7 PERSEPSI PENGGUNA TEMPAT PELELANGAN IKAN
TERHADAP KEGIATAN PELELANGAN DI PPI MUARA ANGKE
Persepsi pengguna tempat pelelangan ikan yang dibahas dalam bab ini adalah persepsi menurut agen perwakilan nelayan pemilik, pedagang-pembeli
dan pengolah ikan terhadap kegiatan pelelangan di PPI Muara Angke. Berdasarkan penelitian di lapangan, nelayan menyatakan bahwa tidak mengetahui
proses pelelangan karena nelayan hanya dipekerjakan untuk urusan melaut saja , selebihnya jika ikan hasil tangkapan telah sampai di darat akan diurus oleh agen
perwakilan nelayan pemilik. Oleh karena itu nelayan tidak diikutsertakan dalam pembahasan persepsi dalam bab ini.
7.1 Persepsi agen perwakilan nelayan pemilik terhadap kegiatan
pelelangan di PPI Muara Angke Agen
di PPI
Muara Angke
adalah perwakilan
dari nelayan
pemilikperusahaan penangkapan yang ditugaskan untuk mengurus semua kegiatan di darat mulai dari kebutuhan melaut sampai pemasaran dan distribusi
ikan setelah di daratkan. Agen-agen di PPI Muara Angke biasanya ada yang mengurus lebih dari 1 satu unit kapal bergantung dari jumlah kapal yang
dimiliki oleh nelayan pemilikperusahaan penangkapan. Dari wawancara di lapangan didapat 7 orang responden agen yang berhasil
diwawancarai Lampiran 2. Tujuh orang responden tersebut seluruhnya menyatakan bahwa mereka mengurus lebih dari satu unit kapal milik nelayan
pemilikperusahaan. Agen-agen tersebut juga menyatakan bahwa mereka mengurus seluruh kebutuhan yang dibutuhkan setiap kapal di darat mulai dari
kebutuhan melaut sampai urusan pemasaran ikan hasil tangkapan setelah didaratkan.
1. Persepsi agen tentang keberadaan pelelangan di TPI Muara Angke
Gambar 20 Persentasi jumlah responden agen terhadap keberadaan pelelangan di PPI Muara Angke tahun 2010
Berdasarkan hasil wawancara, seluruh responden mengaku telah mengetahui keberadaan aktivitas pelelangan di PPI Muara Angke Gambar
20. Seluruh responden mengetahui pelaksanaan lelang sesuai dengan waktu dan mekanisme lelang yang telah ditetapkan di PPI Muara Angke.
2. Persepsi agen mengenai keuntungan pelaksanaan pelelangan
Gambar 21 Persentasi jumlah responden agen terhadap persepsi mengenai keuntungan pelaksanaan pelelangan di PPI Muara
Angke tahun 2010
Responden agen menilai bahwa proses pelelangan di PPI Muara Angke tidak selalu menghasilkan keuntungan Gambar 21. Keuntungan yang dapat
diperoleh dari pelaksanaan pelelangan adalah harga ikan akan optimal karena pembeli bersaing untuk mendapatkan ikan hingga mencapai harga tertinggi.
Sebaliknya, kerugian dapat terjadi karena ikan tidak selalu terjual habis atau
bahkan tidak dapat terjual melalui proses pelelangan. Ikan yang tidak terjual habis pada pelaksanaan pelelangan akan dibeli kembali oleh agen sendiri dan
kemudian membayarkan biaya retribusi untuk bagian penjual dan pemenang lelang.
3. Persepsi mengenai proses pelelangan
Gambar 22 Persentasi jumlah responden agen terhadap persepsi mengenai proses pelelangan di PPI Muara Angke tahun 2010
Seluruh responden agen menilai proses pelelangan yang berlangsung di PPI Muara Angke berjalan dengan baik Gambar 22. Sistem pelelangan
berlangsung dengan sistem terbuka serta proses penawaran berlangsung mulai dari harga terendah sampai tertinggi .
4. Persepsi mengenai kecukupan fasilitas pelelangan
Gambar 23 Persentasi jumlah responden agen terhadap persepsi mengenai kecukupan fasilitas pelelangan di PPI Muara Angke tahun 2010
Penilaian terhadap fasilitas pelelangan, agen-agen menyatakan bahwa fasilitas pelelangan di PPI Muara Angke mencukupi secara jumlah sehingga
agen-agen tidak mendapatkan kesulitan dalam proses pendistribusian ikan hasil tangkapan mulai dari pembongkaran sampai ke tempat pelelangan
Gambar 23. Hanya saja pada saat musim puncak ikan jumlah fasilitas yang tersedia kurang mencukupi untuk mendistribusikan ikan.
5. Persepsi mengenai pengorganisiran waktu pelelangan
Gambar 24 Persentasi jumlah responden agen terhadap persepsi mengenai pengorganisiran waktu pelelangan di PPI Muara Angke tahun
2010
Berdasarkan penilaian yang diperoleh untuk persepsi mengenai waktu pelaksanaan pelelangan, agen menilai bahwa tidak mempermasalahkan
kapanpun waktu pelaksanaan lelang asalkan pembeli yang akan ikut lelang telah hadir seluruhnya Gambar 24. Jika pembeli banyak yang hadir dalam
proses pelelangan, maka kesempatan terjualnya seluruh hasil tangkapan akan semakin besar.
6. Persepsi mengenai ada tidaknya kontrol mutu hasil tangkapan di TPI
Gambar 25 Persentasi jumlah responden agen persepsi mengenai kontrol mutu hasil tangkapan di PPI Muara Angke tahun 2010
Seluruh responden menyebutkan bahwa tidak ada kontrol mutu hasil tangkapan yang diberlakukan oleh pihak pengelola pelelangan terhadap ikan
yang masuk ke proses pelelangan Gambar 25. Pihak agen akan diuntungkan dengan ketiadakadan kontrol mutu karena ikan akan tetap dapat mengikuti
proses pelelangan walaupun memiliki mutu yang rendah. Namun pada kenyataannya mutu ikan yang rendah menyebabkan ikan sulit mendapatkan
penawaran sesuai dengan harapan agen.
7. Persepsi mengenai kontrol sanitasi sarana pelelangan
Gambar 26 Persentasi jumlah responden agen terhadap persepsi mengenai kontrol sanitasi sarana pelelangan di PPI Muara Angke tahun
2010
Sebanyak 29 responden agen mengaku tidak mengetahui masalah sanitasi sarana pelelangan, sedangkan sebanyak 71 responden agen
menyebutkan bahwa pihak pengelola belum maksimal dalam kontrol sanitasi sarana pelelangan Gambar 26. Responden agen menyebutkan bahwa kondisi
sarana pelelangan seperti lantai gedung pelelangan yang kotor dapat menurunkan kualitas ikan. Berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian
masih terlihat banyaknya sampah-sampah plastik dan puntungan rokok serta ceceran ikan di lantai gedung pelelangan. Selain itu, trays yang digunakan
untuk mengangkut ikan ke lantai pelelangan tidak dicuci dengan bersih setelah pelelangan selesai sehingga masih menyisakan ceceran serta
potongan-potongan ikan. Secara umum persepsi agen terhadap pelaksanaan pelelangan di PPI
Muara Angke menyatakan bahwa pelelangan sudah berjalan dengan benar. Waktu pelelangan yang berlangsung saat ini sudah berjalan sesuai dengan keinginan
responden agen. Selain itu jumlah sarana pelelangan yang dibutuhkan pada proses pelelangan saat ini sudah memadai walaupun masih terjadi kekurangan pada saat
musim puncak ikan.
7.2 Persepsi pedagang-pembeli terhadap pelelangan di PPI Muara Angke