muara Angke pada bab 5, nelayan harus melaporkan
kedatangannya terlebih dahulu kepada pengawas perikanan WASKI, dicatat dokumen dan mendapatkan nomor urut lelang sebelum mengikuti proses
pelelangan. Bagi peserta pelelangan lain seperti pedagang-pembeli, pengolah dan pengunjung harus terlebih dahulu mendaftarkan diri kepada petugas lelang untuk
mendapatkan karcis atau kartu tanda pengenal peserta lelang kemudian menyimpan uang deposit di kasir lelang. Syarat lain yang harus dipenuhi oleh
peserta lelang adalah harus terlebih dahulu terdaftar sebagai anggota Koperasi Perikanan Mina Jaya.
Sistem lelang terbuka yang berlangsung di TPI Muara Angke berjalan dengan lancar dan sistem penawaran yang meningkat dari harga terendah hingga
mencapai harga tertinggi. Hal ini memungkinkan nelayan mendapatkan harga ikan hasil tangkapan yang tinggi dari harga pasar. Namun mutu ikan lelang yang
rendah menyebabkan harga yang terbentuk di pelelangan ikan tidak mencapai harga yang tertinggi. Menurut pengakuan beberapa pedagang-pembeli selama
proses pelelangan, mereka tidak berani memberikan penawaran yang tinggi untuk mutu ikan yang rendah. Hal ini juga yang menyebab
kan proses lelang ‘opouw’ masih terjadi di TPI Muara Angke. Agen-agen perwakilan nelayan pemilik
Parameter Kemampuan
Pengelola Indikator
Kondisi di Lokasi Penelitian
Kesimpulan Kemampuan
penyediaan prasarana dan
sarana pelelangan Adatersedia
prasarana dan sarana untuk
penyelenggaraan dan pelaku
pelelangan 1.
Prasarana dan sarana untuk
penyelenggaraan pelelangan
tersedia.
2. Tersedia prasarana
dan sarana untuk pelaku pelelangan.
Pengelola pelelangan memiliki
kemampuan yang baik dalam upaya
penyediaan prasarana dan
sarana untuk penyelenggaraan
dan pelaku pelelangan.
memilih membeli kembali ikan mereka karena tidak mendapatkan harga yang diharapkan. Sistem lelang terbuka yang berlaku di TPI Muara Angke memiliki
kelemahan dalam pengawasannya. Masalah pengawasan pelelangan, pihak pengelola pelabuhan yakni Kepala
UPT PKPP dan PPI Muara Angke telah menunjuk petugas ketenteraman dan ketertiban tramtib untuk melaksanakan pengamanan dan penertiban lingkungan
tempat pelelangan ikan. Pengawasan yang diberlakukan oleh pihak pengelola pelelangan belum berjalan dengan baik. Pihak TPI tidak membatasi jumlah orang
yang boleh masuk ke area pelelangan sehingga setiap orang bebas memasuki area pelelangan walaupun tidak memiliki kartu tanda pengenal peserta lelang. Hal ini
mengakibatkan lantai lelang cepat kotor dan dapat mencemari ikan yang dilelang. Untuk masalah keamanan dan ketertiban, proses pelelangan di TPI Muara Angke
tidak terdapat masalah. Kemampuan penyediaan sistem pelelangan dan pengawasannya dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21 Kemampuan penyediaan sistem pelelangan dan pengawasannya di PPI Muara Angke tahun 2010
Parameter Kemampuan
Pengelola Indikator
Kondisi di Lokasi Penelitian
Kesimpulan
Kemampuan penyediaan sistem
lelang Terbukatertutup
Ada sistem lelang Terdapat sistem
lelang yaitu sistem lelang terbuka
Pengelola memiliki
kemampuan yang baik dalam
penyediaan sistem lelang
Kemampuan pengawasan
pelaksanaan pelelangan
Ada pengawasan pelaksanaan lelang
agar berlangsung fair terbuka dan
jujur 1.
Pelaksanaan pengawasan
pelelangan berlangsung
dengan fair dan jujur
2. Petugas
keamanan belum membatasi
jumlah pengunjung yang
boleh memasuki gedung
pelelangan. Pengelola
memiliki kemampuan yang
baik pengawasan pelaksanaan
pelelangan.
6.4 Kemampuan terselenggaranya penjaminan mutu hasil tangkapan