Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Eksperimen

Pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen pada tiap indikator berpikir kreatif matematis yaitu lancar fluency dan rinci elaboration lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 4.3 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Indikator No. Indikator N Skor Ideal ̅ Simpangan Baku Persentase 1 Lancar 26 12 8,54 1,55 71,15 2 Rinci 26 12 6,38 1,84 53,21 Jumlah 24 Berdasarkan Tabel 4.3, skor kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen untuk indikator lancar memiliki rata-rata 8,54 dan indikator rinci memiliki rata-rata 6,38. Pada indikator lancar memiliki sebaran data yang lebih heterogen dibandingkan indikator rinci, hal ini dapat dilihat dari simpangan baku pada indikator lancar lebih besar dibandingkan pada indikator rinci Pada kelas eksperimen, skor kemampuan berpikir kreatif matematis lebih didominasi oleh indikator lancar yaitu sebesar 71,15, sedangkan untuk indikator rinci sebesar 53,21.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Kontrol

Data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata 51 dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 33. Berikut ini tabel lengkap hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa untuk kelas kontol. Tabel 4.4 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Kontrol N 30 Mean 51,00 Std. Error of Mean 2,028 Median 50,00 Mode 46,00 Std. Deviation 11,11 Variance 123,45 Skewness 0,371 Std. Error of Skewness 0,427 Kurtosis -0,602 Std. Error of Kurtosis 0,833 Minimum 33,00 Maximum 75,00 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas ekperimen dengan banyak siswa 30 orang memiliki rata-rata sebesar 51. Sebaran dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol tidak terlalu besar, ini ditunjukkan dengan dengan skor varians 123,45 dan simpangan baku 11,11. Dari data tersebut juga terlihat bahwa nilai dominan yang muncul pada kelas ekperimen lebih rendah dari rata-rata kelas yaitu sebesar 46 dan juga nilai dominan tersebut lebih rendah dari nilai tengah kelasnya yang sebesar 50. Koefisien kemiringan skewness untuk data tersebut bernilai positif, artinya data post test untuk kelas kontrol miring ke kanan, dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata, sedangkan koefisien ketajaman kurtosis untuk kelas kontrol -0,602 , artinya model kurvanya berbentuk datar platikurtis. Berikut ini adalah data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Kelas Kontrol Frequency Percent Cumulative Percent 33 2 6,7 6,7 38 3 10,0 16,7 42 3 10,0 26,7 46 6 20,0 46,7 50 4 13,3 60,0 54 3 10,0 70,0 58 1 3,3 73,3 63 5 16,7 90,0 67 1 3,3 93,3 71 1 3,3 96,7 75 1 3,3 100,0 Total 30 100,0 Dengan mengamati Tabel 4.5, terlihat bahwa 40 siswa pada kelas kontrol mendapat nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-rata empiris, yaitu 12 siswa sedangkan yang mendapat nilai dibawah rata-rata kelas sekitar 60, yaitu 18 siswa. Lampiran 20. Secara visual penyebaran data kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Post Test Kelas Kontrol Pencapaian kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas kontrol pada tiap indikator berpikir kreatif matematis yaitu lancar fluency dan rinci elaboration lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 4.6 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Kontrol