4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang menjawab dengan benar berkemampuan tinggi dengan
siswa yang menjawab salah berkemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut
53
:
Keterangan : = indeks daya pembeda
= jumlah skor yang benar pada butir soal pada kelompok atas = jumlah skor yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
= jumlah skor maksimal kelompok atas = jumlah skor maksimal kelompok bawah
Hasil perhitungan daya pembeda diinterpetasikan menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut.
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Interpretasi
Sangat Jelek Jelek
Cukup Baik
Sangat baik Berdasarkan perhitungan uji daya pembeda, diperoleh hasil sebagai
berikut.
Tabel 3.8 Hasil Uji Daya Pembeda
54
Nomor Soal D
Interpretasi
1 0,18
Jelek 2
0,28 Cukup
3 0,48
Baik
53
Suharsimi, op. cit., h. 213.
54
Sumarna, op. cit., h.31.
Nomor Soal D
Interpretasi
4 0,25
Cukup 5
0,25 Cukup
6 0,20
Jelek Hail uji validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dapat
dirangkum pada tabel berikut ini.
Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda
No. Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya
Pembeda Keterangan
1 Valid
Sedang Jelek
Digunakan dengan perbaikan 2
Valid Sedang
Cukup Digunakan
3 Valid
Sedang Baik
Digunakan 4
Valid Sedang
Cukup Digunakan
5 Valid
Sedang Cukup
Digunakan 6
Valid Sedang
Jelek Digunakan dengan perbaikan
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata, sebelumnya dilakukan uji normalitas dan
homogenitas terlebih dahulu.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diteliti berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan langkah-langkah sebagai berikut.
55
a. Perumusan Hipotesis
H
o
= Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H
1
= Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal. b.
Data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar. c.
Menentukan kumulatif frekuensi kp. d.
Data ditransformasi ke skor baku :
̅
.
55
Kadir, Statistika Terapan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015, h. 155.
e. Menentukan luas kurva
tabel. f.
Menentukan a
1
dan a
2
a
2
: selisih Z-tabel dank p pada batas atas a
2
= Absolut kp –Z
tab
a
1
: selisih Z-tabel dank p pada batas bawah a
1
= Absolut a
2
– g.
Nilai mutlak maksimum dari a
1
dan a
2
dinotasikan dengan D
o
. h.
Menetukan harga D-tabel dengan rumus:
√
. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov menggunakan SPSS versi 20.0.0, dengan ketentuan: Jika p-value 0,05, H
diterima. Jika p-
value ≤ 0,05, H ditolak.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang dilakukan menggunakan
uji One Way ANOVA dengan langkah-langkah sebagai berikut.
56
a. Merumuskan hipotesis: H
: , H
1:
≠ .
b. Bagilah anggota kelompok secara acak ke dalam sub kelompok.
c. Menghitung Jumlah Kuadrat JK sumber variansi: Antar A, dan
Dalam D. d.
Menentukan derajat masing-masing sumber variansi. e.
Menentukan derajat kebebasan db masing-masing sumber variansi. f.
Menentukan Rata-rata Jumlah Kuadrat RJK. g.
Menghitung harga F = .
Dalam penelitian ini, uji homogenitas menggunakan uji One Way ANOVA menggunakan SPSS versi 20.0.0, dengan ketentuan:
Jika p-value 0,05, H diterima.
Jika p- value ≤ 0,05, H
ditolak.
56
Ibid., h. 169.