Model Pembelajaran Konvensioanal Deskripsi Teoretik

pengetahuannya yang telah didapatkan melalui pengalaman. Dengan belajar melalui pengalaman sendiri, siswa dituntut berpikir untuk memunculkan ide- ide dalam menemukan konsep melalui tahapan-tahapan experiential learning, mampu memperinci suatu permasalahan, sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami dan akan mengarah pada penyelesaian masalah tersebut. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir yang dibangun dalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut. Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran experiential learning lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Solusi: Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Konkrit- Reflektif Konkrit-Aktif Abstrak- Reflektif Abstrak-Aktif Lancar Rinci Kemampuan Berpikir Kreatif Terlatih dan Meningkat Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kurang Terlatih 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri Pagedangan kelas VIII tahun pelajaran 20142015. Waktu penelitian ini pada semester genap tahun pelajaran 20142015, yaitu dimulai pada bulan April sampai Mei 2015.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu quasi experimental, yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan kontrolmemanipulasikan semua variabel relevan. 47 Untuk pelaksanaannya diperlukan dua kelompok, yaitu: 1. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran experiential learning. 2. Kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam penelitian ini perlakuan yang diberikan adalah model pembelajaran experiential learning, sedangkan aspek yang diukurnya adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Oleh karena itu, yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran experiential learning dan yang menjadi varibel terikatnya adalah kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian randomized control group only design. Berikut adalah tabel dengan rancangan penelitian randomized control group only design. 48 47 Moh. Nazir. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009, Cet. 7, h. 73. 48 M. Subana dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah Bandung: CV Pustaka Setia, 2009, h. 100.