Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian

Indikator Berpikir Kreatif Perilaku Siswa Indikator Pembelajaran No. Soal Rinci Elaboration Menguraikan masalah dengan melakukan langkah- langkah yang terperinci. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume prisma secara terperinci. 2 Untuk memperoleh data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, diperlukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal, rubrik penskoran secara lengkap sebagai berikut: Tabel 3.3 Rubrik Penskoran Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Indikator Respon Siswa Terhadap Soal Skor Lancar fluency Tidak menjawab atau memberikan jawaban yang relevan. Memberikan sebuah jawaban yang relevan dan salah. 1 Memberikan sebuah jawaban yang relevan dan benar. 2 Memberikan lebih dari satu jawaban yang relevan namun tidak beragam. 3 Memberikan lebih dari satu jawaban yang relevan dan beragam. 4 Rinci elaboration Tidak memberikan jawaban Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi tanpa disertai perincian. 1 Terdapat kekeliruan dalam memperluas situasi disertai perincian yang kurang detail. 2 Memperluas situasi dengan benar dan memerincinya kurang detail. 3 Memperluas situasi dengan benar dan merincinya secara detail. 4 Instrumen tes diujicobakan terlebih dahulu kepada subjek di luar subjek penelitian. Instrumen tes diujicobakan pada kelas IX-1 MTsN. Pagedangan. Setelah hasil uji coba diperoleh, kemudian tiap butir soal dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan uji pembeda instrumen. Dalam mengolah data hasil instrumen, peneliti melakukan perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel.

1. Validitas Instrumen

Suatu alat evaluasi dikatakan valid sah apabila alat evaluasi tersebut mampu mengevaluasi apa yang harusnya dievaluasi. Dalam penelitian ini, untuk mengukur validitas pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa menggunakan rumus korelasi product moment . 49 ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan : = koefisien korelasi antara variable X dan Y. = skor butir soal. = skor total. = jumlah responden. Setelah diperoleh harga kemudian dilakukan pengujian validitas dengan membandingkan harga dengan dengan taraf signifikansi . Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Jika , maka soal tersebut valid. Jika , maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, dari 6 soal yang diujicobakan, diperoleh hasil bahwa ke-6 soal tersebut dinyatakan valid. Nomor 1, 3 dan 5 mewakili indikator kelancaran fluency, sedangkan nomor 2, 4 dan 6 mewakili indikator rinci elaboration.

2. Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan relibel jika instrumen tersebut memberikan hasil yang tetap dan memberikan penilaian atas apa yang diukur. Dalam 49 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. ke-5, h. 72.