Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Tabel 5. Pembagian Kawasan Wilayah Taman Nasional dan Luas Masing-Masing Wilayah Tahun 2012. Kawasan Luas hektar − Wilayah daratan di Pulau Karimunjawa yang berupa ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah 1.285,50 − Wilayah daratan di Pulau Kemujan berupa ekosistem hutan mangrove 222,20 − Wilayah perairan Dalam perkembangannya kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan pelestarian alam KPA berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.74Kpts- II2001 tanggal 15 Maret 2001 110.117,30 Total Luas Kawasan 111.625,00 Sumber data: Statistik Balai Taman Nasional Karimunjawa, 2011 Hampir sembilan puluh sembilan persen kawasan Karimunjawa adalah perairan. Perairan Karimunjawa memiliki potensi berupa keindahan alam dan sumberdaya perikanan. Luas daratan hanya sekitar satu persen dari total kawasan TNKJ. Daratan Karimunjawa sebagian besar merupakan hutan magrove dan tanah merah yang kurang subur. Pulau Karimunjawa dan Kemujan adalah pulau yang memiliki kawasan daratan paling luas dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Karimunjawa. Pulau Karimunjawa dan Kemujan menjadi pulau yang paling banyak dihuni oleh masyarakat.

4.1.2. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Masyarakat merupakan objek sekaligus subjek pembangunan di kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Secara administratif, kawasan Taman Nasional Karimunjawa berada dalam wilayah kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Propinsi Jawa Tengah. Terdapat empat desa yang berada di sekitar kawasan yaitu Desa Karimunjawa, Kemujan, Parang, dan Nyamuk. Berdasarkan data sensus penduduk di Kecamatan Karimunjawa tahun 2011, di Sekitar kawasan Taman Nasional Karimunjawa terdapat 8.733 jiwa penduduk. Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Karimunjawa Tahun 2011 Sumber: BPS Tahun, 2010 dalam Zonasi Taman Nasional Karimunjawa, 2012 Masyarakat Karimunjawa menjadikan tiga pulau besar di Karimunjawa sebagai tempat tinggal. Pulau Karimunjawa dan Kemujan menjadi pulau yang paling banyak dihuni oleh masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh karena di Pulau Karimunjawa dan Kamujan memiliki luas daratan yang paling luas dibandingkan dengan pulau Parang yang memungkinkan masyarakat untuk menghuni pulau tersebut. Desa Karimunjawa adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian Pulau Karimunjawa. Kondisi ini yang mendukung Desa Karimunjawa menjadi desa yang paling banyak dihuni oleh penduduk Karimunjawa. Mata pencaharian masyarakat Karimunjawa sangat beragam. Mayoritas masyarakat Karimunjawa bekerja sebagai Nelayan dan pembudidaya ikan. Pekerjaan yang menduduki posisi kedua sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Karimunjawa adalah sebagai petani. Profesi sebagai pegawai negeri dan buruh tani menduduki posisi ketiga dan keempat sebagai sumber mata pencaharian masyarakat Karimunjawa. Sumber mata pencaharian yang paling sedikit dilakukan oleh masyarakat Karimunjawa adalah Dokter. Berikut adalah tabel yang menyajikan mata pencaharian masyarakat Karimunjawa. Desa Sensus 2011 L P L+P Karimunjawa 2222 2200 4422 Kemunjan 1374 1356 2736 Parang 804 777 1581 Total 4400 4333 8733 Tabel 7. Jumlah dan Persentase Masyarakat Karimunjawa berdasarkan Mata Pencaharian Pokok Masyarakat di Desa Karimunjawa, Kabupaten Jepara Tahun 2008. Pekerjaan Jumlah orang Persentase Petani 564 19.32 Buruh tani 97 3.32 BuruhSwasta 83 2.84 Pegawai negeri 332 11.37 Pengrajin 30 1.03 Pedagang 30 1.03 Peternak 27 0.92 Nelayan 1.750 59.93 Montir 5 0.17 Dokter 2 0.07 Total 2920 100.00 Sumber: Data potensi desa diolah, 2008 Wilayah Karimunjawa yang terdiri dari perairan dan daratan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sumber mata pencaharian. Wilayah perairan dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Wilayah Daratan Karimunjawa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian. Jumlah pegawai negeri yang tinggi di Karimunjawa disebabkan karena Karimunjawa merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian. Di Desa Karimunjawa terdapat kantor kecamatan sekaligus kantor desa. Penduduk Karimunjawa sangat beragam, terdiri dari berbagai etnis suku. Karimunjawa tidak memiliki suku asli. Suku-suku di Karimunjawa berasal dari berbagai suku yang datang ke Pulau Karimunjawa untuk menangkap ikan yang kemudian menetap di Karimunjawa. Keberagaman suku ini tercermin dari masih banyaknya rumah-rumah penduduk yang masih tradisional sesuai dengan tempat asal. Di dalamnya terdapat penduduk dari suku Jawa, Bugis, Makassar, dan Madura. Masyarakat Jawa banyak tinggal di Dukuh Karimunjawajawa, Dukuh Legon Lele, Dukuh Nyamplungan dan Dukuh Marican.

4.1.3. Pendidikan